Mohon tunggu...
Roisul
Roisul Mohon Tunggu... Guru - Kunjungi tulisan saya yang lain di roisulhaq.blogspot.com saat ini sedang menjadi Guru demi mendidik, mencerdaskan anak bangsa.

Menulis tak harus menunggu galau~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sudahi Euforia Hari Guru di Dunia Maya, Waktunya Kembali Produktif di Dunia Nyata

28 November 2019   22:02 Diperbarui: 29 November 2019   07:39 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin, 25 November kemarin merupakan hari yang membahagiakan bagi seluruh insan pendidik di seluruh Indonesia. Guru-guru diberbagai pelosok negeri mendapat apresiasi, mendapat karangan bunga, ucapan dan nyanyian sebagai wujud perayaan hari guru nasioanal.

Perayaan hari guru itu juga sampai terdengar ke telinga kami para pendidik di pelosok negeri, perayaan itu cukup meriah dengan karangan bunga dan iringan nyanyian himne guru cukup membuat kami terharu.

Euforia hari guru nasional akhir-akhir ini memang cukup viral, adanya alat komunikasi yang multi fungsi memudahkan siapa saja untuk menyebarkan berita, ntah kisah haru guru maupun kejadian-kejadian lain yang berhubungan dengan hari guru nasional kali ini.

Bahkan dalam blog kompasiana label guru tak tanggung-tanggung banyaknya dan sempat menguasai label kompasiana selama 3 hari lamanya. Mulai dari #guru #harigurunasional #hariguru2019 #nadiemmakarim #pidatonadiem semuanya mengisi label kompasiana.

Nadiem makarim efek juga cukup tinggi, sejak ia ditunjuk sebagai menteri pendidikan menggantikan Muhajir Efendy, nama nadiem sering muncul pada kolom analisis dan headline-headline media masa. 

Begitu juga pada blog kompasiana. Mulai dari tenaga pendidik dosen, guru, praktisi pendidikan semua menulis tentang Nadiem Makarim. Seolah semua kebijakan pendidikan ada ditangan Nadiem. 

Ada yang mengkritisi pidatonya, kebijakannya selalu ditunggu bahkan yang paling sering saya lihat adalah curhatan para guru yang telah bertahun-tahun menggeluti dunia pendidikan.

"Aji mumpung" ini kebetulan entah tidak dengan hari guru nasonal tanggal 25 November kemarin, mumpung baru kerja dan dilantik para penulis seperti ingin mencurahkan segala unek-unek dan keresahannya. Ibarat anak kos yang sudah lama merantau Nadiem adalah bapak-bapak tempat curhatan pemuda pesakitan. 

Sebagai pembaca kita tidak tahu bagaimana kehidupan asli penulis, bisa saja ada sedikit bumbu agar opini  menarik pembaca. Anggap saja clickbait dan thumbnail dalam video youtube, penulis juga sering menemuinya dalam sebuah artikel kompasiana.

Nampaknya hari guru adalah momentum untuk berekspresi dalam bentuk tulisan sekaligus mencurahkan segala kebobrokan dalam dunia pendidikan. Itu yang bisa dilihat oleh pembaca maupun pengguna media sosial di dunia maya.

Coba kita tengok perayaan hari guru di dunia nyata apakah semeriah di dunia maya?

Meriah memang, disanjung? iya juga banjir ucapan terima kasih dan permohonan maaf walaupun sebenarnya mau dirayakan atau tidak bagi siswa adalah hal biasa, karena tak banyak sebenarnya yang notice terhadapa perayaan hari guru kecuali sekolah mengumumkan dan membuat himbauan jauh-jauh hari. 

ilistrasi perayaan hari guru dibanjiri bucket bunga yang diberikan siswa.
ilistrasi perayaan hari guru dibanjiri bucket bunga yang diberikan siswa.

Dalam sat hari guru ibarat juara yang diarak dengan karangan bunga, disanjung bak raja yang baru membawa prajuritnya menang perang. Itu dalam satu hari!. 

Bahkan tidak full satu hari bisa hanya sekedar seremonial upacara waktu itu. Setelah itu, kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalaan seperti biasanya. Ya memang begitu adanya tak perlu berlama-lama dalam euforia perayaan hari guru yang cuma sebentar seperti di dunia nyata.

Apa kabar Ujian Akhir Semester dan Entri Nilai?
Perayaan hari guru berhari-hari di medsos tidak saya temui di dunia nyata. 2 jam pasca perayaan saya sudah harus masuk kelas kembali mengejar materi yang harus terselesaikan sebelum ujian. 

Kebetulan juga awal bulan sudah waktunya penilaian akhir semester. Jadi, dengan sedikit berat hati kami para pendidik harus profesional tahu porsi perayaan dan harus mengisinya dengan cara seperti apa. 

Setelah ujian semester biasanya, guru-guru dituntut untuk segera memproses nilai-nilai terdiri dari nilai KD, nilai karakter, nilai sikap dan jurnal-jurnal pembelajaran yang belum terisi harus segera diatasi. Euforia itu memeng sebentar hanya sekedar lewat saja tak seperti di lebel-lebel hari guru yang bertahan 3 hari di Kompasiana!

ilustrasi koreksian menumpuk | sumber: bangka.tribunnews.com
ilustrasi koreksian menumpuk | sumber: bangka.tribunnews.com

Setelah dua kegiatan super padat itu apakah tugas guru sudah selesai??? belum tenyata!

Guru-guru nampaknya harus segera menyiapkan perangkat pembelajaran untuk semester genap plus evaluasi di semester ini. 

Tak hanya itu tugas-tugas lain dari sekolah kadang kala tak memberi jeda kepada guru untuk bisa menikmati masa liburan semester.

Sudah saatnya kita akhiri euforia hari guru sekararang ini, waktunya untuk fokus mengerjakan tugas di dunia nyata. Jangan sampai kita eksis di dunia maya namun berantakan di dunia nyata! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun