Prinsip utama dalam Sarrismo adalah bermain langsung merebut penguasaan bola dari tim lawan secepat mungkin ,hal ini digunakan salah satunya untuk mematahkan serangan balik lawan sejak dini. Dalam strategi ini mengharuskan dua atau tiga pemain yang dekat dengan bola penguasaan lawan, harus serempak menyergap.Â
Idealnya 3 pemain harus mengepung saat pemain lawan kehilangan bola, mereka bisa membentuk pola segitiga melakukan umpan-umpan pendek dan cepat. Pemain lainnya pun dapat bermain lebih merapat mendekati bola sehingga umpan-umpan pendek bisa berjalan.Â
Peran pemain gelandang juga amat diperlukan untuk menentukan alur serangan. Nampak beberapa kali Bagus, David maulana, bahkan Bagas ketika kehilangan bola langsung menyergap lawan, tujuannya adalah mencegah serangan balik cepat.
Melalui gelandang bertipe deep lying midfielder itu pula, bola bisa langsung dikirim dari tengah ke jantung pertahanan lawan. Bisa pula kembali membangun serangan dengan umpan-umpan pendek dari belakang maupun tengah. Secara sederhana Deep-lying playmaker adalah pemain yang berdiri di antara lini tengah dan belakang yang memiliki tugas mengalirkan bola langsung ke strikerÂ
Beberapa kali umpan kunci Brilian aldama sukses langsung menembus pertahanan lawan. Sedangkan David Maulana berperan mengatur ritme permainan dengan umpan-umpan pendek dan variasi umpang panjang yang mengandalkan duo sayap garuda Supriadi dan Fajar Fathur Rachman.
Bahkan David juga kerap langsung mengirim bola dari tengah ke jantung pertahanan lawan mengandalkan kecepatan trio lini depan (Bagus, Fatur, Supriadi) Â kalaupun gagal bisa pula kembali membangun serangan dengan umpan-umpan pendek dari belakang maupun tengah.
Ditambah lagi Performa Becham Putra yang sering mengacak-acak lini tengah lawan serta menjadi eksekutor set piece sudah pakem dengan strategi timnas.
Di lini belakang ada pemain seperti bek sayap Bagas Kaffa, dan Salman Alfarid yang punya kemampuan menyerang dan bertahan sama baiknya, yang merupakan ciri khas dari bek modern. Bahkan di beberapa laga penting keduanya kerap menciptakan gol, seperti yang dilakukan Bagus kemarin melawan Hongkong.Â
Ibarat kata pemain adalah wayang dan pelatih sebagai dalangnya sebagus apapun perannya kalau tidak ada chemesri antara wayang dan dalang tidak akan berjalan dengan baik, justru kebersamaan coach Fakhri dengan anak asuhnya selama 4 tahun terakhir telah membentuk tim ini secara keseluruhan.Â
Mengutip pesan Coach Fakhri saat konferensi pers bahwa "untuk calon penggantinya, Fakhri menyarankan PSSI memilih pelatih lokal.". Kalimat ini bermakna dalam karena ia tak ingin tim yang sudah ia bentuk dipugar lagi dengan filosofi orang yang berbeda atau secara tidak langsung beliau ingin diberik kesempatan lagi untuk mengasuh tim ini. Semogo PSSI peka.