Mohon tunggu...
Roisul
Roisul Mohon Tunggu... Guru - Kunjungi tulisan saya yang lain di roisulhaq.blogspot.com saat ini sedang menjadi Guru demi mendidik, mencerdaskan anak bangsa.

Menulis tak harus menunggu galau~

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemuda dan Rutinitas yang Monoton

29 Oktober 2019   23:50 Diperbarui: 29 Oktober 2019   23:56 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan hal itu, Jokowi.meminta agar seluruh orang yang ada di pemerintahan mau merubah kegiatan yang terus menerus berulang yang tidak progres. Harus ada peningkatan produktivitas. Jangan lagi kerja hanya berangkat menuju proses, tapi harus menghasilkan suatu hasil nyata. 

sebenarnya kalimat ini benar-benar menyentuh bukan karena baper kami sebagai kamu pemuda merasa tersinggung dengan kalimat seperti itu, bukan apa-apa karena setelah dipikir-pikir masih banyak orang yang terjebak dalam rutinitas yang itu-itu saja dan terus berulang. Banyak pemuda yang belum sadar yang dimaksud rutinitas yang monoton itu sesuatu yang stagnan tidak ada progres bahkan cenderung regres.

Coba kita amati diri kita sendiri di sosial media; berangkat kerja buat story wa, bismillah semoga berkah. Amiiin. selama bekerja pun kita juga sering melihat statusnya, bahkan sampai kegiatan yang bersifat privasi pun kita buat untuk status dan dapat dilihat orang lain. Secara tidak langsung kita membelenggu diri kita sendiri dengan smartphone, secara tidak langsung kita adalah budak dari teknologi. 

melalui peringatan sumpah pemuda ini mari kita berkomitmen untuk memperbaiki diri untuk tidak terjebak pada aktivitas dan kegitan yang itu-itu saja. Kita sebagai pemuda harus punya target dan cita-cita yang jelas. Kalaupun pemuda jaman M yamin dkk,rharus bertemu dan bertatap muka untuk membahas dan merumuskan masalah. Menyeberang dari satu pulau ke pulau yang lain. Kita yang hidup dijaman sekarang bahkan hanya dengan grup diskusi kita bisa membuat keputusan. karena itu seharusnya pemikiran pemuda lebih tidak terbatas karena kita punya akses yang tidak terbatas. 

Selebihnya saya tidak akan banyak berbicara, melebihi apa yang tidak saya tahu. saya hanya mengajak para pemuda untuk bersosial media secara biajk dan dapat bermanfaat bagi orang lain dengan menggunakan hal itu secukupnya.

sumber:

www.jawapos.com
www.obsessionnews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun