Mohon tunggu...
Rois Syh
Rois Syh Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa - Fotographer

Seorang mahasiswa di Universitas Pelita Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Dakwah Dalam Peningkatan Pemahaman Keagamaan Pada Perwiridan Kaum Ibu Di Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun

3 Juli 2024   18:42 Diperbarui: 3 Juli 2024   18:43 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekilas Dakwah Islamic

PENDAHULUAN

Kelompok perwiridan kaum ibu di kecamatan ujung padang telah lama tumbuh dan berkembang. Akan tetapi kegiatan perwiridan tersebut hanya sebatas pembacaan surah yasin, tahtim, tahlil, dan ditutup dengan do’a tanpa adanya upaya pemanfaatan kelompok perwiridan tersebut untuk menjadi wadah peningkatan pengetahuan dan pendorong peningkatan amal. Padahal setiap masing-masing desa telah terbentuk kelompok perwiridan, hanya sebagian kecil saja yang ada berupa pengisian ilmu pengetahuan agama. Sementara pengetahuan agama bagi jama’ah nampaknya masih dangkal bahkan pengamalan agama juga masih memerlukan pembinaan yang lebih nyata agar mereka dapat melaksanakan ajaran agama itu dengan baik. Sampai pada akhir-akhir ini nampaknya kelompok perwiridan di kecamatan ujung padang kabupaten simalungun belum dijadikan sebagai objek yang strategis dalam pengembangan dakwah islamiyah. Dalam hal ini berarti perlu perubahan dan penambahan kegiatan bagi kelompok-kelompok perwiridan dimaksud. Oleh karena itu perlu di upayakan tumbuhnya kesadaran bagi jama’ah perwiridan, bahwa kegiatan tersebut bukan sekedar wadah silaturahmi dan tradisi semata tetapi juga diharapkan sebagai wadah pembinaan mental spiritual dalam kehidupan bermasyarakat.

Dilihat secara kenyataan sering kali materi dan metode dakwah dirasakan kurang menyentuh bahkan kurang sesuai dengan perkembangan dakwah saat ini, sehingga aplikasi terhadap perubahan moral sangat jauh dari materi dakwah yang disampaikan. Dalam hal ini materi yang sering disampaikan oleh da’i tentang masalah ibadah yang mencakup masalah thaharoh, shalat, dan lain sebagainya, akan tetapi itu hanya sebatas teori namun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari masih jauh dari yang diharapkan. Masih banyak yang belum memahami thaharoh dan masih banyak yang belum melaksanakan sholat fardu yang lima waktu dengan alasan belum mengetahui syarat atau rukun sholat. Hal ini terjadi akibat penerima dakwah (mad’u) juga mengalami permasalahan antara lain karena keterbatasan pemahaman dalam menerima maupun memahami setiap pesan dakwah. Hal ini disebabkan oleh tingkat kecerdasan dan status sosial jama’ah yang berpariasi. Dalam hal ini diharapkan materi yang disampaikan seharusnya sesuai dengan keadaan dan kebutuhan mad’u sehingga orang yang telah menerima pesan dakwah dapat memahami dan tertarik mengamalkan ajaran islam secara baik sebagai hablum minallah, maupun hablumminannas, bahkan dapat meningkatkan hubungan silaturahmi antara satu kelompok dengan kelompok yang lain upaya memahami ajaran islam dapat dilakukan dengan berbagai cara baik informal maupun formal seperti jalur pendidikan, kelompok pengajian dan lain-lain.

Semua cara ini merupakan jalur dakwah yang dapat dimanfaatkan sebagai objek dakwah dalam rangka peningkatan ilmu dan pemahaman agama bagi masyarakat sehingga ummat islam menjadi ummat yang terbaik. Dikecamatan ujung padang telah tumbuh jama’ah perwiridan. Namun masih sangat sedikit disentuh oleh para mubalig/ustadz, sehingga pemahaman agama nampaknya masih dangkal. Kelompok perwiridan di bentuk idealnya merupakan wadah yang tepat bagi penyebaran dakwah islamiyah. Dalam upaya menanamkan pemahaman ajaran agama bagi kaum ibu khususnya melalui jalur nonformal yang selanjutnya mereka juga dapat membina anak-anak dengan baik.

Jama’ah perwiridan merupakan suatu wadah dakwah yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai media dakwah yang dimanfaatkan untuk mentranspormasikan ajaran islam ditengah masyarakat.

Dari indikator pembahasan tersebut diatas penulis merasa terpanggil untuk melakukan penelitian, dan menjadikannya sebagai judul skripsi yaitu “urgensi dakwah terhadap peningkatan pemahaman keagamaan pada perwiridan kaum ibu di kecamatan ujung padang.

METODE PENELITIAN

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode library research, yaitu studi kepustakaan. Metode kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku atau majalah dengan sumber data lainnya dalam perpustakaan.

PEMBAHASAN

Peningkatan Pemahaman Keagamaan Sebagai Sasaran Dakwah

Peningkatan pemahaman keagamaan sebagai sasaran dakwah merupakan salah satu pemeliharaan terhadap ajaran agama itu sendiri, antara lain menuntut peningkatan pemahaman umat terhadap ajaran agamanya serta usaha membentenginya dari segala bentuk pencemaran kemurnian ajaran agama itu. Untuk tercapainya segala maksud dan tujuan tersebut maka ia memerlukan suatu usaha–usaha yang maksimal.

Adapun usaha yang maksimal itu adalah dengan memperhatikan situasi dan kondisi suatu kehidupan masyarakat dengan melihat situasi dan kondisi kehidupan masyarakat maka upaya dan usaha yang diperlukan untuk peningkatan pemahaman keagamaan tersebut adalah sebenarnya yang dilakukan apakah secara lisan atau tulisan, atau seluruh dengan cara bil mal. Maka dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa sasaran dari pada dakwah itu adalah untuk mewujudkan peningkatan pemahaman keagamaan suatu kehidupan masyarakat agar menyentuh dalam semua sisi kehidupan. (Nasution, 2019)

Adapun tujuan dakwah adalah menunaikan amanah Allah SWT, memelihara kemurnian ajaran islam dan untuk mengajak manusia ke jalan Allah, memperbaiki situasi yang lebih baik dalam rangka mencapai kehidupan dunia dan akhirat. Tercapainya tujuan dakwah yang di kehendaki dalam pelaksanaan dakwah tersebut tidak lain adalah tingkat pemahaman agama pada masyarakat telah sampai pada pemahaman yang sebenarnya mengerti benar–benar dalam pelaksanaan ibadah. Kemudian hidup bahagia dunia dan akhirat.

Pelaksanaan dakwah baik itu dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk keadaan (bil-hal), keberhasilannya tidaklah diukur dengan tepuk tangan dan sorak yang ramai dari pada suatu pengunjung yang hadir dalam suatu kegiatan pelaksanaan dakwah itu, tetapi adalah sesudah pelaksanaan dakwah itu selesai, apakah pesan-pesan agama yang disampaikan itu dapat terealisasi dalam kehidupan masyarakat maka dakwah mempunyai sasaran-sasaran tertentu yang diharapkan dapat menghasilkan pemahaman dalam beberapa bidang sebagai berikut :

Pemahaman ibadah

Pemahaman Qadha dan Qadar

Pemahaman dunia dan akhirat

Pemahaman peradaban dan pemakmuran bumi.

 

Keempat bentuk pemahaman yang perlu di tingkatkan yang merupakan sasaran dakwah dalam agama apabila hal ini di kaitkan dengan masa Rasulullah sebagai seorang Nabi sekaigus Rasul Allah dalam sejarah yang perlu ditingkatkan adalah pemahaman ibadah. Supaya meningkatkan pemahaman keagamaan yang mendalam bagi para sahabat-sahabat beliau memahami bahwa ibadah yang di kehendaki oleh agama itu berupa zikir dengan cara menjauhi dari realitas empiric yang merupakan kehidupan dunia untuk bershalawat kepada Tuhan sehingga terputus dari dunia.

Dari gambaran diatas terlihatlah bahwa Rasulullah Saw sebagai pendakwah dipermukaan bumi ini yang telah ditugaskan oleh Allah SWT sebagai suri tauladan kepada umatnya. Beliau juga mencerminkan dan mencontohkan upaya-upaya peningkatan pemahaman agama dalam dakwah yang diamanahkan sebagai tugas suci dari Allah SWT, ternyata Nabi Muhammad dalam sasaran dakwahnya menyampaikan ajaran islam tentang pemahaman yang mendalam dan koreksi-koreksi terhadap pemahaman ibadah secara kaffah.

 

Materi Dakwah

Dengan memperhatikan kedua pokok diatas, sebelum seorang Da’i itu menyampaikan dakwahnya maka tentunya persiapan itu lebih matang. Kadang- kadang masyarakat itu ada yang patuh terhadap ajaran-ajaran agama atau ada yang sebagian yang acuh terhadap agama atau ia masih dalam status mu’allaf. Seorang da’i juga harus mempelajari keadaan umat yang akan dihadapi apakah ia seorang petani, buruh, karyawan, pedagang, pegawai, dan sebagainya. Juga harus mengetahui apakah objek dakwah itu suka menerima hal-hal yang baru atau ia masih ragu- ragu terhadapnya. Setelah keadaann objek dakwah (Mad’u) itu diketahui dengan jelas, barulah seorang da’i memilih materi dakwah mana yang akan disampaikannya. Apabila penyampaian dakwahnya, maka jelaslah hal itu akan menjadi permasalahan dalam lapangan katika menyampaikan dakwahnya.

Maka dalam hal ini, apabila disimpulkan sementara bahwa sebagai upaya peningkatan pemahaman keagamaan di tengah kehidupan masyarakat terhadap dua pokok permasalahan. Adapun permasalahan yang dimaksud adalah :

Permasalah yang berkaitan dengan objek (yang menjadi sasaran) dalam dakwah tersebut.

Penyampaian dakwah (Da’i) dalam menyampaikan risalah dakwahnya. Kondisi Pemahaman Keagamaan Pada Perwiridan Kaum Ibu Di Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.

Pemahaman Aqidah

Mengenai pemahaman aqidah penulis memaparkan tentang pemahaman rukun iman, salah satunya adalah beriman kepada Allah swt, dalam hal ini jama’ah masih belum memahami cara-cara mengesakan Allah, mereka masih percaya dengan hal–hal yang jelas menyekutukan Allah. Hal ini terbukti bahwa sebagian besar jama’ah masih senang menggunakan sesajen dalam berbagai acara yang mereka anggap sebagai keselamatan untuk suksesnya suatu acara. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat pemahaman aqidah jama’ah perwiridan masih rendah.

Pemahaman Ibadah

Mengenai pemahaman ibadah, penulis memaparkan tentang pelaksanaan sholat fardhu lima waktu. Bahwa sebagian besar jama’ah yang melaksanakan sholat tidak memahami syarat dan rukun solat, mana perbuatan yang termasuk rukun, mana yang sunnah ab’ad dan mana pula yang sunnah hai’at.

Pemahaman Akhlak

Mengenai pemahaman akhlak, penulis memaparkan dari cara berpakaian, bahwa dalam pelaksanaan wiridan jama’ah ibu-ibu masih mengutamakan mode dalam memilih pakaian dari pada pertimbangan syar’i yakni perintah menutup aurat. Yang seharusnya seorang muslimah ketika berjilbab menutup aurat dari kepala hingga dadanya, tapi sebagian dari jama’ah masih banyak yang memakai jilbab sementara lehernya terbuka.

Adapun faktor - faktor dalam pemahaman keagamaan yaitu, sebagai berikut :

Faktor Pendukung

Adapun yang menjadi faktor pendukung peningkatan pemahaman keagamaan khususnya pada perwiridan kaum ibu di Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun adalah sebagaimana berikut :

Jumlah Masjid yang cukup memadai di Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun, dimana setiap dusun memiliki Masjid, sehingga memudahkan kelompok perwiridan yang ingin melaksanakan kegiatan dakwah.

Masjid memiliki fasilitas yang lumayan memadai, sehingga untuk melaksanakan kegiatan dakwah perwiridan kaum ibu tak perlu menyewa peralatan yang sifatnya menambah pengeluaran dana.

Adanya motivasi dari dalam diri pengurus perwiridan untuk meningkatkan pemahaman keagamaan khususnya pada perwiridan kaum ibu di Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.

Faktor Penghambat

Sementara yang menjadi faktor penghambat upaya peningkatan pemahaman keagamaan pada perwiridan kaum ibu di Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut :

Kondisi geografis yang terbilang sulit, jauh dari kota sehingga jika harus mengundang penceramah dari jauh jama’ah perwiridan kesulitan menyediakan honor penceramahnya.

Waktu kegiatan perwiridan yang relatife singkat sehingga sedikit kesempatan untuk melakukan diskusi keagamaan, karena tersita waktu untuk mengumpulkan uang arisan anggota perwiridan.

Kurangnya kesadaran diri anggota kelompok perwiridan akan pentingnya dakwah dalam meningkatkan pemahaman khususnya pada perwiridan kaum ibu di Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.

KESIMPULAN

Setelah dilakukan penelitian, maka penulis menarik beberapa kesimpulan melalui 3 indikator pemahaman yang dapat dibuktikan tingkat pemahaman keagamaan pada perwiridan kaum ibu di Kecamatan Ujung Padang sebagai berikut :

Dengan di adakannya dakwah, yang semula jama’ah tidak mengetahui bacaan sholat, syarat dan rukun sholat. Maka setelah diadakanya dakwah para jama’ah mulai banyak mengetahuinya serta mengerjakan dengan baik. Dengan di adakanya dakwah, yang semula para jama’ah perwiridan yang masih menggunakan sesajen dalam berbagai acara, kini sesajen itu sudah mulai di tinggalkan.Yang semula jama’ah yang tidak paham cara menutup aurat dengan baik. Kini telah banyak jama’ah yang memahami dan mulai menggunakan pakaian menutup aurat. Hal ini menunjukkan jama’ah telah memahami kesempurnaan menutup aurat yang merupakan kewajiban bagi para perempuan-perempuan muslimah. Dakwah merupakan lampu penerang bagi umat yang masih awam dalam hal agama, untuk itu hendaknya para da’i- da’i secara intensif dan berkelanjutan harus tetap mensyiarkan dakwah islamiyah. Dengan semakin banyaknya kelompok-kelompok perwiridan, maka semakin memudahkan para da’i dalam mensyiarkan dakwahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun