Mohon tunggu...
Roisa Enfanany
Roisa Enfanany Mohon Tunggu... -

just an ordinary girl

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Saya Ingin Jadi Koruptor..!!

15 Mei 2012   02:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:17 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak munafik jika di dunia ini semua orang inginkan harta yang melimpah, tak munafik pula jika saya ingin kaya raya dan saya bisa melakukan apapun yang saya mau. Seandainya semua orang di dunia ini kaya raya dan harta berlimpah pasti tidak aka nada anak-anak terlantar di sini, tak kan ada senjang social yang hanya kan merusak persaudaraan, tak akan ada demo jika BBM dinaikkan, tak akan ada aksi 1998 yang memporak-porandakan negeri, dan tak akan ada kegelisahan tentang pernyataan “besok makan apa?” semua bermula dari diri kita sendiri. Tak hayal jika semua kaya raya pasti tak aka nada yang namanya perjuangan, jika dunia ini terlalu sempit maka yang ada hanya ego untuk saling berebut memiliki dunia yang kecil itu. Tapi ALLAH benar-benar maha Kuasa, menciptakan dunia ini begitu luasnya ada bagian-bagiannya tersendiri jadi tak perlu mengkhawatirkan nanti kebagian atau tidak karena semua sudah diaturNYA.

Sesunnguhnya di dunia ini tak ada yang kaya, tak ada yang perlu pintar, dan tak ada sedikitpun hal yang patut kita sombongkan dari apa yang kita punyai karena semua itu milik LLAH semata,, ya hanya milik DIA. Kita adalah khalifah di bumi ini, menjaga bagaimana bumi ini bisa terkendali tanpa adanya hiruk-pikuk kebodohan dan pembodohan yang sbenarnya diakibatkan oleh kalifah itu sendiri. Sebenarnya pertanyaan yang singkat bagaimana sebuah program bisa berjalan jika pusat kinerja program itu sendiri malah sibuk mencari onderdil di program lain? Jawaban yang begitu singkat adalah program itu tidak akan berjalan maksimal. Begitu pula dunia yang sistematikanya dijalankan oleh manusia yang merupakan khalifah bumi, bagaimana dunia bisa terprogram jika manusianya saling memperebutkan milik orang lain dan menjadikannya miliknya? Bukankah semua punya organisasi? Tiap dusun, desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, dan tetek mbengeknya itu. Semua telah terorganisasi. Haruslah kita menjaga semua itu bagaimana cara mengembangkan dan menstruktur kembali agar bisa berjalan maksimal dan istiqomah.

Dana pajak yang kita bayar setiap tahunnya itu, mobil, bumi dan bangunan, untuk siapa? Untuk kita kan? Kenapa tak kita perjuangkan? Jawabannya singkat, ada yang lebih berwenang yang mampu dan lebih kuat memperjuangkan itu semua demi kepentingan pribadi mrereka. Hasil bumi yang di dapat oleh para petani, begitu besarnya yang sumbernya justru mendapat keuntungan yang begitu minim bahkan kadangkala tidak mendapat keuntungan sama sekali karena untuk biaya penanaman kembali saja masih kurang. Terus kemana uang kita? Belum merasakan enaknya kan sampai sekarang? Itulah pengorganisasian negeri ini, kurang terstukturkah? Saya tidak tahu.

Yang pasti saat ini banyak fenomena menyedihkan terjadi di sini,bahkan di sekitar saya. Banyak anak putus sekolah karena minimnya biaya untuk kehidupan keluarga mereka, kangker merajalela karena tak mampu membayar biaya pengobatan, bahkan di sebuah desa di kota dtempat saya kuliah ada sebuah kampong yang dinamakan kampong idiot begitu mengenaskan bila melihatnya. Mayoritas dari mereka menderita cacat tubuh dan mental. Mungkin awal mulanya dikarenakan kurangnya gizi dan keterbatasan biaya untuk makan dan lainnya. Dan akhirnya anak yang mereka kandung juga mengalami kecacatan yang sama dan beruntun dari keturunan ke keturunan berikutnya. Jika anda semua ke tempat itu pasti tiada hentinya menangis.

Tapi saya yakin semua itu telah direncakanNYA, telah ditulisNYA dan pasti semua akan ada jawabannya. Pernah terbesit difikiranku bahwa saya akan sekolah setinggi-tingginya dan saya akan mengambil uang rakyat lalu membagikannya kepada mereka kembali, apakah itu namanya koruptor? Saya rasa bukan, saya hanya mewakili mereka mengambil uang mereka lagi. Dan selanjutnya saya akan mengumpulkan orang-orang pintar lainnya untuk menguasai keuangan Negara dan akan kami ambil alih semuanya tanpa sisa sedikitpun lalu saya akan membawa mereka yang kekurangankepada kebahagiaan mereka yang selama ini hanya bisa mereka impikan. Dan orang-orang yang selama ini telah menikmati uang yang sebenarnya bukan milik mereka akan merasakan betapa sakitnya menjadi yang tidak terlihat, yang tidak terpedulikan, yang tidak terhiraukan. Dan dunia ini akan kembali berputar. Itulah cita-cita saya entah cita-cita itu baik atau tidak hanya ALLAH yang tau.

# Roisa Enfanany

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun