Mohon tunggu...
Roisa alfa Nadhira
Roisa alfa Nadhira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikologi Pendidikan Anak Rantau

19 Oktober 2024   18:52 Diperbarui: 19 Oktober 2024   19:21 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak rantau, atau anak yang merantau jauh dari kampung halaman untuk melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan, menghadapi berbagai tantangan psikologis yang unik. Pengalaman ini dapat mempengaruhi perkembangan emosional, sosial, dan akademik mereka. Artikel ini membahas dampak psikologis yang dihadapi anak rantau serta strategi untuk mendukung mereka.

Dampak Psikologis Anak Rantau

1. Kesehatan Emosional

Anak rantau sering mengalami homesickness, yaitu kerinduan terhadap rumah dan keluarga. Ini dapat memicu perasaan kesepian dan kecemasan.

Adaptasi terhadap lingkungan baru dapat menyebabkan stres. Mereka mungkin merasa tertekan untuk beradaptasi dengan norma dan budaya baru.


2. Pengembangan Sosial

Anak rantau harus membangun hubungan baru di tempat tinggal baru. Kesulitan dalam menjalin pertemanan dapat mempengaruhi keterampilan sosial mereka.

Mereka mungkin juga merasa terasing jika tidak dapat menemukan komunitas yang mendukung.

3. Akademik

Perubahan lingkungan belajar dapat mempengaruhi kinerja akademis. Stres dan tekanan untuk berprestasi dapat mengganggu fokus dan motivasi.

Adaptasi terhadap sistem pendidikan yang berbeda memerlukan waktu dan usaha, yang bisa menjadi beban tambahan.

Strategi Dukungan

1. Dukungan Emosional

Penting bagi anak rantau untuk memiliki sistem dukungan yang kuat, baik dari teman sebaya maupun mentor. Ini dapat membantu mereka mengatasi perasaan kesepian.

Penyediaan layanan konseling di institusi pendidikan dapat membantu mereka menangani masalah psikologis.

2. Pengembangan Keterampilan Sosial

Mengikutsertakan anak rantau dalam kegiatan sosial dan komunitas dapat membantu mereka membangun jaringan dukungan.

Kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menjadi sarana untuk bertemu orang baru dan meningkatkan keterampilan interpersonal.

3. Pendekatan Akademik

Memberikan bimbingan belajar dan orientasi tentang sistem pendidikan setempat dapat membantu anak rantau beradaptasi dengan lebih baik.

Mendorong mereka untuk menetapkan tujuan akademik yang realistis dapat membantu menjaga motivasi dan fokus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun