Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad).
Idealnya, seorang dai bisa memetakan dirinya terkait akidah (aliran kalam), syariah (mazhab fikih), dan akhlak (tasawuf). Misalnya, seorang dai memiliki pemikiran kalam yang dinamis karena bermesin teologi Asy'ariyah, sisi mistik yang energik karena bertasawuf akhlaki al-Ghazali, dan istimbath hukum yang diikuti rasional-juristik karena bermanhaj fikih Syafi'i.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!