Pada dasarnya, hambatan dan tantangan dakwah muncul karena adanya upaya dakwah itu sendiri. Untuk mengatasi hal ini, para dai dan mitra dakwah harus bekerja sama dalam mengatasi keterbatasan dakwah dan mencari pendekatan, strategi, metode, dan teknik dakwah yang efektif.
Sebagai landasan, kita dapat merujuk kepada firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl: 125).Â
Selain itu, Allah SWT juga berfirman, "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. Al-Ma'idah: 2).
Rasulullah SAW juga bersabda, "Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." (HR. Muslim).
Dengan memahami dan mengatasi hambatan serta tantangan dakwah ini, para dai dapat terus mengembangkan dakwah yang efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H