Mohon tunggu...
Rois Amin
Rois Amin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya sekarang sedang mengambil program pendidikan S1 di UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dakwah Literasi dan Literasi Dakwah

13 Mei 2024   16:48 Diperbarui: 13 Mei 2024   18:17 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Adobe stock

Oleh: Syamsul Yakin Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ro'is Amin

Ayat Alquran pertama yang Allah turunkan kepada Nabi nya adalah ayat 1-5 surah Al-Alaq, dari ayat ini setiap kalangan dapat mengetahui akan penting nya membuat seseorang agar menyukai sebuah literasi.

Seperti diketahui,  minimal dikenal ada tiga bentuk dakwah Pertama, dakwah bil lisan, yakni dakwah oral seperti khutbah dan ceramah secara monolog. Kedua, dakwah bil hal, yakni dakwah dengan cara aktualisasi diri atau tindakan nyata. Misalnya, membuat orang yang lapar jadi kenyang, yang menangis jadi tertawa, dan yang bodoh jadi berilmu. 

Ketiga, dakwah bil kitabah. Inilah yang disebut dakwah literasi dan literasi dakwah. Yakni, dakwah yang menjadikan bahan bacaan sebagai medianya. Dakwah literasi itu sendiri adalah upaya mengajak masyarakat untuk mengenal dan membaca sumber bahan bacaan. 

Karena banyak hal-hal mengenai ilmu pengetahuan yang jika hanya disampaikan tidak cukup tapi harus juga dapat dikenang dan di ulang-ulang hingga masa seterusnya, inilah yang melandasi para Ulama menulis kitab-kitab mereka.

Dalam konteks ini al-Qur'an, hadits Nabi, dan karya para ulama sebagai interpretasi keduanya. Ketiga jenis literasi itu memuat tiga kerangka dasar ajaran Islam, yakni akidah, syariah, dan akhlak. 

Kendati kadang ditambah jadi empat, yakni siyasah (politik). Atau juga dikurangi jadi dua seperti kata Mahmud Syalthut, Islam itu akidah dan syariah saja. 

Jadi secara sempit, dakwah literasi itu adalah upaya mengajak masyarakat untuk membaca dan memahami kerangka dasar Islam dari sumber bacaan yang otoritatif dan memiliki validitas yang tak tersangkal. 

Diharapkan dakwah literasi ini mampu membuka horizon baru pemahaman umat Islam terhadap titah Allah dan sunnah Nabi. Budaya mendengar perlahan jadi bergeser kepada budaya membaca. Inilah salah satu strategi kebudayaan dakwah. 

Sementara itu literasi dakwah adalah upaya sungguh-sungguh untuk membaca dan menulis apa saja terkait dakwah. Kalau selama ini masyarakat mendengar seorang dai berceramah, maka kali ini masyarakat membaca karya tulis seorang dai. Dalam literasi dakwah ini diharapkan terjadi transformasi besaran-besaran dalam metode dakwah selama ini yang masih berkutat pada dakwah bil lisan. 

Pelaku dakwah bil kitabah lazim disebut penulis, atau dikalangan Arab disebut dengan muallif atau mushonif. Yang ditulis banyak spektrum seperti agama, sosial, budaya, teknologi, dan lain-lain. Segunung buku para penulis yang diterbitkan itu adalah dakwah literasi. Sementara tumpukan kitab para ulama tentang akidah, syariah, dan akhlak itu adalah literasi dakwah.

Diharapkan dakwah juga dapat bergeser dari dakwah monolog kepada dakwah dialog. Hanya saja, baik dakwah literasi maupun literasi dakwah harus tetap memegang teguh prinsip dakwah Islam, yakni harus penuh hikmah, penuh nasihat, berdiskusi dengan cara yang baik. 

Ketiganya adalah titah Allah dalam al-Qur'an, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik" (QS. al-Nahl/16: 125).*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun