Mohon tunggu...
Roi Rahmat
Roi Rahmat Mohon Tunggu... profesional -

Penikmat Kopi Hitam

Selanjutnya

Tutup

Nature

Musim Hujan "Sedia Pengungsian Sebelum Banjir"

1 November 2013   18:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:43 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak mengenal dengan pribahasa 'Sedia Payung Sebelum Hujan'? dapat dipastikan kita semua mengenal dengan pribahasa tersebut. Pasti juga kita tahu arti dan maksud dari pribahasa yang dimaksud. yang artinya agar kita mengantisipasi masalah yang akan terjadi dikemudian hari. Ya sederhananya kita harus memiliki persiapan yang pas agar sesuatu yang terjadi nanti dapat kita atasi dengan baik dan bijak.

Berbicara soal hujan, Negeri ini memang sedang mengalami musim penghujan diberbagai daerah. Salah satu dampak yang sering terjadi di Negeri ini ketika musim hujan adalah banjir. Ya banjir. Persoalan yang belum pernah teratasi secara penuh baik dari pemerintah dan masyarakatnya sendiri. Banjir juga yang menyebabkan munculnya persoalan baru. Efek domino banjir bisa merambat pada persoalan ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

Akibat banjir, aktivitas perekonomian sebuah daerah terhambat, pendidikan terhenti dan wabah penyakit meningkat. Seharusnya dampak-dampak akibat dari banjir ini menjadi pengalaman yang bijak untuk coba diterapkan dengan berperilaku dan pola hidup lebih bijak pula. Sepertinya kita semua sudah sangat paham apa yang dimaksud dengan perilaku dan pola hidup bijak. Perilaku bijak untuk mencegah banjir cukup dengan kita tidak membuang sampah sembarangan terutama mereka yang terbiasa membuang sampah di sungai dan selokan.

Sampah dan sungai/selokan merupakan kedua hal yang harus selalu dipisahkan. Sampah tidak boleh berada di sungai/selokan, dan sungai/selokan bukan tempat untuk membuang sampah. Sebenarnya kita tidak perlu memperlebar atau memperdalam sungai/selokan, bahkan membuat dinding besar untuk mencegah terjadinya banjir dikala musim hujan seperti saat ini.

Kebiasaan ini pun diperburuk dengan saling melemparkan masalah dikala banjir melanda. Baik pemerintah dan masyarakat saling mempersalahkan. Masyarakat menganggap pemerintah tidak becus dalam membuat dan melaksanakan kebijakan untuk mengatasi banjir. begitu pula sebaliknya. L

Mungkin hal ini harus menjadi perhatian kita semua sebagai bagian dari Negara ini. apakah kita ingin setiap musim hujan kita kebanjiran, setiap musim hujan wabah penyakit meningkat, setiap musim hujan yang menyebabkan banjir pendidikan kita terhambat dan perkonomian kita mandek.

Kita sudah mulai harus membangun persepsi antara hujan dan banjir. Hujan kita ibaratkan sebuah 'masalah kecil' yang cukup membutuhkan payung (tindakan sederhana) untuk mengantisipasinya. Jadi "Sedia Payung Sebelum Hujan" Namun, Banjir kita ibaratkan sebuah 'masalah besar' yang memerlukan pengungsian (Tindakan Luar Biasa) untuk mengantisipasinya. Jadi "Sedia Pengungsian Sebelum Banjir"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun