Mohon tunggu...
Roikhatun Nurul Janah
Roikhatun Nurul Janah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Berbagi tulisan dari pengalaman pribadi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan antara Angka 28, 3 & 4 menurut Sudut Pandang Islam dalam Al Quran dan Sejarah Nabi Muhammad SAW

28 Maret 2023   06:54 Diperbarui: 28 Maret 2023   07:32 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segala sesuatu yang Allah ciptakan pasti ada saling berkaitan antara satu dengan yang lainya. Seperti ilmu dan beradab Islam semua sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an. Serta antara Al-Qur'an, hadits ijma' dan Qiyas pun ada hubungan yang saling berkaitan. 

Begitu pula dengan angka 28, 3 dan 4. Berawal dari nabi Muhammad SAW lahir 12 robbiul awwal tahun gajah. 12 bisa kita dapatkan dari hasil perkalian 3 x 4 = 12.

Pada usia 6 tahun beliau ditinggal ibu tercinta. 6 berasal dari hasil penjumlahan 3 + 3 = 6.

Selanjutnya, diusianya 8 tahun beliau ditinggal sang kakek. 8 hasil dari 4 + 4 = 8. 

Singkat cerita diusianya yang menginjak 25 tahun, beliau menikah dengan saydina Khodijah. 25 bisa kita dapat dari 28 - 3 = 25.

Umur 40 tahun beliau mendapatkan risallah, yaitu turun wahyu pertama sekaligus beliau menjadi rosul. 40 bisa kita dapatkan dari 28 + (34) = 28 + 12 = 40.

Semasa nabi Muhammad menjadi rosul, Al-Qur'an nur karim diturunkan secara berangsur-angsur. Di Mekkah sebanyak 89 surat dan di Madinah sebanyak 33 surat. 89 bisa kita dapat dari (28 3) + (3 4) - (3 + 4) = 84 + 12 - 7 = 89. Sedangkan yang 33bisa kita dapatkan dari (28 3) - (28 + 3 + 4) - (4 3) - 4 = 84 - 35 - 12 - 4 = 33.

Jadi total surat dalam Al-Qur'an adalah 122 surat. 122 adalah hasil dari (28 4) + (28 4) + 3 = 112 + 7 + 3 = 122.

Dan beliau wafat diusia 63 tahun. Yang mana 63 bisa kita dapat dengan cara (28 3) - (28 -3 - 4) = 84 - 21 = 63.

Akankah ini hanya sebuah kebetulan? Mari kita lihat menurut sudut pandang Islam dalam Al Qur'an.

Didalam Al Qur'an sendiri, seperti yang kita tahu jumlah huruf hijaiyah yakni ada 28 huruf. Jika Alif ( ) dan Hamzah () menjadi satu, dan tanpa ada huruf lam alif ().

Dalam surat Ar Rahman terdapat pengulangan ayat yang berbunyi "fabiayyi ala irobbikuma tukadziban" yang memiliki arti " maka nikmat Tuhan Mu yang manakah yang engkau dustakan?". Ayat ini diulang sebanyak 31 kali. Yang mana 31 adalah hasil penjumlahan 28 + 3 = 31. 

Pengulangan Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban ini terbagi dalam 4 kelompok uraian. Uraian tersebut berkaitan dengan keajaiban ciptaan Allah yang terhampar di bumi dan di langit disertai penciptaan dan kebangkitan. Kemudian berkaitan dengan siksa neraka, berkaitan dengan penghuni surga dan aneka kenikmatannya. Dan terakhir berkaitan dengan dua surga yang tidak sama dengan surga yang dijelaskan sebelumnya. Namun, penyebab hingga diulang sebanyak 31 pada dasarnya hanya Allah lah yang mengetahuinya.

Kata "Allah" dalam Al-Qur'an diulang sebanyak 2.697 kali. Jika 2.697 (28 + 3) = 2.697 31 = 87, 87 - (4 3) (4 + 3)= 87 - 12 7 = 87 - 84 = 3.

Di Surah Nuh yang terdiri dari 28 ayat, urutan surat ke 71, dan juz 29. Jika kita operasikan 71 + 29 = 100, 100 4 = 25, 25 + 3 = 28.

Surat selanjutnya, yakni surat al-jinn sama terdiri dari 28 ayat, urutan surat ke 72, dan juz ke 29. Jika kita operasikan 72 - 29 = 43, 43 - (3 4) - 3 = 43 - 12 - 3 = 28.

Coba perhatikan surat an-Nasr, surat yang memiliki 3 ayat ini terdapat huruf terakhir yakni huruf ke 28 dalam hijaiyah () sebanyak 4 huruf () .

Maha suci Allah yang telah menciptakan segala sesuatu yang ada di bumi, langit dan seisinya. Dia lah sang Maha mengetahui lagi maha benar. Tidak ada sesuatu yang Ia ciptakan tanpa sebab adanya, semua ada maksudnya sendiri-sendiri. 

Sebagaimana pada tanggal 28-03-04 lahir seorang anak perempuan pertama, serta cucu perempuan pertama dari dua keluarga, yang tentunya kehadirannya ditunggu-tunggu. Ia tidak serta-merta lahir di dunia begitu saja, tentunya ada campur tangan dari Allah SWT. 

Ditahun 2023 ini, ia sudah menginjakkan usia 19 tahun. Bukan usia belia, ia tumbuh menjadi seorang perempuan yang tangguh, dan mandiri. Hal itu karena dia merasa ada beban yang harus dia pikul di pundaknya. Membuat kedua orangtuanya bahagia jelas itu tujuan dan impiannya. 

Yaah, gadis itu saya. Harapannya semoga dengan bertambahnya usia saya, bertambah pula kedewasaan saya, bertambah sabar,dan ikhlas dalam menghadapi ujian dari Allah SWT. Bertambah pula usia untuk kedepannya agar bisa senantiasa memperbaiki diri lagi. Aaamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun