"Yups" jawabnya singkat.Â
"Eh kelas kamu Diamana?" Tanya dia lagi.
"Mia 5. Kamu?" Jawabku, ditambah pertanyaan basa-basi, agar percakapan tidak monoton.
"Nih Mia 3" jawabnya sambil menunjuk kelas dimana kita berdiri didepannya.
krrrrrrriiiiiiiiiiiiiiinnnnnngggg........
Percakapan kita pun terpaksa berhenti karena bel sekolah sudah berbunyi. aku pun pamit pada Jack untuk masuk ke kelas dan ia mengiyakan dengan anggukan dengan senyuman yang khasnya. Tepat dua langkah dari kaki ku, ku mendengar.
"Semangat belajar nya" ucapnya sambil mengepalkan tangan, simbol nyemangatin. Tepat saat kepalaku menoleh kebelakang, ia masuk ke dalam kelasnya.
Aku senyum-senyum sendiri dibuatmu, sambil melanjutkan perjalanan ku kelas. Dan seharian aku betul-betul semangat. Bukan karena gurunya yang tidak killer, atau mata pelajaran nya aku sukai. Melainkan ada cowok yang pada awal aku kenal dingin banget seperti kulkas, tapi bisa sehangat mentari dipagi hari.
Kegiatan sapa-menyapa itu terus berlanjut, hingga tanpa sadar kita sudah kelas 12. Meskipun kita beda kelas, kita sering berdiskusi, ngobrol ngalor, ngidol, ketawa-ketiwi. Hal itu membuat aku nyaman, menganggap mu lebih dari sebatas teman. Tapi apakah kau rasakan yang sama?
Saat kau panggil aku "sayang" tepat setelah aku lewat didepanmu. Semakin membuat hati ini bergejolak tak tentu arah. Namun, sifat mu lain ketika di dunia maya. Kau bersikap acuh-tak acuh, kau balas lama chat ku, bahkan ada beberapa yang tak kau balas beberapa Minggu hingga bulan.Â
Tepat 3 tahun berlalu, tuntas sudah kita dalam menempuh pendidikan MAN. Dan untuk pertama kalinya MAN kita adakan wisuda setelah 2 tahun tidak ada, karena Virus Covid-19.