Kota besar, biaya hidup tinggi dan kebutuhan mobilitas menjadikan transportasi sebagai hal yang tidak dapat ditinggalkan dari kehidupan. Memiliki kendaraan pribadi adalah impian banyak orang.Â
Namun keadaan finansial yang berbeda bagi setiap orang menjadi salah satu pertimbangan untuk menunda kepemilikan kendaraan pribadi khususnya roda empat. Kondisi ini membuat seseorang harus berpikir beberapa kali untuk dapat memilki kendaraan pribadi, oleh karena itu salah satu cara yang ditempuh agar tetap bisa mendukung mobiltas adalah menggunakan angkutan umum.Â
Perkembangan era digital dengan kemudahan segala akses, diikuti kemudahan mobilitas. Â Kehadiran angkutan berbasis online (ojek motor sampai mobil) memberi warna lain dalam dinamika mengangkut orang atau barang. Ada berbagai fasilitas yang bisa diakses hanya dalam genggaman tangan.Â
Kemacetan lalu lintas merupakan masalah khas pada lingkungan perkotaan. Motor menjadi solusi terjitu untuk bisa sampai ke tempat tujuan dengan beban macet yang lebih sedikit.Â
Malas gerak (mager) menjadi istilah kekinian untuk menggambarkan kehidupan manusia milenial yang lebih santuy, malas keluar rumah dengan alasan macet atau takut panas. Semuanya ada dalam satu solusi yang tergenggam dari jemari, tentu saja selama ada koneksi internet dan paket data.Â
Grab merupakan salah satu platform O2O yang bermarkas di Singapura dan paling sering digunakan di Asia Tenggara. Didirikan sejak Juni 2012 oleh Anthony Tan dan Tan Hooi Ling menjadi solusi atas keragaman kebutuhan di era digital.  Banyak kemudahan sebagai #AplikasiUntukSemua  ditawarkan dari transportasi seperti angkutan mobil (GrabCar) dan ojek motor (GrabBike). Anak kos yang mager tapi lapar bisa mencoba  pemesanan cari makanan (GrabFood).Â
Para mama muda yang tidak ingin kerepotan keluar rumah bisa mengunakan layanan  belanja bulanan via GrabFresh. Dedek gemes yang tidak ingin kehabisan tiket nonton dapat memberli tiket film via BookMyShow di Grab. Kakak mania drakor yang ingin menghayati peran sampai  nangis nonton drama dapat mencoba Hooq di Grab).Â
Mau kirim barang tanpa takut kepanasan dapat mencoba layanan pemesanan kurir via GrabExpress. Jika anda receh phobia (takut keluar rumah membawa uang tunai) dapat mencoba alat  pembayaran  tanpa memerlukan uang tunai via OVO.
Lancar Melaju Menembus Kemacetan dengan GrabBike
Ojek adalah transportasi umum informal merupakan angkutan darat roda dua menggunakan sepeda motor. Berbeda dengan angkutan umum lain, misalnya bus kota, bajaj, mikrolet dan lain sebagainya, keberadaan ojek tidak diakui pemerintah dan tidak ada izin untuk pengoperasiannya. Ojek merupakan bidang usaha yang tidak memerlukan majikan, sehingga  tidak khawatir kena PHK (pemutusan hubungan kerja).Â
Penumpang biasanya satu orang namun kadang bisa berdua. Ongkos untuk menggunakan jasa ojek ditentukan dengan tawar menawar dengan sopirnya dahulu setelah itu sang sopir akan mengantar ke tujuan yang diinginkan penumpangnya. Kelebihan dari ojek adalah lebih cepat karena bebas macet dan dapat melewati sela-sela kemacetan di kota. Daya jangkau luas sebab dapat menjangkau daerah-daerah dengan gang-gang yang sempit dan sulit dilalui oleh mobil.Â
Kali ini saya  berbagi cerita tentang ojek daring menggunakan GrabBike. Bagaimana ada perubahan  tatanan kehidupan dalam dunia per-ojekan. OJek motor pada masa lalu identik dengan pangkalan yang rawan preman, pengemudi yang menarik harga semaunya sendiri sampai motor beserta fasilitas pendukungnya yang kurang memadai bahkan kurang sesuai dengan standar keselamatan.
Cukup duduk manis seperti halnya yang pernah saya lakukan ketika suatu hari di penghujung bulan puasa mencoba pulang kantor dengan menggunakan ojek daring. Tidak perlu jalan ke pangkalanan, cukup menunggu dan memantau driver yang akan menuju lokasi titik jemput. Teknologi memudahkan manusia dalam kehidupan, bukan berarti harus meninggalkan sisi kemanusiaan kita.
Ajak ngobrol driver dan tidak lupa kasih tips adalah cara menjaga harmoni antara teknologi dengan kemanusiaan kita. Sejauh apapun jarak tempuh akan serasa pendek jika ada obrolan ringan dengan driver.Â
Pengalaman dan Kesan GrabExpress
Jika ada yang berminat pada buku saya dengan alamat yang bisa dijangkau dari aspek jarak dan waktu luang biasanya saya antar sendiri ke rumahnya, selama masih area dalam kota. Ada kawan penulis sekaligus blogger imut yang memesan satu buku saya. Kali ini karena kesibukan yang membuat saya tidak mungkin menembus terik  matahari di siang Surabaya yang mencapai 35 derajat Celcius (bahkan lebih mungkin).Â
Akhirnya terlintas dalam pikiran untuk mengantarkan satu buku tersebut dengan satu jurus jempol sakti dengan sentuhan aplikasi GrabExpress Instan.Â
Tapi segala kekuatiran saya teratasi dengan kepercayaan yang kuat dari konsumen pada layanan yang #selalubisa. Driver sekaligus kurir berupaya memberikan pelayanan dengan pengantaran optimal. Jika kesulitan menggunakan GPS tentu ada cara merakyat yaitu bertanya pada orang setempat.Â
Bukankah malu bertanya sesat di jalan?. Akhirnya buku saya mendarat dengan selamat ke rumah Mbak Blogger imut dan tidak lupa saya memberikan bintang lima sekaligus salam terima kasih untuk driver yang dengan gigih menembus macet dan panasnya Surabaya siang itu.Â
- Pastikan ponsel pintar anda mempunyai cukup daya tenaga (baterai) dan paket data. Jika terpaksa tidak ada, cari ruang publik ber-WIFI semacam warung kopi atau taman kota. Jangan segan minta tethering kawan sebelah.Â
- Pastikan lokasi penjemputan dan tujuan dapat dikenali oleh teknologi peta digital. Tidak lucu dan kurang etis jika anda mengetikan tempat tujuan ojek anda dengan tempat yang tidak dikenal. Seperti: adoh kono numpak buroq.Â
- Siapkan uang pas agar tidak menyusahkan pengembalian dan lebih menghemat waktu. Duit harus asli bukan upal dan duit berkah dari hasil yang halal.Â
- Jika anda termasuk orang yang menyadari susah dan peliknya hidup di jalanan, berilah 'bonus' pada driver. Misalnya habis Rp 13.000 maka anda bisa membayar Rp 15.000 dan tidak usah minta kembalian. Dua ribu rupiah adalah salah satu wujud kemanusiaan kita.
- Pada akhir pengantaran jangan lupa mengucapkan terima kasih dan yang paling penting kembalikan helm ijo punya driver. Jangan sampai tertukar atau terbawa.Â
- Khusus untuk pengiriman barang, pastikan barang terbungkus dengan rapi, masukan ke dalam tas plastik yang bisa disematkan ke motor. Pastikan volume, ukuran dan berat barang tidak menyusahkan driver dan proses pengiriman.Â
- Hidup dan suspendnya driver tergantung pada tangan anda. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memberi penilaian yang layak sesuai kepuasan pada kinerja driver melalui pemberian bintang dan masukan yang positif.
 #SelaluBisaÂ
#AplikasiUntukSemua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H