Mohon tunggu...
Roikan
Roikan Mohon Tunggu... Ilustrator - Kartunis yang Belajar Gaya Hidup Ilmiah

Kartunis yang mendalami Antropologi Media dan Budaya Kreatif. Alamat cangkruk warkop ada di https://www.roikansoekartun.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Referensi Buku Kartun (1): Menakar Panji Koming

8 Maret 2019   12:12 Diperbarui: 8 Maret 2019   12:33 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tafsiran Komik Karya Dwi Koen

Adapun tokoh-tokoh yang sering muncul dalam komik Panji koming adalah Panji Koming, Pailul, Denmas Ariakendor, Ni Woro Ciblon, Ni Dyah Gembili, Empu Randubantal, Bujel dan Trinil, Hulubalang keratin, Hewan-hewan (Anjing, Buaya) dan Unsur alam (Pohon, buah Kelapa).
Bab ketiga berisi Panji Koming dalam merekam reformasi di Indonesia pada Mei 1998.  Panji Koming dan Reformasi di Indonesia merepresentasikan Sosok Denmas Ariakendor yang mewakili  Tokoh yang paling disorot pada tahun 1998 yaitu Presiden Soeharto. Denmas Ariakendor mewakili sosok Buta Cakil yang culas dan metakhil.

Tahun 1998 adalah tahun yang mengembirakan sekaligus memilukan. Reformasi yang dituntut rakyat melalui mahasiswa sampai memakan korban jiwa dan material, menjadikan perubahan dalam tatanan berbangsa dan bernegara di Indonesia, mengawali era keterbukaan dan kebebasan setelah sekian lama terkekang. Reformasi 1998 melahirkan penguasa yang mati rasa sampai pada ujungnya dengan pengunduran diri Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998.

Efek dari polemik yang terjadi adalah munculnya krisis di Indonesia yang membuat segala macam kebutuhan harga mengalami kenaikan. Masalah makin berat, para petinggi negara berupaya mencari penyelesaian dengan mengadakan siding Istimewa yang oleh sebagian pihak dianggap sebagai musyawarah plesetan. Tuntutan untuk mengadili Soeharto dan mengusut kekayaannya membuat banyak pihak yang ditunding masih mewakili sisa-sia imperium dinasti orde baru.

Muncul tokoh-tokoh yang menjadi pembaharu dengan visi misi yang mewakili agenda umum untuk perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun negara malah menganggap tokoh itu sebagai pemimpin gerakan makar (gerakan pembelotan dan melawan negara). A.Kemal Idris dan Ali Sadikin yang dianggap sebagai biang makar pada saat itu.

Akhir kata, Panji Koming secara kritis mengangkat fenomena yang faktual pada masa transisi dari Era Orde Baru ke Orde Reformasi, fenomena diangkat dengan kritis melalui metafor-metafor visual dengan sedikit bumbu humor. Panji Koming menarik untuk dicermati lebih dalam sebagai deskripsi yang signifikan dari penggalan catatan sejarah bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun