JAKARTA---Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merespons Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H. Suleman Tanjung yang membela Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kala disebut 'tong kosong' ketika meminta regenerasi pemimpin di tubuh PKB. Cak Imin mengatakan tak ingin menanggapi seseorang yang tak memiliki pekerjaan lain atau pengangguran.
"Nggak ada (komentar), nggak nanggepin pengangguran (sambil tertawa). Itu kan pengangguran-pengangguran yang cari kegiatan," kata Cak Imin di acara Women's Day Run 10 K, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/4/2024).
Cak Imin yang merupakan Cawapres di tahun 2024, meminta setiap pihak untuk mengurusi tanggung jawabnya masing-masing. Ia meminta tak ada yang memengaruhi ke arah negatif.
"Uruslah kegiatan masing-masing jangan memengaruhi kegiatan orang lain. Kalau jadi pengangguran ya repot begini," ujar Cak Imin.
Ia kemudian menjawab soal regenerasi di kubu PKB yang disinggung Gus Ipul. Cak Imin menyerahkan hal itu kepada ulama dan Muktamar PKB.
"Ya nanti, kan di muktamar nanti akhir tahun ini kita akan muktamar semua proses kita serahkan kepada para kiai, para ulama, para pengurus dalam 1 proses demokratis. Saya sih menyerahkan kepada beliau-beliau para ulama," sambungnya.
Sebagai informasi, pernyataan Suleman ini sebagai respons atas Sekjen PKB Hasanuddin Wahid dan Sekretaris PKB Jatim Anik Maslachah menyebut Gus Ipul bak pepatah tong kosong nyaring bunyinya. Namun, Suleman menilai pepatah itu justru lebih pas untuk pimpinan PKB.
Ia lantas membandingkan perolehan suara paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Cak Imin di Jatim yang lebih rendah dibandingkan Gus Ipul saat mengikuti kontestasi Pilgub 2018 silam.
"Yang tong kosong itu ya pimpinan PKB. Coba bandingkan, Anies-Muhaimin di Jatim itu hanya 4 juta. Bandingkan saat Gus Ipul maju Pilgub, dapatnya 9 juta lebih," kata Suleman dalam keterangan tertulis, Jumat (19/4).
Menurunnya perolehan Anies-Muhaimin, kata Suleman, juga menandakan para kiai-kiai NU sudah mengabaikan Muhaimin. Para kiai dan kekuatan NU, katanya, memang peduli kepada PKB tapi tidak dengan Muhaimin.