Mohon tunggu...
Roiatul Jannah
Roiatul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semua, kenalin aku Roiatul Jannah, teman-teman biasa memanggilku dengan sebutan Atul. Aku merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi semester 3

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Nata De Coco Kaya akan Gizi

31 Desember 2023   21:17 Diperbarui: 31 Desember 2023   21:56 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Nata merupakan makanan dengan nutrisi kaya akan serat yang sangat baik bagi tubuh dan salah satu produk SCP (single cell protein) yang potensial dikembangkan. Pembuatan nata dilakukan untuk menghasilkan nata dengan serat baik bagi tubuh dan juga merupakan penghasil bakteri selulosa. Oleh karena itu nata dijadikan makanan sehat dimana akan membantu proses pencernaan manusia (Santosa et al., 2012). Bahan baku umum yang digunakan dalam pembuatan nata adalah air kelapa, sehingga dikenal sebagai nata de coco. Menurut Nurdin (2006), dalam pembuatan nata de coco, air kelapa sebagai bahan dasar utama memegang peranan penting dan menentukan tingkat keberhasilan produksi nata de coco. Air kelapa yang selama ini hanya sebagai limbah di berbagai pasar tradisional, secara alami mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh bakteri pembentuk nata de coco. sumber karbon tambahan, sumber nitrogen tambahan, kondisi pH fermentasi menjadi hal kunci yang harus diperhatikan.

Bahan baku air kelapa menjadi kunci keberhasilan pada proses pembuatan nata. Air kelapa yang digunakan harus murni tanpa kontaminasi air maupun kontaminasi fisik. Selain itu, umur air kelapa yang dihitung dari ketika kelapa di pecah penting pula untuk diperhatikan. Selain untuk memastikan adanya kandungan nutrisi yang cukup untuk bakteri tumbuh, dengan memperhatikan umur air kelapa berfungsi untuk memastikan bahwa air kelapa yang digunakan masih dalam keadaan segar dan berbau normal. 

Beberapa penelitian terkait pengaruh umur air kelapa terhadap nata yang dihasilkan telah dilakukan. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh (Kiswanto&Saryanto.2004), menunjukkan bahwa rendemen nata de coco tertinggi diperoleh dari air kelapa yang disimpan pada suhu dingin selama 16 hari. Kemudian penelitian (Laras et al.2012), menunjukkan bahwa perlakuan tanpa penyimpanan air kelapa dengan penambahan konsentrasi gula pasir 75 g merupakan perlakuan terbaik dengan karakteristik 3,00 (agak cerah); 3,52 (agak kenyal) dan 3,12 (agak disukai) dengan rerata berat basah 850 g; rerata ketebalan 17 mm; rerata kadar abu 0,88 % dan rerata kadar air 98,59 %. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terkait umur simpan air kelapa.

Acetobacter xylinum merupakan bakteri yang digunakan dalam produksi nata yang berperan dalam produksi selulosa. Penggunaan bakteri dapat digantikan dengan Acetobacter sp. yang juga berperan dalam mengubah gula menjadi selulosa pada proses fermentasi. Penggunaan starter yang berbeda-beda dilakukan untuk memaksimalkan produksi nata sehingga menghasilkan karakteristik produk nata yang diinginkan. Pembuatan nata dapat memanfaatkan bermacam-macam bahan baku, seperti sari buah-buahan dan sayuran selama bahan tersebut sesuai dengan media pertumbuhan Acetobacter xylinum.

Aktivitas produksinata dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah sumber karbon, sumber nitrogen, suhu fermentasi, tingkat keasaman medium, lama fermentasi, dan konsentrasi starter Acetobacter xylinum. Sumber nitrogen dan sumber karbon diperoleh dari bahan baku yang digunakan untuk membuat nata. Selama ini pembuatan nata umumnya bahan dasar air kelapa, akan tetapi pembuatan nata juga dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan yang mengandung gula seperti rumput laut, air tahu, jerami nangka, singkong, dan kulit pisang. Bahan-bahan ini bersifat mudah membusuk yang masih dapat diawetkan melalui proses fermentasi. (Sutarminingsih.2004)

 Bahan-bahan yang berperan dalam pembuatan nata meliputi air kelapa, gula, urea, asam cuka, dan Acetobacter xylinum. Air kelapa merupakan bahan utama yang digunakan untuk starter dengan penambahan bakteri Acetobacter xylinum. Adanya starter dalam pembuatan nata merupakan persyaratan yang penting karena berperan dalam memperbanyak jumlah koloni Acetobacter xylinum untuk menghasilkan enzim untuk membentuk nata. Penggunaan asam cuka pada proses fermentasi nata berguna untuk mengatur tingkat keasaman produk. 

Pengaturan tingkat keasamaan atau pH bertujuan untuk menyesuaikan dengan karakteristik bakteri, apabila tingkat keasamannya sesuai maka bakteri akan tumbuh dengan optimum dan menghasilkan produk nata dengan maksimal. Penggunaan urea dalam fermentasi nata berperan sebagai sumber nitrogen bagi pertumbuhan bakteri. Urea dalam proses fermentasi nata akan memberikan pengaruh terhadap ketebalan selulosa yang terbentuk, semakin banyak urea yang ditambahkan maka selulosa yang terbentuk dalam layerjuga semakin besar. Pemberian urea akan menghasilkan yield yang lebih besar dibandingkan tidak ditambah urea yang berarti Acetobacter xylinum membutuhkan sumber nitrogen untuk biosintesis selulosa. 

Penggunaan gula pada nata akan mempengaruhi proses fermentasi karena gula merupakan sumber karbon bagi nata dan sebagian gula yang digunakan tersebut akan disintesis menjadi selulosa dan asam. Air kelapa juga mengandung sebagian nutrisi seperti karbon yang dibutuhkan dalam proses pembuatan nata de coco. (Hamad&Kristiono2013).  Banyaknya gula yang ada pada media fermentasi akan mempengaruhi produksi nata, hal ini karena semakin banyak gula yang digunakan maka selulosa ekstraseluler yang terbentuk dari pemecahan gula juga semakin banyak. (Yanti et al.2017),

Mengonsumsi nata de coco dapat memberikan beberapa manfaat bagi tubuh, termasuk:

  • Pencernaan Sehat: Kandungan serat dalam nata de coco dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit.
  • Rendah Kalori: Sebagai camilan rendah kalori, nata de coco dapat menjadi pilihan sehat untuk memuaskan keinginan ngemil tanpa menambah banyak kalori.
  • Kesehatan Kulit: Kandungan kolagen dalam nata de coco dapat mendukung kesehatan kulit, membantu menjaga kelembapan dan elastisitas.
  • Vitamin dan Mineral: Meskipun dalam jumlah terbatas, nata de coco mengandung beberapa vitamin dan mineral yang mendukung kesehatan tubuh.
  • Pemecah Lemak: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa serat dalam nata de coco dapat membantu mengurangi penyerapan lemak, mendukung program penurunan berat badan.

Penting untuk diingat bahwa sambil menikmati manfaatnya, konsumsi nata de coco sebaiknya tetap seimbang dan tidak berlebihan untuk menghindari efek samping yang mungkin timbul (Suharjono et al. 2011)

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun