Mohon tunggu...
Rohmiatun
Rohmiatun Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Menulis itu penting

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pergi Dan Takkan Pernah kembali

5 Januari 2021   04:55 Diperbarui: 5 Januari 2021   05:14 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Aku terdiam dalam sepi
Mengutuk diriku yang tak mampu bangkit kembali
Tanpa seorangpun yang mau menemani
Sebuah senyum menghias diri
Dan tangisan Rindu dalam sunyi tak mampu ku hindari

Suara lirih dari hati mulai terdengar
Menemani kesunyian dalam kesendirian
Setetes cairan bening membasahi pipi
Mengingat penyesalan teramat dalam

Kusadari kini dia telah pergi
Seorang yang begitu ku sayangi
dan takkan pernah kembali
Walau sekedar bertukar kabar

Beberapa kali kesalahan ku ulangi
selalu kudapat kata maaf
Kini dia telah bosan
Lalu pergi dengan memalingkan wajahnya

pringgabaya, 02 desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun