Mohon tunggu...
rohmen teras
rohmen teras Mohon Tunggu... Jurnalis - bebas

bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Seorang Ayah

24 Mei 2022   13:38 Diperbarui: 24 Mei 2022   13:42 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nak ...
Bagi ayah, kamu adalah hadiah terindah
Darahku mengalir dalam dirimu sebagai pelantara titah
Ayat- ayat kehidupan menjadi petunjuk hati ini
Allah titipkan padaku dirimu bukan tuk kumiliki

Nak . . .
Tidak punya alasan bagi ku, engkau harus bermesra hidup dengan ku
Tiada pula pilihan bagi ayah,  engkau berjumpa denganku di dunia ini
Engkau boleh saja menyesal, mencaci bahkan membenci padaku
Dan bertanya, kenapa harus kamu menjadi ayahku!!!

Nak
Kelak jika sudah dewasa nanti
engkau akan berjumpa surat ku ini
Maafkan ayah, bila Kamu tidak berkenan
Ayah tidak punya kekuatan untuk bisa mencegah mu, berbicara, berpendapat serta menyesal

Nak ..
Tugas ayah sekedar membangunkan dirimu saat engkau rapuh dan terjatuh
Memberi semangat disaat semua menjatuhkan
Mempercayaimu ketika semua menertawakan
Megenggam tangan mu, disaat semua melepasmu
Menjagamu tetap tegar pada tatapan masa depan mu

Nak . . ?

Selamat ulang tahun Mbima dw

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun