lembaran kubuka berlanjut
kehidupan yang terus-menerus mengkerut
untuk mu kisah ini kembali hidup
semangat terpacu, hilangkan pikirku yang redup
kita pahami bersama penjelajahan terus meletih dan kalut
kita berjumpa dengan membawa titah masing-masing sisa kisah yang terpaut
aku melihat di ujung malam
malam gerah mulai berembun
aku duduk termangu diujung puncak bukitÂ
melambai rindu pada ruang imaginasi yang sempit
keadaan temaram cemara memanggil rembulan bersambut
sejenak kutau hanya dirimu dan bintang- gemintang yang bisa uraikan hitam berkabut
aku laksana burung diangkasa raya
mencari  dirimu dibalik awan sana
aku yaqin engkau mendengar siulan dungu ini
perjumpaan slama ini kita impikan
bersua melalui bait-bait doa kepada tuhan
mengharap slalu mencintai keindahan
biar aku mengenalmu lagi dalam keter-asingan
perjumpaan kota impikan pada kolom takdir cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H