Mohon tunggu...
Nikmatur Rohmaya
Nikmatur Rohmaya Mohon Tunggu... Guru -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kayu Putih Aroma Inspirasi dalam Berkreasi

19 November 2017   15:51 Diperbarui: 27 November 2017   19:24 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi momok menakutkan bagi siswa karena pelajaran kimia dianggap susah. Pelajaran kimia dipenuhi konsep-konsep sukar serta hitung-hitungan yang lumayan membuat otak keriting. Selain itu guru kimia biasanya terkenal 'killer', dencit sepatu guru dari kejauhan aja uda menakutkan. Akhirnya boro-boro murid mau mendengarkan sang guru, melihat gurunya aja takut. Apalagi bila guru masih menggunakan cara mengajar konvensional seperti metode ceramah, dijamin bosen muridnya di kelas. 

Dua hal tersebut bisa berpengaruh pada hasil belajar kimia yang rendah. Sebagai seorang guru kimia, saya tentu prihatin. Saya pun berfikir keras bagaimana supaya murid menyukai pelajaran kimia.  Kalau murid sudah menyukai suatu pelajaran, biasanya pelajaran tersebut akan mudah diterima dan diserap, sehingga hasil belajarnya bisa lebih baik.

Ahaaa saya pun menemukan jawabannya, salah satunya adalah menjadi guru kreatif. Guru kreatif itu adalah guru yang mampu menciptakan ide-ide atau terobosan baru yang unik dan berbeda yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan. Menjadi kreatif itu artinya Be Different alias harus berani tampil beda. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru serta jangan takut untuk tampil beda karena guru kreatif kadang memikirkan sesuatu yang bahkan tidak terlintas di benak guru-guru pada umumnya. 

Biasanya guru kreatif lah yang justru disukai oleh siswa. Guru kreatif itu juga Be Youalias jadi diri sendiri. Kita tidak perlu menjadi orang lain, apalagi supaya dibilang kekinian. Cukup menjadi diri sendiri, asah potensi diri maka kita akan menemukan kreativitas  yang selama ini terpendam. Selain itu guru kreatif itu Be Youthfull alias berjiwa muda. 

Badan boleh menua, tapi jiwa harus tetap muda. Salah satu cara supaya tetap berjiwa muda adalah bergaul dengan siswa. Kalau di kelas harus tampil profesional, kalau di luar kelas boleh lah kita bergaul dengan siswa. Kita bisa memposisikan sebagai sahabat bagi siswa. dengan begitu kita bisa menjadi lebih dekat dengan siswa. Selain itu kita pun bisa mengetahui kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar sehingga menjadi catatan dan perbaikan dalam proses belajar mengajar ke depannya.

Saya pun berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi guru yang kreatif dan terus menerus mengembangkan kompetensi saya sebagai guru kreatif. Karena GueBeda.Berikut merupakan cara kreatif ala-ala saya.

  1. Praktikum kimia hijau atau greenchemistry

Pelajaran kimia identik dengan praktikum. Salah satu manfaat praktikum adalah untuk membuat siswa lebih memahami materi. Konsep kimia itu bersifat abstrak alias nggak bisa dilihat. Itulah yang menyebabkan siswa kesulitan memahami materi. Contohnya praktikum materi asam basa yang menggunakan bahan-bahan seperti asam klorida/HCl, asam sulfat/H2SO4, NaOH dan lain sebagainya. Bahan-bahan tersebut bisa berbahaya bila digunakan tidak sesuai dengan tempatnya. Selain itu sayangnya tidak semua sekolah memiliki fasilitas untuk melakukan praktikum. Lalu bagaimana mensiasatinya?
GueBeda,Saya pun menerapkan praktikum kimia hijau atau greenchemistry. Dengan praktikum kimia hijau, bahan-bahan yang ada di laboratorium bisa digantikan dengan bahan-bahan yang bisa didapatkan di sekitar kita yang tentunya lebih aman, ramah lingkungan, dan ekonomis.  Asam basa yang berbahaya bisa digantikan dengan asam basa alami, seperti air jeruk, air sabun, air kapur. Dijamin muridnya akan semangat deh saat melaksanakan praktikum kimia hijau.

Praktikum Kimia Hijau (dokpri)
Praktikum Kimia Hijau (dokpri)

2. Melek Teknologi

Tak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi sudah semakin maju dan pesat. Maka sebagai guru kita harus update dan tidak boleh ketinggalan lho ya. Saya pun menyisipkan teknologi dalam proses belajar mengajar. Contohnya saat guru lain ceramah sambil menulis di papan tulis, GueBeda,saya memanfaatkan laptop dan proyektor saat mengajar.
Materi pelajaran saya buat dalam bentuk powerpoint, senyawa-senyawa kimia saya tampilkan dalam bentuk 3 dimensi, serta saya tampilkan animasi-animasi reaksi kimia dalam bentuk video dan lain sebagainya. Hasilnya dijamin murid akan memperhatikan pelajaran dari awal hingga akhir dan nggak bakal ngantuk.

Memanfaatkan Teknologi (dokpri)
Memanfaatkan Teknologi (dokpri)

Selain itu, saya pun membuat grup di whatsapp yang anggotanya saya dan murid-murid yang saya ampu. Salah satu tujuannya adalah untuk membantu murid menyelesaikan kesulitan belajar dan sebagai wadah diskusi bila ada materi yang belum dipahami. Murid yang malu bertanya di kelas pun akan lebih pede bertanya di grup tersebut. Keren dan kreatif kan?

Diskusi kimia di grup WA (dokpri)
Diskusi kimia di grup WA (dokpri)

3. Memvariasikan metode belajar

Dengan memvariasikan metode belajar maka guru telah melangkah dari guru konvensional menjadi guru profesional. Bisa dibayangkan kan kalau kita mengajar dengan cara ceramah terus menerus, pasti muridnya bakal menguap sepanjang pembelajaran. Lain halnya bila kita menggunakan metode yang lebih interaktif dan komunikatif. GueBeda.
Banyak metode pembelajaran yang bisa divariasikan di kelas supaya murid tidak bosan dan mampu menyerap pelajaran dengan maksimal. Seperti metode STAD, NHT, snowball, inquriy, dan masih banyak lagi yang lainnya. Intinya jangan takut mencoba, terapkanlah bermacam-macam metode tersebut lalu temukan metode paling pas untuk mengajar.
Bisa juga lho sekali-kali mengajak murid belajar di luar kelas, yang namanya murid pasti bosan belajar di tempat yang dikelilingi tembok  persegi yang dinamakan kelas. Pasti akan happy bila guru sesekali mengajak belajar di luar kelas. Seperti belajar di halaman kelas, di perpustakaan, atau mengunjungi tempat yang berhubungan dengan materi kita.  Selamat berkreasi!

Belajar di luar kelas (dokpri)
Belajar di luar kelas (dokpri)
Lalu dari mana sihdatangnya ide kreatif itu?

Ide kreatif bisa muncul dari mana saja serta kapan saja. Saya pribadi sering mendapatkan ide dari permasalahan pembelajaran yang saya hadapi dan tergerak untuk memecahkannya. Selain itu saya pun rajin browsing-browsing tentang metode-metode terbaru di internet dan juga mengikuti beberapa pelatihan keguruan. Namun ada suatu masa saya benar-benar buntu dan tidak menghasilkan satu ide pun.

Saat mengalami masa seperti itu, KayuPutihAroma alias KPA varian rose akan sangat banyak membantu. Aromanya membuat saya lebih tenang dan relaks, mood dan konsentrasi saya pun menjadi lebih baik sehingga ide-ide baru pun lebih mudah bermunculan. Jadi ketika kehabisan ide kreatif saya selalu mengoleskan KayuPutihAroma rose di tangan, pelipis, dan leher. 

Tak hanya itu, pekerjaan sebagai pengajar tidak melulu persoalan mengajar, tapi juga persoalan administrasi yang menguras waktu serta persoalan murid yang menguras emosi. Otomatis mood jadi turun, tapi saya nggak pernah khawatir, sebab KayuPutihAromarose selalu menemani aktifitasku dan membuat moodku selalu dalam keadaan bagus.

KPA Rose Inspirasiku (dokpri)
KPA Rose Inspirasiku (dokpri)
Apa sih KayuPutihAroma itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun