Mohon tunggu...
Rohmatul Ummah
Rohmatul Ummah Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM : 012111233044

Prodi Kebidanan, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Redakan Kecemasan Persalinan dengan Dzikir

24 November 2024   14:43 Diperbarui: 24 November 2024   15:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persalinan adalah momen luar biasa yang dinantikan oleh banyak ibu, tetapi tak jarang juga menimbulkan kecemasan. Perasaan takut terhadap rasa sakit, komplikasi, atau ketidakpastian proses persalinan seringkali menghantui calon ibu. Salah satu cara untuk mengatasi kecemasan ini adalah dengan berdzikir. 

Dzikir, yang merupakan aktivitas mengingat Allah melalui ucapan-ucapan tertentu, dapat menjadi sumber ketenangan jiwa bagi seorang ibu yang akan menghadapi proses persalinan.

Kecemasan adalah reaksi normal terhadap situasi yang menantang atau menakutkan. Namun, jika dibiarkan, kecemasan dapat memengaruhi kondisi fisik dan emosional ibu hamil. Dalam proses persalinan, kecemasan yang berlebihan dapat menyebabkan:
1. Tegangan otot berlebih yang membuat proses persalinan terasa lebih sulit.
2. Gangguan tidur, yang memengaruhi stamina saat melahirkan.
3. Lonjakan hormon stres seperti kortisol, yang dapat mengganggu ritme alami tubuh selama persalinan.

Karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menemukan cara menenangkan diri agar tubuh dan pikiran lebih siap menghadapi proses melahirkan.

Dzikir adalah salah satu bentuk ibadah yang memiliki dampak positif tidak hanya pada spiritualitas, tetapi juga pada kondisi psikologis seseorang. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28)

Melalui dzikir, hati dan pikiran seorang ibu dapat menjadi lebih tenang. Berikut beberapa manfaat dzikir dalam mengurangi kecemasan persalinan:
1. Meningkatkan rasa tawakal
Dengan berdzikir, ibu akan lebih berserah diri kepada Allah. Hal ini membantu mengurangi rasa takut yang berlebihan karena ibu yakin bahwa Allah selalu bersamanya.
2. Mengatur pernapasan
Dzikir sering dilakukan dengan pengaturan napas yang tenang, seperti mengucapkan "Laa ilaaha illallah" atau "Astaghfirullah" secara perlahan. Hal ini membantu tubuh ibu masuk ke dalam mode relaksasi.
3. Memperbaiki fokus
Kecemasan seringkali disebabkan oleh pikiran-pikiran negatif. Dengan berdzikir, ibu diarahkan untuk fokus pada Allah dan kuasa-Nya, sehingga mengalihkan pikiran dari rasa takut.
4. Mendorong produksi hormon bahagia
Berdzikir dan merasa tenang dapat membantu meningkatkan hormon endorfin dalam tubuh, yang berfungsi sebagai pengurang rasa sakit alami.

Ada beberapa dzikir yang bisa diamalkan untuk mengurangi kecemasan, di antaranya:
1. Istighfar
Astaghfirullahal 'azhiim, alladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum wa atuubu ilaih.
Dzikir ini memohon ampunan kepada Allah dan menguatkan hati dalam menghadapi tantangan.
2. Tahlil
Laa ilaaha illallah.
Mengingat keesaan Allah dapat memberikan ketenangan hati yang luar biasa.
3. Shalawat Nabi
Allahumma shalli 'alaa sayyidina Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi ajma'in.
Shalawat mampu mengalirkan ketenangan batin dan keberkahan dalam proses persalinan.
4. Ayat Al-Qur'an
Salah satu ayat yang dapat dibaca adalah Hasbunallahu wa ni'mal wakil (Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik pelindung).

Kesimpulan :

Kecemasan menjelang persalinan adalah hal yang wajar, tetapi tidak boleh dibiarkan menguasai. Berdzikir adalah salah satu cara terbaik untuk menemukan ketenangan dan mendekatkan diri kepada Allah. Selain membantu menenangkan pikiran, dzikir juga memperkuat keyakinan bahwa proses persalinan adalah bagian dari rencana indah Allah yang harus dijalani dengan penuh keikhlasan. Dengan dzikir, ibu tidak hanya mempersiapkan diri secara lahir, tetapi juga membangun kekuatan batin yang menjadi bekal menghadapi momen kelahiran sang buah hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun