Mohon tunggu...
winter bear
winter bear Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Random

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Biografii Ibnu Sina, Seorang Filsuf, Politikus, dan Dokter Pertama di Dunia Islam

11 Juni 2023   00:33 Diperbarui: 11 Juni 2023   00:38 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ibnu Sina bernama lengkap Abu Ali al- Husain bin Abdullah bin Sina. Beliau lahir pada tahun 370 H/980 Masehi di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang adalah wilayah Ubeikistan dan beliau wafat pada bulan Juni 1037 Masehi di Hamadah, Persia (Iran). Di dunia barat Ibnu Sina lebih dikenal dengan "AVICENNA". 

Ibnu Sina adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter. Beliau juga seorang penulis yang produktif, dan sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan kedokteran. Ibnu Sina juga seorang dokter yang hebat, dan dikenal sebagai bapak kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal dalam bidang kedokteran adalah al-qanun fi at-tibb, yang hingga kini masih dijadikan sebagai rujukan di bidang kedokteran. Dalam kitab asy-Syaikh ar-Rais karangan Dr. Mona Ahmed Abu Zaid, Ibnu Sina menjadi tokoh sorotan berbagai kalangan di belahan dunia. 

Ibnu Sina disebut sebagai asySyaikh ar-Rais yang dalam setiap katanya memiliki arti yang berbeda. Ibnu Sina disebut sebagai asy-Syaikh dikarenakan keilmuannya yang luas dalam bidang filsafat dan kedokteran, dan juga ar-Rais karena beliau juga mahir dan berkecimpung dalam dunia politik. Walaupun pembahasan mengenai keterikatan Ibnu Sina dalam dunia politik sangat sedikit, namun Ibnu Sina juga pernah terlibat dalam pemerintahan secara langsung dan bersinggungan dengan para politikus saat itu3 . Salah satu contoh keterlibatan Ibnu Sina dalam dunia politik ialah, beliau pernah diangkat sebagai penasehat Sultan Qabus di Gorgan namun tidak berselang lama setelah sultan Qabus dibunuh banyak yang mengincar Ibnu Sina, hingga beliau melarikan diri ke Hamazan. Dan disana beliau pun diangkat menjadi seorang menteri oleh raja Syamsudaulah ( raja yang berkuasa saat itu di wilayah Hamazan) karena Ibnu Sina telah berhasil mengobati penyakit yang dideritanya4 . 

Ibnu Sina sepanjang hidupnya disibukan dengan bekerja dan mengarang dan mungkin kurang memperhatikan kesehatannya sampai beliau terserang maag kronis (colic) yang tidak dapat disembuhkan samapai akhir hidupnya. Ibnu Sina dimakamkan di Hamazan setelah ia wafat di bulan Ramadhan 428 H. Atau Juli 1037M. Ketika ia berusia 58 tahun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun