Mohon tunggu...
Rohmat Rosyidin
Rohmat Rosyidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Tolibul Ilmi yang mengharapkan keberkahan Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Psikologi Perkembangan Fase Pranatal dalam Perspektif Al-Qur'an

24 Agustus 2024   13:50 Diperbarui: 24 Agustus 2024   13:52 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/restianaabelia7910/66b838deed64156265333744/perkembangan-pranatal-dan-proses-kelahiran?page=all&page_images=1

Psikologi pranatal adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan psikologis janin sejak dalam kandungan. Ilmu ini meneliti bagaimana faktor-faktor fisik dan psikologis, baik dari ibu maupun lingkungan sekitar, dapat memengaruhi perkembangan mental dan emosional janin. Dalam perspektif Islam, Al-Quran sebagai sumber utama petunjuk hidup manusia memberikan panduan yang relevan terhadap perkembangan psikologi pranatal. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan modern dan ajaran agama memiliki keterkaitan yang erat dan saling melengkapi.

1. Proses Penciptaan Manusia dalam Kandungan

Al-Quran telah memberikan gambaran tentang proses penciptaan manusia dalam kandungan secara rinci. Salah satu ayat yang menjelaskan hal ini adalah Surat Al-Mu’minun ayat 12-14 :

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن سُلَالَةٍ مِّن طِينٍ (١٢) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَّكِينٍ (١٣) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (١٤)

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang paling baik." (QS. Al-Mu’minun: 12-14).

Ayat ini tidak hanya menguraikan tahapan perkembangan fisik janin tetapi juga mengisyaratkan proses psikologis yang terjadi. Dari perspektif psikologi pranatal, ayat ini menunjukkan bahwa penciptaan manusia adalah proses bertahap dan berkelanjutan. Setiap tahap perkembangan ini berperan dalam membentuk karakteristik psikologis manusia di masa depan.

2. Hubungan Ibu dan Janin : Peran Penting Lingkungan

https://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2023/09/ibu-hamil-polusi-udara.jpeg
https://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2023/09/ibu-hamil-polusi-udara.jpeg
Penelitian dalam psikologi pranatal menunjukkan bahwa kondisi psikologis dan fisik ibu memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan janin. Al-Quran juga menyinggung pentingnya peran ibu dalam beberapa ayat, salah satunya adalah dalam Surat Luqman ayat 14:

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (١٤)

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS. Luqman: 14).

Ayat ini menekankan pentingnya menghargai pengorbanan ibu, yang mengandung dalam keadaan lemah yang semakin bertambah. Kondisi fisik dan psikologis ibu yang sehat dan stabil sangat berpengaruh dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan janin. Penelitian menunjukkan bahwa stres yang dialami oleh ibu dapat mempengaruhi sistem saraf janin, meningkatkan risiko masalah emosional dan perilaku di kemudian hari.

3. Konsep Fitroh dan Pembentukan Identitas

https://images.genpi.co/uploads/data/images/2020/11/mom%20pregnant.jpg
https://images.genpi.co/uploads/data/images/2020/11/mom%20pregnant.jpg

Dalam Islam, konsep fitroh merujuk pada keadaan bawaan manusia yang suci dan cenderung kepada kebaikan. Konsep ini dapat dianggap sebagai bentuk dasar psikologi manusia yang sudah ada sejak dalam kandungan. Al-Quran dalam Surat Ar-Rum ayat 30 menyatakan:

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (٣٠)

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Ar-Rum: 30).

Psikologi pranatal menekankan bahwa pengalaman pertama manusia mulai terbentuk sejak dalam kandungan. Respons emosional, reaksi terhadap suara, dan stimulasi lingkungan lainnya mulai terbentuk dan memberikan dasar bagi perkembangan psikologis setelah lahir. Dengan demikian, fitroh atau keadaan bawaan yang diisyaratkan oleh Al-Quran adalah bagian dari pembentukan awal identitas manusia, yang akan terus berkembang dan dipengaruhi oleh pengalaman hidupnya.

4. Kesejahteraan Psikologis dan Spiritual

https://sigap.tanotofoundation.org/wp-content/uploads/2021/08/kelas-kehamilan-1568x898.jpg
https://sigap.tanotofoundation.org/wp-content/uploads/2021/08/kelas-kehamilan-1568x898.jpg
Al-Quran juga memberikan petunjuk mengenai pentingnya kesejahteraan psikologis dan spiritual dalam mendukung perkembangan janin. Ketika seorang ibu menjaga kesejahteraan spiritualnya, ini tidak hanya berdampak positif pada dirinya sendiri tetapi juga pada janin yang dikandungnya. Salah satu ayat yang mengajak manusia untuk selalu mengingat Allah adalah dalam Surat Ar-Ra’d ayat 28:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (٢٨)

"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra’d: 28).

Ketenangan hati ibu yang terjaga melalui ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah dapat menciptakan lingkungan emosional yang positif bagi janin. Ibadah dan doa yang dilakukan oleh ibu diyakini dapat memberikan dampak spiritual positif yang turut berperan dalam perkembangan psikologi janin.


Al-Quran, sebagai pedoman hidup umat Islam, memberikan panduan yang mendalam mengenai penciptaan dan perkembangan manusia sejak dalam kandungan. Pengetahuan modern dalam psikologi pranatal mengonfirmasi relevansi dan kebijaksanaan ajaran-ajaran ini. Perkembangan psikologis dan spiritual janin sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental ibunya. Memahami dan mengamalkan petunjuk-petunjuk Al-Quran dapat membantu menciptakan generasi yang sehat secara fisik, mental, dan spiritual, serta kuat dalam keimanan. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama dapat berjalan seiring untuk mencapai kesejahteraan manusia secara menyeluruh.

Sumber : Kitab suci Al-Qur'an

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun