Berbicara merupakan salah satu tahapan perkembangan anak yang sangat penting. Tidak di pungkiri, sebagai orang tua mengalami kekhawatiran ketika anak kita mengalami keterlambatan berbicara dengan teman seusianya. Pada umumya, anak usia 2 tahun sudah mampu mengucapkan 50 kata dan berbicara dengan dua sampai tiga kata. Bahkan ada yang sudah mampu menyusunnya menjadi sebuah kalimat. Seiring dengan perkembangan usianya pun, kosa kata yang dikuasai anak akan semakin meningkat.
Speech delay sendiri merupakan suatu istilah yang diberikan kepada anak yang mengalami keterlambatan bicara dan bahasa. Keterlambatan berbicara dan berbahasa pada anak merupakan suatu masalah ataupun gangguan yang biasanya terjadi pada anak pra sekolah atau di bawah lima tahun. Speech delay harus menjadi perhatian khusus untuk para orang tua agar perkembangan anak selanjutnya tidak terhambat. Keterlambatan bicaraditandai dengan ketidakmampuan anak untuk menghasilkan suara atau kata-kata. Dengan kata lain, terlambat berbicara adalah gangguan yang berhubungan dengan fisik di mana ketika anak ingin mencoba mengeluarkan kata-kata, namun kesulitan untuk membentuk suara dan kata yang tepat. Sedangkan keterlambatan bahasa berkaitan dengan pemahaman anak dalam membuat suara yang benar dan mengucapkan kata-kata sesuai frasa yang tepat. Sehingga, sulit dipahami oleh orang lain.
Banyak faktor yang menjadi sebab anak mengalami speech delay, mulai dari faktor genetik ataupun dari lingkungan pola asuh. Selain itu, cara komunikasi pun juga berpengaruh terhadap kemampuan bicara anak seperti orang tua yang menggunakan bahasa lebih dari satu saat berkomunikasi dengan anak. , Sebagai orang tua, alangkah baiknya kita terus menstimulasi anak agar mampu berbicara dengan baik sesuai perkembangannya. Untuk itu, berikut merupakan cara mencegah anak mengalami speech delay :
1. Bacakan cerita
Membacakan cerita pada anak tidak perlu menunggu anak sudah memasuki usia pra sekolah. Justru membacakan cerita mampu menambah kosakata dalam memori otaknya. Membacakan cerita bisa dimulai dari ibu hamil karena indera pendengaran bayi dalam kandungan sudah berfungsi, sehingga ia mampu mendengar kata-kata yang orang tua ucapkan. Ajaklah anak membaca cerita yang menarik, cerita bergambar ataupun cerita dengan menirukan suara.
2. Perbanyak komunikasi dua arah
Memperbanyak komunikasi dengan anak adalah salah satu hal penting untuk mencegah speech delay. Peran orang tua dan orang sekitar akan berpengaruh dengan kemampuan anak. Mengajak anak berbicara bisa di mulai dari lahir. Meskipun anak belum mampu merespon apa yang kita ucapkan, tapi sebenarnya ia mampu menangkap apa yang kita ucapkan. Sehingga, pada saat anak sudah mulai memasuki fase berbicara, iya akan lebih mudah belajar dan mengucapkan kosa kata yang sering ia dengar. Komunikasi dua arah juga dapat dilakukan dengan menanyakan apapun kegiatan sehari-hari yang anak lakukan. Orang tua dapat bertanya makanan yang ia makan, permainan yang ia lakukan ataupun bertanya benda yang sedang ia pegang. Dengan begitu anak akan kembali merespon sehingga dapat meningkatkan kemampuan bicaranya.
3. Ajaklah bernyanyi
Bernyanyi merupakan suatu hal menyenangkan bukan? Ajaklah anak bernyanyi dan melakukan gerakan tubuh. Selain menstimulasi motorik anak, bernyanyi juga mampu menstimulasi kemampuan anak dalam berbicara. Ketika bernyanyi, anak akan mengeluarkan kata-kata nyanyian dengan alunan yang ia sukai. Sehingga anak akan dengan mudah menghafal kata yang ia nyanyikan.
4. Sebisa mungkin kurangi gadget atau smartphone
Seiring dengan perkembangan zaman, semakin mudah orang mengakses ilmu dimanapun melalui gadget. Mulai dari balita hingga orang dewasa pun pasti mengenal yang namanya smartphone. Penggunaan smartphone ini selain mampu meningkatkan pengetahuan anak, juga dapat memberikan dampak negatif kepada anak ketika. Sebisa mungkin, ketika anak usia di bawah satu tahun tidak mengenal gadget atau smartphone. Karena ketika anak sudah mengenal dan  fokus menonton, anak tidak melakukan kegiatan apapun. Sehingga, kemampuan bicaranya terhambat dan kemampuan lainnya pun akan ikut terhambat.
5. Berkumpul bersama teman
Sebagai makhluk sosial, kita butuh yang namanya teman. Nah, untuk itu ajaklah anak kita sering berkumpul dengan teman-temannya. Bermain bersama teman akan mampu meningkatkan jiwa sosialnya dan memicu anak untuk berkomunikasi dua arah dengan temannya. Selain lebih produktif,bermain bersama juga akan mampu meningkatkan kemampuan bicaranya.
Nah untuk para orang tua tetap semangat ya untuk terus menemani tumbuh kembang anak. Semua orang tua hebat dan akan melakukan apapun yang terbaik untuk anaknya. Semoga artikel ini dapat membantu. Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H