Mohon tunggu...
Rohma Syaidah
Rohma Syaidah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

My Experience

5 Juni 2024   15:03 Diperbarui: 5 Juni 2024   15:05 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mahasiswa merupakan sebuah status atau julukan yang di miliki oleh seseorang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Mendapatkan status "Mahasiswa'' tidaklah mudah dan hanya orang-orang tertentu yang memiliki kesempatan itu. Karena menjadi mahasiswa harus bisa dan berani memikul, menyuarakan, serta menyampaikan pendapat ataupun keluhan. Maka dari itu, menjadi mahasiswa adalah sebuah privilage. Keistimewaan yang tidak semua pemuda diberkahi kesempatan itu. Bersyukurlah jika masih memiliki kesempatan dari 35% anak muda yang bisa merasakan bangku perkuliahan. Hal ini merupakan peluang kenikmatan sekaligus tanggung jawab karena menjadi mahasiswa itu, "Maha'' dari "siswa''.

Mahasiswa merupakan pilihan yang berkesempatan merenguk dalamnya sumur ilmu pengetahuan. Mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis, dan serba bisa. Di perguruan tinggi  pengajar atau dosen hanya sebagai fasilitator saja selebihnya mahasiswa harus bisa belajar sendiri baik dari pengalaman dan lainnya. Mahasiswa dalam menuntut ilmu tidak hanya dari bangku perkuliahan di dalam ruangan saja yang selayaknya anak sekolah ditingkat pendidikan dasar, menengah, maupun atas. Akan tetapi mahasiswa dapat belajar di manapun dan kapanpun tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Ada sebuah kalimat yang menyatakan bahwa "Dimanapun kamu berada itulah sekolah dengan siapapun kamu bertemu itulah seorang guru''. Dari pepatah tersebut menggambar bahwa menjadi mahasiswa tidak hanya menimba ilmu pengetahuan melalui penjelasan dosen dan hadir di dalam kelas. Akan tetapi mahasiswa harus surfive dan memperbanyak menggali pengalaman dari luar kampus. Hal inilah yang menjadi tuntutan dari seorang mahasiswa. Karena mahasiswa tidak hanya tentang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang menjadi ukuran kuantitas, tetapi mahasiswa itu tentang pengalaman dan skill yang di dapat.

Pengalaman yang di dapat dari menjadi mahasiswa merupakan hal yang sangat penting dan tidak semua anak pemuda merasakannya. Salah satu pengalaman yang sangat berharga dari penulis selama menjadi seorang mahasiswa yaitu menjadi guru yang sesuai dengan program studi di perkuliahan. Pada bagian inilah menjadi mahasiswa harus mengabdi dan mengimplementasikan ilmu pengetahuannya selama kuliah. Tepatnya mata kuliah PPL mahasiswa harus terjun ke lapangan secara langsung sesuai dengan program studinya. Karena penulis dari program studi pendidikan, maka menjadi guru di SMKN 8 Malang. Tugas seorang guru bukan menjejalkan pelajaran tetapi guru harus menghidupkan pengetahuan. Kebenaran guru bukan kebenaran yang absolut karena murid bukan kerbau yang harus serba nurut. Kelas bukan untuk menyucikan diktat penuh angka dan pengetahuan bukan ayat-ayat penuh dogma. Ilmu bukan hanya obyek hafalan tetapi ilmu untuk memahami dan menuntaskan persoalan. Jadi, penulis menjadi guru di sekolah tersebut berusaha membaur, merangkul dan santai kepada siswa. Karena penulis tidak mau menjadi guru yang diktator.

Seorang guru tidak hanya bertugas di akademik yang mengajar di kelas dengan memberi materi maupun pengetahuan saja. Melainkan tugas guru di sekolah lebih daripada itu. Sesuai yang di jalani penulis menjadi guru harus bisa di bagian non akademik dan administrasi. Bagian non akademik, penulis ikut serta dalam kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), terbagi jadwal piket di hari Senin, Kamis, dan Jum'at dengan tugas menjabat tangan di pagi hari, memantau CCTV diruang guru, dan menjaga atau mengawasi kelas kosong (tidak ada guru), menempel kartu ujian PAT dan PSAJ di kelas-kelas, mengambil presensi waktu pelaksaan ujian PAT dan PSAJ persesi, mendampingi peserta didik pada pelaksaanan Jum'at rutin meliputi istiqosah, bersih-bersih lapangan sekolah, dan senam bersama, dan menggantikan koordinator perpustakaan jika ada acara di luar sekolah.

Pada bagian administrasi sekolah, penulis merekap kelas-kelas kosong melalui pemantauan dan pengecekan CCTV di ruang guru, melakukan piket tata tertib di setiap paginya serta dalam hal pengelolaan dari berbagai aspek kesiswaaan yang ada. Kemudian juga melaksanakan rekap kepada siswa yang datang terlambat dan tidak taat pada peraturan sekolah. Membantu menjaga administrasi rekap data kunjungan siswa ke perpustakaan, dan data peminjaman buku. Maka dari itu, menjadi guru harus serba bisa dan memperbanyak skill yang dimiliki.

Seorang guru harus mempunyai skill dan kemampuan selain mengajar. Penulis sendiri merasakan bahwa mengikuti organisasi di kampus baik itu intern maupun ekstern sangat berguna dan bermanfaat. Karena skill dan pengalaman yang di dapat selama berorganisasi di kampus dapat diterapkan dan di implementasikan. Penulis baru merasakan saat terjun lapangan secara langsung di sekolah. Oleh karena itu, penulis tidak kesusahan dan kesulitan jika di beri tugas apapun itu.

Sekolah perlu terus membuka diri pada perubahan, guru jangan segan beradaptasi dengan kebaruan. Agar belajar menjadi proses yang menyenangkan dan agar kreativitas terus ditumbuhkembangkan. Siswa niscaya akan haus pengetahuan, ijazah tidak akan mengakhiri proses pembelajaran. Itulah pembelajaran yang memanusiakan manusia bukan pendidikan yang mengkerdilkan siswa. Tinggal tunggu waktu lahirnya generasi pencipta. Mereka yang akan harumkan Indonesia dengan karya. Hanya pendidikan yang bisa menyelamatkan masa depan tanpa pendidikan Indonesia tidak mungkin bertahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun