2. Memperkuat Keterbukaan Informasi
 Ekonomi keuangan hijau juga dapat memperkuat keterbukaan informasi tentang praktik bisnis yang berkelanjutan dan dampak lingkungan dari aktivitas ekonomi. Hal ini akan membantu mendorong perusahaan-perusahaan untuk menjadi lebih transparan dan akuntabel tentang praktik mereka dan memberikan konsumen dan investor informasi yang lebih baik untuk mempengaruhi keputusan mereka.
3. Memperkuat Regulasi Lingkungan
 Ekonomi keuangan hijau dapat memperkuat regulasi lingkungan dengan mendorong pemerintah untuk menetapkan standar lingkungan yang lebih ketat dan memberikan insentif keuangan kepada perusahaan yang memenuhi standar tersebut. Hal ini akan membantu memastikan bahwa perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia memperhatikan dampak lingkungan dari aktivitas mereka.
4. Mengurangi Risiko Lingkungan
 Ekonomi keuangan hijau dapat membantu mengurangi risiko lingkungan dengan mempromosikan praktik bisnis yang lebih berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas. Hal ini akan membantu mengurangi risiko lingkungan dan meningkatkan ketahanan sistem ekonomi.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi keuangan hijau, Indonesia dapat memperkuat ekonomi berkelanjutan dan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak merusak lingkungan. Hal ini akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih sehat, lebih adil, dan lebih berkelanjutan.
Risiko Utama Terkait Perubahan Makroprudensial.Â
Risiko fisik dan risiko transisi merupakan dua jenis risiko utama yang terkait dengan perubahan makroprudensial. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kedua jenis risiko tersebut:
1. Risiko Fisik