Interaksi yang harus dilakukan antara orang tua dalam anak dilingkup keluarga
Surat al-Isra ayat 23-27
Perilaku sosial remaja merupakan masa dimana perkembangan kedewasaan dialami. Pada tahap ini perilaku sosial remaja dapat diamati, seperti bagaimana anak senang menerima ajakan orang lain, bermain dan berinteraksi dengan lingkungan. Umumnya selama ini ada rasa ingin tahu yang tinggi dan mereka akan melakukan apa yang mereka lihat dari orang-orang di atasnya. Sejak saat itu mereka sangat membutuhkan bimbingan para sesepuh agar penyaluran rasa ingin tahunya bisa positif dan tidak malah mengarah ke hal negatif.
Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak. Keluarga menjadi dasar pembentukan kepribadian, perilaku, budi pekerti, moral dan pendidikan anak. Keluarga yang ideal adalah keluarga yang mampu menjalankan peran dan tanggung jawab keluarga dengan baik sehingga terwujud kehidupan yang sejahtera. Orang tua yang bisa menjadi menjadi teman bagi anaknya dapat menciptakan interaksi yang baik antara orang tua dan anak, karena dengan cara itu sesma orang keluarga bisa saling memahami seperti halnya seorang anak  diharuskan berbakti kepada orang tua yabg terdapat dalam surat al-isra ayat 23-24 :
23
24
Artinya :
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (23) Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".(24)
Dari ayat ini kita dijelaskan bahwasanya kita sebagai anak harus menghormati, menyayangi dan mengasihi orang tua. Mungkin akan ada waktunya Orang tua akan menua, sifat mereka juga akan sedikit menyebalkan tetapi kita sebagai anak harus apa? ya , kita harus merawat orang tua karena mau bagaimanapun mereka nanti, merekalah yang sudah membesarkan kita, mendidik kita. Ketika remaja fase pubertas kita akan timbul dan akan timbul ketidaksukaan terhadap sifat orang tua yang kadang suka mengekang kita, namun namanya kita sebagai anak harus berbakti kepada orang, jangan berkata ah apalagi membentaknya. Semua itu merupakan tugas kita untuk mematuhi aturan orang tua kita, jika orang tua kita salah maka kita ambil perbuataan yang orang tua kita lakukan dengan benar jangan perbuataan yang salah kita ambil. Selalu berdoalah kepada Allah untuk Orang tua sebagaimana mereka merawat kita dari kecil.
Teruslah berbuat baik, baik kepada orang tua maupun orang lain karena hanya Allah yang mampu menilai diri kita. Berbuat baik menciptakan kedamaian dalam hati dan mendapat pahala dari Allah. Bahkan Hanya niat kebaikan akan dinilai pahala oleh Allah karena itu, jangan pernah putus akan namanya kebaikan. Jika ada orang melakukan kejahatan maka, kita bisa balas dengan kebaikan, mungkin dari kebaikan itu akan meluluhkan kejahatan itu. Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati kita seperti dalam surat al-isra ayat 26 :
Â
Artinya :
Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.
Ayat ini menjelaskan bahwa  Allah SWT menyatakan bahwa Dia lebih tahu tentang kita daripada kita, siapa pun yang tidak senang dengan kedua orang tuannya dan marah dengan keduanya, maka Allah Maha Mengetahui. Dan barang siapa memelihara cinta, hormat dan ridha kepada keduanya, Allah Maha Mengetahui dan akan membalasnya. Orang baik dibalas dengan kebaikan sedangkan orang jahat dibalas dengan keburukan. Firman-Nya adalah, "Jika kamu orang baik, dia memang akan mengampuni orang yang bertobat." Karena kelemahan manusia, seseorang terkadang memiliki keinginan buruk untuk orang tuanya atau dihadapkan dengan kata-kata atau perbuatan buruk, meskipun dia saleh yaitu orang yang memenuhi hak-hak Allah Ta'ala, hak-hak kedua orang tuanya dan hak-hak manusia. Itulah sebabnya Tuhan memberitahu bahwa jika dia bertobat, meminta pengampunan dan menyesali perbuatannya, Dia akan memaafkannya.
Allah telah menjelaskan tentang orang tua dan perintah berbakti kepada keduanya. Ayat selanjutnya Allah melanjutkan dengan perintah membantu keluarga dekat, orang-orang miskin, dan sesama manusia. Seperti itulah Allah mengajarkan agar kebaikan itu meluas dari keluarga kecil menjadi masyarakat sekitar. Dan jangan juga kita melakukan pemborosan terhadap harta yang kita miliki. Pakailah seperlunya demi mebantu keluarga dan sesama manusia serta memberikan manfaat bagi diri kita dan sekitar kita. Seperti dalam surat al-isra ayat 26-27:
26 Â 27
Artinya :
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. (26) Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (27)
Menjelaskan bahwa seorang muslim memiliki kewajiban memberikan nafkah kepada keluarga dekatnya. Juga membantu sesama, terutama orang-orang miskin dan mereka yang sedang kesusahan. Termasuk ibnu sabil, orang yang sedang dalam perjalanan. Untuk keluarga dekat, kewajiban itu berupa nafkah. Yakni nafkah berdasarkan kekerabatan. Sedangkan untuk orang lain, kewajiban itu berupa zakat. Ada pun yang sunnah, semuanya bisa berupa infak atau sedekah. Jika kita punya rezeki gubakanlah dengan manfaat, Sesungguhnya orang yang melakukan pemborosan adalah saudara setan. Mereka menuruti apa yang diperintahkan setan berupa perilaku boros dan menghambur-hamburkan harta. Meskipun setan sangat durhaka kepada tuannya, dia tidak melakukan apa-apa selain tindakan maksiat, juga tidak memberi perintah, kecuali dengan perintah yang membangkitkan kemarahan tuannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kajian ayat al isra ayat 23-27 diats menjelaskan mengenai kewajiban kita sebagai seorang anak untuk selalau berbakti kepada orang tua dan senantiasa mendoakannya dimanapun dan kapanpun kita berada. Sesalah-salahnya orang tua, kita tetap harus menghormatinya, sebagaimana Allah jelaskan bahwa ridhanya orang tua merupakan ridhanya orang tua. Allah lebih mengetahui sesuatu yang ada di dalam hati kita, ketika kita sanagat menyayangi orang tua dan kita tidak menyukainya. Maka dari itu, terimalah orang tua dengan lapang dada, kelak mereka akan bersikap seperti kita saat kita masih kecil. Rawatlah mereka sebagaimana mereka merawat kita sewaktu kecil. ketika kita beranjak dewasa janganlah sekali kalinya kita melupakan orang tua karena kesuksesan kita, tanpa mereka kesuksesan itu tidak akan datang. Jika kita memiliki sedikit rezeki berbagilah kepada sesama terutam terdap keluarga terdekat kita dahulu dilanjutkan dengan orag-orang yang membutuhkan. Gunakanlah harta itu dengan manfaat karena manfaat itu sendiri akan kembali kepada diri kita. Jangan boros menggunakan harta kaena itu termasuk perilaku yang tidak disukai oleh Allah.
Dosen pengampu : Dr. Hamidullah Mahmud, Lc. M.A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H