Lafadz قيما dalam tafsir al-bhagawi yaitu lurus, benar dan memihak. dan ibnu abbas berkata lafadz tersebut bermakna adil (menghukumi dengan adil). Lafadz لينذر dan ويبشر ialah memperigatkan atau memberi peringatan kepada orang kafir akan siksaan yang pedih dan memberi balasan kepada orang mukmin yaitu surga.
Dari tiga penafsir ayat diatas penulis menyimpulan bahwa dalam actuating mempunyai empat pisnsip dalam upaya merealisasikannya untuk mencapai tujuan (goals) yang telah di rencanakan dan diorganisasikan sebelumnya
Tadriji atau bertahap Actuating yaitu menggerakkan atau melaksanakan dan tadriji yaitu bertahap atau berangsur-angsur. Maka Manajemen yang telah di planning dan diorganisir dengan baik, sistematis maka dalam pelaksanaan, penggerakkan dan pengarahan harus di lakukan dengan cara tahap demi tahap atau berangsur-angsur dalam mengimplementasikannya. Sehingga tidak terjadi penolakan atas apa yang disampaikan kepada objek maka pendekatan bertahaplah yang konkrit untuk diaplikasikan pada lingkarang organisasi dalam pengaplikasian atau pengimplementasian suatu rencana diberbagai segmen organisasi. Sebagaimana yang di jelaskan di dalam Al-Qur’an. Allah Swt berfirman dalam surah Al-isra’ ayat 106)
Modeling atau uswah Menurut Al-Raghib al-Ashfahani yang dikutib oleh Andewi Suhartini uswah dan iswah mempunyai makna “qudwah”, memiliki kepribadian yang dapat dicontoh atau menarik kepada orang lain untuk dijadikan tauladan, antara baik, buruk, menyenangkan atau membahayakan . Didalam al-quran telah digambarkan dalam mengajak atau menyeru agar dapat di jadikan contoh dalam hal keorganisasian yang penuh dengan hikmah. Orang mempunyai uswah akan terpancar energi positif yang ditimbulkan dari tingkah laku atau untaian kata-kata, akan menarik Ketika dilihat, perkataan nya akan diikuti, langkah kehidupan akan dijadikan gambaran dan panutan itulah yang di pancarkan oleh baginda kita yaitu nabi Muhammad saw yang diabadikan dalam al-quran Surah Al-Ahzab Ayat 21:
Proporsional Dalam al quran prinsip keseimbangan telah disebut oleh allah swt yang di perintahkan kepada nabi Muhammad saw dalam melaksanakan dakwah antara reward dan punishment. Dan Allah swt telah memberikan anjuran dan perintah dalam mengaplikasikan sebuah keseimbangan dalam kehidupan di dunia dalam konteks keseharian (QS. Ar-Rohman ayat 7-9)
Kejelasan dalam memberikan directing dengan cara tepat tujuan dan arahnya, harus ada kecermatan dalam hal penyampaian agar tidak terjadi multitafsir didalam lingkungan organisasi Prinsip kejelasan (Tatsabbut atau Tabayyun) merupakan fungsi actuating dalam pengoptimalan suatu rencana. Karena itulah Allah SWT telah memerintahkan untuk memberi penjelasan (QS. Al Hujurat : 6) dan Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 160.
Penulis: Rohman, S.Sos [Dr.Hamidullah Mahmud, Lc.,M.A]