Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Merasa Fomo Karena Threads, Oh Itu Tho Kelebihannya?

7 Juli 2023   15:58 Diperbarui: 7 Juli 2023   16:21 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capture postingan Threads @najwashihab pada Ig @najwashihab 

Jika sebelumnya para pemakai twitter sering membikin threads (utas) untuk membuat serial cuitan yang dianggap menarik dalam sebuah postingan yang berkesinambungan, akhirnya diksi "Threads" itu sendiri menjelma sebagai sebuah platform sosial media (sosmed) tersendiri yang disinyalir akan menjadi pesaing si burung biru ini.Setelah cukup heboh dengan rencana peluncurannya yang membuat orang penasaran, akhirnya aplikasi "Threads" benar-benar diluncurkan pada 6 Juli 2022 kemarin. 

Per-Rabu (6/7) kemarin, kita sudah bisa mengunduh dan menginstal langsung aplikasi besutan Meta ini melalui App Store maupun Google Play Store.Tidak tanggung-tanggung, peluncuran Threads ini langsung dilakukan di lebih dari 100 negara secara serentak. Yang membuat para pehobi dan pengguna sosmed penasaran adalah tak kurang dari dua jam setelah peluncurannya, Bos Meta, Mark Zuckerberg mengkonfirmasi langsung ada 2 juta pengguna yang langsung mendaftar sebagai pengguna Threads. Bahkan kabarnya setelah itu Threads langsung dibanjiri pendaftar hingga mencapai puluhan juta hanya dalam beberapa jam saja.

Dus, kabar yang tersiar ini semakin membuat banyak orang merasa FOMO jika tidak segera mengunduh dan menggunakannya. Apalagi Threads ini memiliki berbagai kemudahan penggunaan dan menawarkan beberapa kelebihan dibanding twitter yang terakhir-akhir ini banyak dianggap kontroversial.  

Dibuat Meta sebagai pelengkap Instagram (IG), maka mereka yang berminat menggunaan Threads bisa dengan mudah melakukannya jika telah memiliki akun IG. Pemilik akun IG bisa dengan mudah melakukan import data dan bahkan saling follow dengan teman yang telah ada di IG tersebut.

Tentu saja tak hanya kemudahan itu yang membuat kita merasa FOMO jika tak ikut-ikutan gunakan Threads. Berikut beberapa keunggulan lain yang ditawarkan Threads saat ini:  

1. Keunggulan pertama yang paling menonjol dari Threads adalah fasilitas postingan dengan batas penggunaan karakter yang lebih panjang. Di Threads, tanpa terkecuali semua pengguna bisa membuat postingan sepanjang 500 karakter berbeda dengan twitter yang membedakan pengguna gratis hanya terbatas pada 280 karakter, dan baru setelah menjadi pengguna berbayar bisa menulis leluasa hingga 4000 karakter.

2. Keterbukaan akses postingan (lini masa) juga menjadi kelebihan Threads lainnya. Threads tidak membedakan kesempatan kepada pengguna populis yang memiliki follower banyak maupun pengguna dengan follower sedikit untuk tampil bebas di lini masa mereka. Ini sangat berbeda dengan twitter yang mengutamakan pengguna centang biru atau terverifikasi yang selalu diprioritaskan untuk muncul di lini masa.

3.Meski mungkin tak akan selamanya, namun saat ini pengguna Threads akan merasa dimanjakan karena saat ini Threads belum menyediakan layanan pasang iklan. Dengan ketiadaan iklan maka pengguna bisa merasa nyaman untuk membaca dan menikmati lini masa yang ada tanpa terganggu kemunculan iklan yang seringkali menyebalkan.

4. Threads memang telah belajar dari pendahulunya yaitu twitter. Seperti galibnya yang biasa dilakukan oleh pengguna Twitter, Threads menyediakan ruang bagi penggunanya untuk berbagi pembaruan waktu nyata dengan jejaring atau audiens mereka. Threads dapat digunakan untuk memposting konten siaran langsung, berita terupdate, laporan tatap mata, atau berbagi wawasan yang berkualitas. Karena terkoneksi secara langsung dengan jejaring, kawan, atau follower kita, maka dengan Threads kita bisa membangun komunitas yang loyal dan proaktif.

5. Threads memungkinkan penggunanya untuk membuat profil yang berbeda, memungkinkan berbagai golongan profesional atau komunitas untuk terhubung satu sama lain, dengan audiens mereka, atau fans, atau pendukung setia mereka. Pengguna Threads dapat menyesuaikan kontennya dengan minat dan preferensi grup atau profil ini, mendorong keterlibatan yang berarti dan memberikan informasi yang relevan kepada orang yang tepat.

6. Salah satu pertimbangan penting dalam menggunakan sosmed adalah faktor perlindungan keamanan pribadi. Jaminan kerahasiaan privasi dan keamanan informasi sensitif adalah hal penting yang selalu diperhatikan pengguna. Terkait hal ini, Threads menawarkan enkripsi end-to-end, memastikan komunikasi yang aman dan melindungi data berharga dari akses tidak sah, menjadikannya platform yang ideal untuk berbagi berita dan wawasan rahasia. Tentu saja ini masih merupakan janji jualan Threads yang akan bisa kita buktikan setelah berjalannya waktu beberapa lama nanti.

7. Karena Threads terintegrasi secara baik dengan Instagram, maka akan memungkinkan bagi penggunanya untuk mempromosikan konten yang dibuat secara silang. Dengan memberdayakan kedua platform, pengguna dapat memperluas jangkauan dan berinteraksi dengan audiens yang lebih luas. Utas juga menawarkan opsi untuk berbagi cerita langsung di Instagram, memastikan konsistensi konten. Ingatlah bahwa dengan setiap platform sosial, strategi konten harus dibuat agar dapat digunakan secara efektif.

Terlepas dari beberapa keunggulan di atas, setidaknya kehadiran Threads ini memberikan pilihan baru dalam bersosial media yang lebih segar dan mungkin saja lebih menyenangkan, lebih menarik dan lebih mengasyikkan. Siapa tahu jika selama ini dunia twitterland kita didominasi oleh cuitan bernuansa politis, mungkin di Threads belum semenyeramkan di Twitter.

Untuk harapan tersebut mungkin kita boleh setuju dengan himbauan Najwa Shihab yang menyarankan agar kita tidak memberitahukan kehadiran Threads ini kepada buzzer, influencer, kadrun, cebong dan apa pun yang membuat panas di twtitter.

"PLIS JGN ADA YG KASIH TAHU BUZZER2 POLITIK SOAL THREADS INI YAK. GAK USAH DIAJAK MAIN DULU" begitu posting @najwashihab pada Threads-nya.

Waduh. Apa itu mungkin mbak? Mungkin saja bisa jika admin Threads-nya yang langsung melarang sendiri postingan politis seperti yang dimaksud. Baiklah, mari kita bermain-main dulu dan kita lihat perkembangan yang ada. Tabik.

Sumber: instagram.com
Sumber: instagram.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun