7. Karena Threads terintegrasi secara baik dengan Instagram, maka akan memungkinkan bagi penggunanya untuk mempromosikan konten yang dibuat secara silang. Dengan memberdayakan kedua platform, pengguna dapat memperluas jangkauan dan berinteraksi dengan audiens yang lebih luas. Utas juga menawarkan opsi untuk berbagi cerita langsung di Instagram, memastikan konsistensi konten. Ingatlah bahwa dengan setiap platform sosial, strategi konten harus dibuat agar dapat digunakan secara efektif.
Terlepas dari beberapa keunggulan di atas, setidaknya kehadiran Threads ini memberikan pilihan baru dalam bersosial media yang lebih segar dan mungkin saja lebih menyenangkan, lebih menarik dan lebih mengasyikkan. Siapa tahu jika selama ini dunia twitterland kita didominasi oleh cuitan bernuansa politis, mungkin di Threads belum semenyeramkan di Twitter.
Untuk harapan tersebut mungkin kita boleh setuju dengan himbauan Najwa Shihab yang menyarankan agar kita tidak memberitahukan kehadiran Threads ini kepada buzzer, influencer, kadrun, cebong dan apa pun yang membuat panas di twtitter.
"PLIS JGN ADA YG KASIH TAHU BUZZER2 POLITIK SOAL THREADS INI YAK. GAK USAH DIAJAK MAIN DULU" begitu posting @najwashihab pada Threads-nya.
Waduh. Apa itu mungkin mbak? Mungkin saja bisa jika admin Threads-nya yang langsung melarang sendiri postingan politis seperti yang dimaksud. Baiklah, mari kita bermain-main dulu dan kita lihat perkembangan yang ada. Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H