Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lucunya MPLS Daring dan Pentingnya Derma untuk Dhuafa Kuota

16 Juli 2020   00:08 Diperbarui: 16 Juli 2020   00:07 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meme tentang lucunya SFH - Sumber Foto: caping.co.id

Hari Senin, (13/7) kemarin, siswa sekolah khususnya di wilayah Pemprov DKI Jakarta sudaj memulai proses belajar mengajar untuk tahun ajaran baru 2020-2021.Sesuai dengan keputusan Mendiknas, karena Jakarta masih tergolong bahaya corona, maka proses belajar mengajar di semua tingkatan harus dilakukan secara daring (online) lagi seperti halnya yang sudah dijalankan sejak awal merebaknya pandemi.

Dus, entah sudah bosan maupun tidak para peserta didik dan pengajar harus kembali mau menjalani sistem pendidikan jarak jauh yang disebut School From Home (SFH) lebih lama lagi.

Namun ada hal baru yang berbeda, yang membuat pendidikan jarak jauh secara online kali ini berjalan lebih unik dan menarik.

Karena sekarang adalah awal tahun ajaran baru maka sebagai penyambutan dan perkenalan siswa baru harus diadakan "Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah" (MPLS) yang kali ini harus dilakukan secara daring.

Nah, salah satu metode yang dipilih untuk menyelenggarakan MPLS tersebut adalah melalui platform google meet.

Logo Belajar dari Rumah - Sumber Foto: Depdiknas
Logo Belajar dari Rumah - Sumber Foto: Depdiknas
Dus, dari situlah berbagai macam kelucuan dan kejadian-kejadian jenaka yang memancing tawa tercipta. Benar-benar kejadian yang tercipta tanpa sengaja karena kekurang pengetahuan para peserta google meet, baik para siswanya maupun pengajarnya.Misalnya, bocornya visual kelakuan bocah-bocah yang tak sadar bahwa tingkahnya terekam dan terpajang (display) di layar utama serta disaksikan oleh seluruh peserta karena fitur video yang tidak dimute.

Bukan hanya itu, suasana video konferensi juga sangat terganggu oleh berisiknya suara-suara tak diundang dari para peserta karena lagi-lagi tidak melakukan mute pada fitur audio.

Alhasil suasana video konferensi MPLS yang dihadiri pejabat pengawas sekolah, kepala sekolah, para guru, para orang tua murid dan siswa-siswi tersebut terasa carut marut dan banyak gangguan suara yang tak seharusnya terjadi.

Namun dengan dilakukan secara online, MPLS yang merupakan pengganti Mapras, Ospek yang dulu sering menjadi ajang bullying siswa-siswa baru, kali ini berlangsung aman tanpa terjadinya bullying sama sekali.

Solusi Dhuafa Kuota

Selain kelucuan yang terjadi pada penyelengaraan MPLS daring, secara garis besar tidak ada hal-hal yang mengganjal berlangsungnya kembali sekolah daring dari rumah saja kali ini.

Berbekal pengalaman beberapa bulan pelaksanaan School from Home (SFH) beberapa bulan di tahun ajaran kemarin, maka kali ini para siswa maupun para pengajar bisa dikaakan lebih siap dalam menjalankan sistem pengajaran daring (online) yang harus dilaksanakan.

Yang terjadi pada sekolah dua anak saya--satu duduk di sekolah menengah pertama dan satunya sekolah dasar-- pelaksanaan awal SFH kali ini terasa mulus dan lancar-lancar saja.

Berbeda dengan yang terjadi dengan SFH tahun ajaran sebelumnya. Selain kendala pengetahuan IT dan penguasaan teknologi pendukung yang kurang mumpuni baik di kalangan orang tua maupun para pengajarnya itu sendiri, salah satu kendala utama yang membuat SFH terhambat adalah permasalahan kuota.

Tri jagoan internet - Sumber Foto: agunkzscreamo.blogspot.com 
Tri jagoan internet - Sumber Foto: agunkzscreamo.blogspot.com 
Di SFH tahap sebelumnya, banyak siswa yang tidak bisa mengikuti prosesi belajar mengajar secara daring karena ketiadaan kuota internet yang mereka miliki. Pasalnya untuk tiap hari online mengikuti SFH serta mengirim tugas-tugas yang diberikan guru secara daring, membutuhkan kuota internet yang notabene tidak kecil.Apalagi banyak keluarga siswa yang secara ekonomi terdampak pendemi. Bukanlah sebuah drama yang mengada-ada jika mereka tidak mampu membelikan anaknya kuota internet guna mengikuti SFH yang ada. Jangankan untuk memberi kuota internet, untuk makan sehari-hari saja banyak yang tengah kesulitan.

Untungnya masih ada semangat gotong-royong dan kepedulian yang dimiliki dan mampu digalang oleh para orang tua yang tergabung di komite sekolah. Secara patungan, komite pun berhasil menggalang dana untuk membantu memberikan kuota internet bagi para siswa yang dhuafa kuota.

Setelah dana terkumpul bisa mengcover para siswa yang tergolong dhuafa kuota tersebut, maka para komite dan orang tua siswa berunding untuk memilih kartu operator telekomunikasi apa yang akan dibeli dan diberikan kepada para siswa dhuafa kuota tersebut.

Ternyata suara terbanyak yang mencuat dari diskusi tersebut adalah kartu tri. Berdasarkan pengalaman dari para orang tua dan komite tersebut, kartu 3 lah yang merupakan operator paling ekonomis yang paling cocok untuk menjadi solusi permasalahan ini.

Berdasarkan pengalaman nyata para orang tua dan komite yang telah menggunakannya, didukung jaringan 3 Indonesia yang luas dan handal, didukung dengan keunggulan produk yang AlwaysOn maka kartu 3 sangat pas untuk dipakai para siswa dalam melaksanakan SFH kemarin.

Apalagi keekonomisan kartu 3 sudah menjadi rahasia umum para pengguna internet di Indonesia. Sampai-sampai ketika demo para mahasiswa misalnya yang terjadi di UNS Solo terkait bantuan kuota yang hanya Rp 50 Ribu sebulan yang dianggap tidak cukup, para mahasiswa pengguna operator 3 terbukti santai saja karena nilai tersebut sangat cukup untuk membeli kuota yang dibutuhkan dengan kartu 3.

Kartu Tri AlwaysOn - Sumber Foto:  www.tri.co.id
Kartu Tri AlwaysOn - Sumber Foto:  www.tri.co.id
Kartu 3 juga boleh dibilang paling cukup aman dalam menyimpan data pribadi pelanggannya. Terbukti ketika operator telekomunikasi ternama diguncang oleh skandal bocornya data pribadi pelanggannya, kartu 3 tidak mendapatkan keluhan dan protes apa pun dari pelanggannya.

Sesuai dengan program pemerintahan Presiden Joko Widodo yang bertekad untuk merampungkan pembangunan dan penyempurnaan tol langit, apa yang ditawarkan Tri Indonesia yang boleh dikatakan mampu memberikan penawaran paling murah dalam memberdayakan internet dalam mengalahkan jarak yang tercipta karena pandemi kali ini, merupakan salah satu pendukung program "tol langit" yang diimpikan oleh seluruh masyarakat Indonesia di masa depan. Tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun