Laman resmi Clean Space memang mengklaim bahwa masker seperti yang dikenakan istri KSAD Jenderal Andika Perkasa tersebut dinyatakan perusahaan tersebut sebagai pertahanan terbaik melawan Covid-19 saat ini.
Meskipun secara artistik dan fashion kurang menarik karena terlihat besar dan berat, namun ternyata masker seperti yang dikenakan istri KSAD Jenderal Andika Perkasa tersebut hanya memiliki berat sekitar 350 gr saja.
Yang cukup membedakan masker ini dari masker-masker biasanya yaitu, masker harus diisi daya (charge) laiknya peralatan elektronik atau gawai pada umumnya. Hebatnya, lama durasi kebutuhan pengisian daya pakai masker respirator tersebut tak lebih dari 2 jam, untuk pemakaian hingga 9 jam.
Dinyatakan juga bahwa masker CleanSpace PAPR HALO Powered Air Purifying Respirator tersebut tahan terhadap debu dan cairan yang masuk, serta sering digunakan sebagai dekontaminasi dan pembersihan yang baik.
Karena kecanggihan teknologinya tersebut, masker ini dipercaya dapat menangkal virus corona karena dapat menyaring polutan sekitar 99,97% untuk partikel 0,3 um ke atas, termasuk biohazard.
Namun klaim keefektifan dalam menangkal virus corona masker ini ternyata kurang begiu dipercaya. Banyak kalangan yang mempercayai bahwa masker transparan yang mencolok tersebut kemungkinan belum sebegitu handalnya dalam menyaring virus corona yang ukurannya jauh lebih kecil dari filter seperti yang diungkapkan di atas.
Kemungkinan besar, masker transparan tersebut masih dianggap baru bisa menyaring partikel virus influenza (flu) semata. Pasalnya, partikel virus influenza tersebut memang memiliki ukuran sekitar 4-5 mikron. Sedangkan untuk virus corona (covid-19) masih ukuran diragukan karena menurut Dr. Mariea Snell, Asisten Direktur Program Doctor of Nursing Online di Maryville University. ukuran virus corona (Covid-19) adalah sekitar 0,125 mikron. Tentu saja masih jauh lebih kecil dari kemampuan saring masker yang dipakai Ibu Kasad di atas.
Kesalahan Umum
Yang jelas, terlepas dari branded non branded, sederhana maupun canggih, mahal ataupun murah sebuah masker, ada sebuah fenomena mengkhawatirkan terkait cara pemakaian masker itu sendiri di lapangan.
Seiring dengan kampanye pemberlakuan new normal, budaya tertib pemakaian masker oleh masyarakat memang sudah nampak meningkat. Apalagi ketika WHO mengakui penemuan baru bahwa virus corona (Covid-19) bisa ditularkan melalui udara. Sepertinya pemakaian masker mulai semakin disadari kebutuhannya oleh masyarakat.
kesehatan new normal dan hanya membukanya ketika makan dan minum, berbicara di jarak aman, dan momen-momen tidak bahaya lainnya.Sayangnya meskipun momen atau saat melepas maskernya aman, namun kebiasaan melepasnya sangat tidak aman. Dimana kebanyakan orang menurunkan masker kebawah sehingga masker berada di leher. Kebiasaan ini jika kita amati bahkan sering dilakukan oleh Presiden Jokowi, pejabat-pejabat negara lainna serta tokoh-tokoh publik figur lainnya.
Dalam berbagai aktivitas yang dilakukan masyarakat tetap disiplin memakai masker sesuai protokolTernyata kebiasaan tersebut sangat beresiko tinggi. Tanpa kita sadari selama kita memakai masker, bagian leher merupakan area terbuka yang masih terpapar oleh covid-19. Ini tidak begitu berbahaya karena covid-19 tidak bisa bergerak untuk menginfeksi melaui mulut, hidung atau cairan mata kita.