Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Peraturan Pakai Seragam Sekolah Saat Ujian di Rumah, Ada Manfaatnya?

11 Juni 2020   10:50 Diperbarui: 14 Juni 2020   07:39 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badai siswa kelas 2 SD bersemangat kerjakan soal UKK dengan memakai seragam sekolah - Sumber Foto: Dokumentasi pribadi/IST

Tak terasa sudah mulai awal pekan ini anak-anak sekolah dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMU) negeri, tengah menjalani ujian Penilaian Akhir Semester Genap (PAT) atau Ujian Kenaikan Kelas (UKK) secara daring (online) dari rumah masing-masing.

Berbekal pengalaman tiga bulanan menjalankan kegiatan belajar dari rumah (SFH) selama ini, secara garis besar kegiatan ujian kali ini tidak ada kendala serius yang membebani. 

Hanya saja ada satu hal menarik yang dirasa unik dalam proses ujian daring dari rumah kali ini, yaitu kewajiban untuk mengenakan seragam sekolah meskipun para siswa hanya mengerjakan soal-soal ujian dari rumahnya masing-masing.

Kebijakan tersebut telah disosialisasikan sejak awal pelaksanaan ujian dan terus diingatkan berulang kali melalui notifikasi serta reminder yang disampaikan oleh para guru selama dilakukannya persiapan pelaksanaan ujian kemarin.

Tentu saja, sepintas peraturan tersebut terasa menggelikan. Dirasa agak mengada-ada dan kurang memiliki manfaat karena meski memakai seragam toh para siswa tidak pergi kemana-mana. 

Meski telah memakai seragam sekolah lengkap dengan atributnya sesuai ketentuan sekolah secara lengkap, para siswa tetap saja hanya mengerjakan soal-soal ujian yang diberikan dengan santai di rumah sendiri dan hanya diawasi atau dibimbing oleh orang tua atau kerabat masing-masing.

Alhasil tak sedikit dari para siswa yang justru merasa terganggu atau terbebani ketika turun aturan mengenai diwajibkannya memakai seragam sekolah tersebut. 

Pun tak sedikit pula orang tua yang merasa aturan ini mengada-ada, sia-sia, mubazir, dan tak ada korelasi atau keterkaitannya dengan hasil atau pencapaian ujian yang nanti didapatkan para siswa.

Namun apa boleh buat peraturan tersebut harus tetap dilaksanakan karena pihak sekolah meminta bukti foto dari para siswa yang mengenakan seragam sekolah lengkap saat menjalankan UKK dari rumah. 

Alasannya adalah foto tersebut akan dijadikan laporan ke dinas pendidikan akan berlangsungnya ujian daring yang ditetapkan.

Ternyata, jika diresapi secara mendalam, kebijakan untuk para siswa agar mengenakan seragam sekolah lengkap saat mengerjakan UKK daring (online) dari rumah tersebut, mampu memiliki beberapa kemanfaatan yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Menanamkan Kedisiplinan dan Kejujuran

Pertama, mengajarkan kedisiplinan di dalam diri pribadi para siswa sehingga diharapkan bisa membentuk karakter dan pribadi yang bertanggung jawab serta taat pada aturan yang berlaku meskipun ada atau tidaknya aparat, petugas, guru BK atau pihak-pihak yang mengawasi.

Kewajiban untuk mengenakan seragam lengkap di saat sebenarnya para siswa sebenarnya memiliki kebebasan yang tak terbatas tersebut, diharapkan bisa menjadi media latihan dan ujian apakah para siswa mau berdisiplin dalam menjalankan peraturan yang ditetapkan, meskipun tidak ada petugas yang mengawasi, alih-alih bisa menegur dan memberi sanksi ketika aturan tersebut dilanggar atau tak ditaati.

Bukan hanya untuk siswa saja, bahkan latihan atau ujian kedisiplinan ini juga bisa berlaku kepada orangtua atau kerabat siswa yang dipercaya untuk membimbing atau mendampinginya. 

Pasalnya, bisa saja siswa dan orangtua berbuat curang. Sebut saja misalnya hanya memakai seragam untuk keperluan berfoto sebentar dan akan segera berganti baju bebas ketika foto berseragam sebagai laporan sudah dikirimkan.

Atau bisa saja siswa dan orangtua melakukan foto sesi dengan memakai seragam sekolah tidak ketika sedang menjalani ujian. Bisa langsung berfoto banyak dengan berganti-ganti seragam selama sepekan, dan nantinya bisa dikirimkan ketika jadwal ujian tengah dimulai. 

Jadi tidak perlu benar-benar memakai seragam sekolah ketika tengah menjalani ujian, melainkan sudah menyiapkan stok foto berseragam yang bisa digunakan sewaktu-waktu.

Semoga saja, aturan harus mengenakan seragam sekolah lengkap ketika pelaksanaan UKK daring kali ini benar-benar bisa menjadi latihan dan ujian kedisiplinan bagi tiap-tiap keluarga Indonesia sebagai bekal pentingnya memiliki kedisiplinan tinggi dalam menjalankan protokol new normal nanti.

Menjaga Semangat, Memupuk Kerinduan

Kedua, aturan pemakaian seragam sekolah lengkap dalam pelaksanaan UKK daring kali ini juga bisa bermanfaat untuk menjaga semangat para siswa agar tetap memiliki minat dan keinginan belajar dan sekolah yang tetap membara dan bergelora.

Dengan berseragam Pramuka lengkap, Badai siswa kelas 2SD mengerjakan soal Ujian UKK dengan ceria - Sumber Foto: dokumentasi pribadi/IST
Dengan berseragam Pramuka lengkap, Badai siswa kelas 2SD mengerjakan soal Ujian UKK dengan ceria - Sumber Foto: dokumentasi pribadi/IST
Dikhawatirkan karena terlalu lama belajar dari rumah (SFH), maka pelan-pelan semangat belajar atau bersekolah pada siswa menjadi surut dan kendur. 

Karena terlalu lama belajar dari rumah, maka unsur-unsur pendidikan sosial seperti kedisiplinan, kebersamaan, interaksi sosial, kekompakan, kegembiraan dan pelajaran-pelajaran tak langsung lainnya yang bisa didapatkan dari kegiatan di sekolah menjadi aus, tergerus dan hilang.

Maka dari itu, benak, pikiran dan sisi emosional para siswa perlu disentil atau diingatkan dengan sesuatu yang mampu menghubungkan mereka dengan sekolah, sehingga kenangan atau kerinduan akan kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa dibangkitkan dalam jiwa mereka. 

Hal ini secara otomatis akan bisa menyulut atau menyalakan bara semangat mereka untuk tetap belajar dan keinginan kembali ke sekolah bisa terjaga dengan baik.

Terutama akan lebih menyentuh emosional lagi, apalagi ketika foto-foto para siswa yang berseragam tersebut akhirnya dibagikan dalam platform sosial media yang dipakai. Misalnya dalam WhatsApp group (WAG) kelas sehingga antar siswa akan saling melihat penampilan kawan-kawannya saat berseragam dan bersiap mengerjakan ujian. 

Boleh jadi dengan melihat foto kawan-kawannya tersebut maka akan menumbuhkan kerinduan serta semangat untuk bersaing secara sehat dengan menunjukkan prestasi yang optimal secara fair dan jujur.

Bisa menjadi penumbuh kesadaran untuk tidak melakukan kecurangan karena tidak tega untuk merugikan kawan-kawan lainnya yang dilihatnya di grup sosial media mereka.

Foto para siswa yang memakai seragam sekolah ini juga bisa diharapkan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, kekompakan dan kepedulian antar-siswa. Dengan melihat foto-foto semua kawan-kawan dalam seragam yang sama maka rasa kebersamaan bisa diharapkan tetap terjaga. 

Tidak ada kawan yang nampak menonjol karena memakai pakaian yang nampak mahal dan tidak ada kawan yang nampak kekurangan karena memakai pakaian yang kurang layak. Semua bisa dirasakan sama karena memakai seragam sekolah yang sama.

Semoga saja, makna dan manfaat di balik pemakaian seragam sekolah saat para siswa mengerjakan soal ujian kenaikan kelas di rumah ini mampu ditangkap hikmahnya oleh para siswa, para guru dan para orang tua dengan baik. 

Bukan sekadar peraturan yang harus dilaksanakan secara membabi buta tanpa mendapatkan nilai-nilai positif yang bisa dipetik dari aturan tersebut. Tabik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun