Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Penayangan 1000 Nama Korban di New York Times Setara dengan Cover Buku Yasin?

25 Mei 2020   07:18 Diperbarui: 25 Mei 2020   08:26 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah tayangan nama-nama 1000 korban meninggal karena Covid-19 di halaman depan NYT - Sumber Foto: https://twitter.com/nytimes

Jika dicarikan padanannya yang setara, pemuatan 1000 daftar nama-nama korban meninggal di halaman pertama dan kedua New York Times tersebut, mungkin bisa disamakan dengan kritik atau peringatan bahwa nama dan foto orang yang tak peduli terhadap protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona akan dimuat di cover depan buku Yasin.

Dimana seperti yang kita ketahui bersama, bahwa jika nama dan foto orang yang sudah dijadikan cover buku Yasin merupakan orang-orang yang sudah meninggal dunia. Hanya saja bedanya jika penayangan nama-nama orang di halaman New York Time berhasil menjadi perhatian dan dipahami maksudnya oleh warga dunia internasional, sedangkan peringatan ancaman pemuatan di cover buku Yasin hanya dipahami oleh mayoritas umat muslim Indonesia saja.

Penayangan nama korban meninggal Covid-19 di media Brazil - Sumber Foto: https://twitter.com/LaysaEvol 
Penayangan nama korban meninggal Covid-19 di media Brazil - Sumber Foto: https://twitter.com/LaysaEvol 
Namun pemuatan nama-nama korban seperti yang dilansir New York Times sebenarnya menarik dan pantas untuk dilakukan oleh semua media manapun di dunia ini. Setidaknya dengan penayangan nama-nama tersebut orang jadi berpikir bahwa korban tersebut adalah manusia yang mempunyai nama. Manusia dengan berbagai segala unsur eksistensinya seperti sejarah, perannya dalam kehidupan ini. Bukan sekedar angka-angka statistik yang kita lihat besar kecilnya, tinggi rendahnya atau naik turunnya semata. Bukan sekedar poin-poin dalam kurva yang harus dilandaikan puncaknya semata, namun para korban tersebut adalah keluarga, kerabat, saudara, sahabat, teman, kenalan atau seseorang yang memiliki makna bagi kita semua. Tabik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun