Nampaknya kesuksesan dan ketenaran brand Supreme-lah yang menyebabkan hal itu bisa terjadi, ditambah dengan strategi produksi dan marketing yang cerdik dan unik.
Sebagai produk hasil kolaborasi antara Oreo dan Supreme yang ditandai dengan peluncuran Oreo Supreme pertama pada 26 Maret 2020 lalu, produk ini berhasil membidik para fans maniak atau penggemar fanatis merek Supreme yang disebut kaum 'hyperbeasts'.
Ditambah Oreo Supreme berhasil menciptakan eksklusifitas produknya dengan strategi produksi dalam jumlah terbatas pada setiap musimnya.
Karena jumlah barangya yang jauh lebih sedikit dibandingkan antusiasme hyperbeasts yang luar biasa, maka produk oreo supreme ini langsung tandas dalam hitungan menit bahkan detik.
Karena menjadi barang koleksi, maka sebagian besar pembelinya merasa berat untuk membuka dan memakannnya.
Namun dari beberapa orang yang tak kuasa menahan rasa penasaran dan nekat mencicipinya, menurut mereka memang rasa oreo supreme ini lebih artifisial dan berbeda dari oreo yang biasanya, meskipun ada juga yang menyatakan rasa biskuit ini mirip dengan varian Golden Oreo, namun jauh lebih buruk.
Sebagian mengatakan bahwa rasa Oreo Supreme ini memang fantastis sesuai harganya. Namun tak sedikit yang mengatakan bahwa meskipun rasanya memang cukup enak, namun tetap tak sebanding dengan harganya. Banyak juga yang mengaku menesal telah membelinya.
Anda penasaran bagaimana rasanya yang sebenarnya? Karena masalah rasa adalah sesuatu yang agak subyektif dan relatif bisa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya, maka untuk kepastiannya silahkan Anda mencobanya sendiri.Â
Yang jelas kepintaran Oreo dan Supreme dalam menjalankan strategi agar produk kolaborasi mereka memiliki daya sihir yang besar memang mengagumkan.Â
Sebaliknya keterjerumusan kaum hype yang tak bisa menahan rasa penasaran sekaligus kecenderungan untuk mengikuti tren semata memang memprihatinkan.
Kesimpulannya, fenomena Oreo Supreme ini memang mengagumkan sekaligus memprihatinkan. Tabik.