Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Inilah 5 Momen Luar Biasa, Jadikan Harkitnas 2020 Istimewa

20 Mei 2020   08:00 Diperbarui: 20 Mei 2020   08:01 1532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Harkitnas di Masa Pandemi Covid-19 - Sumber Foto: instagram.com|docmirsyam

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2020 kali ini sepertinya akan dicatat sejarah sebagai Harkitnas yang istimewa. Pasalnya hari nasional yang ditetapkan pemerintah berdasarkan peringatan berdirinya organisasi Boedi Oetomo yang menjadi tonggak sejarah bangkitnya organisasi pergerakan nasional di masa kolonial ini memiliki beberapa perbedaan yang layak dicatat dibandingkan perayaan Harkitnas di masa-masa sebelumnya. 

Setidaknya penulis mencatat ada 5 momen atau peristiwa luar biasa yang bisa menjadikan Harkitnas 2020 sekarang terasa sangat istimewa.

Pertama yaitu Harkitnas 2020 sekarang ini tiba di saat bangsa Indonesia tengah menghadapi wabah corona atau pandemi covid-19 yang dahsyat. 

Karena itu, peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2020 saat ini bisa diharapkan untuk membangkitkan semangat bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan yang tengah mendera. Pandemi covid-19 bisa dikatakan sebagai serangan yang membahayakan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Meskipun tidak berupa serangan militer atau serangan-serangan konvensionaal dari negara lain, namun pandemi covid-19 ini merupakan serangan faktor X yang harus dihadapi bangsa Indonesia saat ini. 

Sebuah tantangan sekaligus ujian bagi bangsa Indonesia untuk membuktikan ketangguhannya sebagai bangsa yang berdaulat. Bangsa yang hebat sehingga bisa mengatasi tantangan ini dengan baik sekaligus memenangkan perarungan tersebut.

Peperangan aau pertarungan bangsa Indonesia kali ini adalah bagaimana kita bisa melepaskan diri dari ancaman penjajahan dalama bentuk lain oleh virus corona yang membuat sendi-sendi kehidupan berbegara dan bermasyarakat tercerai berai. 

Tantangannya adalah apakah Indonesia akan mampu mempertahankan persatuan untuk bisa bangkit melepaskan diri dari kungkungan wabah virus corona ini dengan strategi yang tepat, penanganan yang akurat dan pulih dengan cepat.

Kedua, Harkitnas 2020 sekarang jatuh pada saat bangsa Indonesia tengah menghadapi ancaman krisis ekonomi dan kemerosotan mental, perpecahan, ketidaksalingpercayaan, dan ketidakpedulian. 

Harus diakui bahwa wabah virus corona yang melanda saat ini telah membuat bangsa Indonesia terancam untuk mengalami keterpurukan. 

Baik keterpurukan perekonomian karena terlalu banyak sektor-sektor perindustrian yang terdampak oleh merebaknya virus corona. Bukan secara langsung oleh virusnya, melainkan oleh keharusan penanganan yang membuat pergerakan usaha dan bergulirnya roda perekonomian harus dihentikan.

Keharusan untuk melakukan pola kerja #dirumahaja atau work from home, keharusan untuk menjaga jarak fisik (physical distancing) dan protokol kesehatan lainnya tentunya cukup menghambat jalannya dunia usaha. 

Sampai akhirnya kebijakan untuk menerapkan lockdown atau karantina lokal, isolasi mandiri dan PSBB benar-benar membuat banyak perusahaan harus mati suri bahkan gulung tikar. Akibatnya jutaan pekerja harus dirumahkan, cuti tanpa gaji bahkan PHK atau pensiun dini.

Ujian yang begitu bertubi-tubi ini, telah membuat banyak masyarakat Indonesia hilang kepercayaan diri, saling menyalahkan dan dirundung frustasi. 

Akhirnnya banyak yang kebingungan dan menjadi abai terhadap peraturan protokol kesehatan yang dimaksudkan untuk kebaikan bersama. Munculnya tagar #IndonesiaTerserah merupakan salah satu penanda dari fenomena ini.

Karena itu peringatan Harkitnas 2020 ini diharapkan bisa kembali membangkitkan kepercayaan diri, memperkuat persatuan dan kepedulian dalam pembatasan jarak yang harus dijalani, meningkatkan kedisiplinan dan kepercayaan kepada institusi pemerintahan untuk menjalankan yang terbaik bagi semua warga negara di seluruh Indonesia tanpa terkecuali.

Ketiga, peringatan Harkitnas 20 Mei 2020 kali ini mempunyai angka yang unik dan menarik. Angka 20-5-2020 merupakan angka yang menarik, unik, mudah diingat dan seksi. 

Semoga saja angka kebetulan yang menandai peringatan Harkitnas 2020 kali ini, bisa menjadi pengingat sekaligus pelajaran bahwa di hari ini bangsa indonesia mampu bangkit untuk mengalahkan pandemi covid-19 yang menyerang seluruh negeri. 

Angka 20-5-2020 tersebut diharapkan bisa menjadi tonggak sejarah yang mudah dikenang oleh generasi nanti sebagai angka yang mewakili kebangkitan persatuan bangsa Indonesia dalam melawan pandemi demi menjaga keutuhan dan kejayaan NKRI.

Keempat, peringatan Harkitnas 2020 kali ini jatuh di bulan suci Ramadan 1441 H. Tentunya hal ini diharapkan bisa menjadi kolaborasi yang harmonis dan saling melengkapi. 

Semangat kebangkitan nasional yang diusung oleh peringatan Harkitnas 2020 kali ini, harusnya bisa menjadi semakin kuat dengan semangat dan hakekat keutamaan nilai-nilai ibadah Ramadan. 

Semangat untuk bertahan dari segala godaan duniawi, semangat untuk menempa diri, semangat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri, semangat untuk lebih memahami dan peduli terhadap sesama dan semangat untuk lebih mendekatkan diri pada ilahi merupakan nilai-nilai sejati ibadah puasa yang bisa menjadi modal kebangkitan bangsa Indonesia ditengah serangan pandemi covid-19 ini.

Kelima, selain jatuh pada bulan Ramadan 1441, Harkitnas kali ini tepatnya juga jatuh pada 10 hari terakhir bulan Ramadan yang notabene merupakan hari-hari yang memiliki malam-malam mulia dan penuh berkah bagi umat muslim. 

Hari-hari dimana umat muslim menantikan jatuhnya malam lailatul qodar, yaitu malam yang lebih mulia dari seribu bulan. Bisa jadi malam lailatul qodar yang dinantikan oleh umat Islam tersebut benar-benar jatuh betrtepatan dengan malam Harkitnas sehingga menjadi pertanda baik bahwa bangsa Indonesia mampu segera bangkit dari ketidakberdayaan oleh virus Corona.

Bangkit untuk memperkuat kebersamaan menghadapi ujian dan tantangan bersama-sama, semakin mempererat persatuan dalam keterpisahan jarak karena physical distancing, serta  bahu membahu saling bantu dalam mempertahankan optimisme untuk mencari jalan menuju new normal yang baru.

Optimis Menuju Era Normal Baru - Sumber Foto: twitter.com/tapakpa_bm 
Optimis Menuju Era Normal Baru - Sumber Foto: twitter.com/tapakpa_bm 
Yaitu sebuah era baru dimana sendi-sendi kebangsaan masyarakat Indonesia seperti dilahirkan kembali oleh kawah candradimuka pandemi Covid-19 yang begitu dahsyat, sehingga menjadi lebih segar, lebih tangguh dan lebih optimis menyambut masa depan. 

Mari kita sambut kelahiran era tersebut dengan kekhusyuan, kebahagiaan dan kegembiraan menyambut datangnya hari lebaran sebentar lagi. Tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun