Hebatnya para pengambil sembako gantung itupun tidak ada yang serakah. Mereka juga memiliki kepedulian kepada yang lainnya sehingga hanya mengambil satu untuk dirinya sendiri dan meninggalkan sisana untuk yang lainnya.Ketika kemudian ada yang mengabadikan dan kemudian mensosialisasikannya, maka fenomena sembako gantung tersebut langsung viral.Â
Sebagai inovasi kreatif sebuah aksi kepedulian personal, maka sembako gantung ini pun menjadi pembicaraan dan teladan. Tak lama kemudian improvisasi kepedulian yang sama segera bermunculan di banyak tempat. Bahkan tak hanya menjadi aksi individual, konsep sembako gantung tersebut terus dikembangkan menjadi bentuk baru yang disebut warung gantung peduli Covid-19.
Meskipun namanya warung, namun jangan dibayangkan konsep ini berupa bangunan warung yang berisi barang dagangan yang dipajang di sudut-sudutnya. Warung gantung kepedulian ini hanya berupa sebuah papan dengan paku-paku untuk menggantungkan plastik-plastik bantuan. Bahkan ada yang hanya berupa gantungan semata tanpa ada papan.
Di tempat tersebut, para warga yang merasa memiliki kelebihan bahan sembako, bahan bumbu, bahan makanan lainnya, langsung menggantungkannya di warung gantung tersebut. Kemudian orang-orang yang membutuhkan bisa langsung mengambil apa saja jenis bahan makanan yang mereka perlukan dan bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kekurangan.
Meski awalnya agak terasa kikuk baik yang ingin menyumbangkan bantuan kelebihan maupun mereka yang membutuhkan, namun seiring waktu aktivitas warung gantung tersebut terus berjalan semakin baik dan menggembirakan.Â
Mereka yang yang ingin membantu atau menyumbang tak lagi ragu-ragu untuk menggantungkan kelebihan yang mereka miliki, mereka yang kekurangan juga tak ragu-ragu lagi untuk mengambil apa yang dibutuhkan.
Nuansa gotong-royong nampak berjalan dengan harmonis, tanpa mengabaikan protokol kesehatan yang disarankan pemerintah guna mencegah maraknya penyebaran virus corona.
Jika kita telusuri, saat ini ternyata telah cukup banyak yang melakukan pemberian bantuan dengan cara sembako gantung peduli maupun warung gantung peduli tersebut. Ada di Cimahi, Bandung, Depok, Madiun, Ponorogo, Pati, Bekasi, Gunung Kidul dan entah banyak dimana lagi.
Semoga saja, meskipun kreativitas ini sepertinya bukan asli dari dalam negeri sendiri, namun trend kepedulian sosial semacam ini merupakan siraman rohani yang layak untuk bersemi di hati kita semua. Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H