Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Yuk Yoga, Atasi Dilema Olahraga Saat Puasa dan Pandemi Corona

10 Mei 2020   17:11 Diperbarui: 10 Mei 2020   17:02 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengajari anak perempuan - Sumber Foto: Dokpri.
Mengajari anak perempuan - Sumber Foto: Dokpri.
Olahraga adalah satu cara kita untuk menjaga agar kebugaran tubuh selalu prima. Hanya saja untuk melakukan olahraga kita memerlukan energi dan tenaga secukupnya. Energi dan tenaga tersebut bisa kita dapatkan melalui asupan makanan yang sehat dan bergizi secukupnya.Lalu apa olahraga yang tepat untuk dilakukan ketika kita tengah melakukan puasa? 

Pasalnya ketika menunaikan puasa, tubuh kita kekurangan asupan energi dan tenaga karena kita harus menahan lapar dan dahaga. Tentunya olahraga yang seperti biasanya akan terlalu berat untuk kita lakukan. Bisa-bisa bukannya menjadi bugar, namun kita malah terkapar tak berdaya. Sehat tak didapat, puasa pun bisa batal.

Namun menurut para pakar, puasa bukan kendala untuk melakukan olahraga. Hanya saja perlu berbagai adaptasi dan penyesuaian jenis olahraga pilihan, agar olahraga yang dilakukan pas sesuai takaran. Bahkan dengan berolahraga sesuai kemampuan, maka puasa akan bisa ditunaikan dengan lebih lancar.

Saat ini, adaptasi untuk olahraga yang diperlukan bukan hanya menyesuaikan dengan puasa semata, tetapi juga harus mengadaptasi peraturan pemerintah yang ditetapkan untuk melawan Pandemi Covid-19. Penetapan karantina mandiri, #dirumahaja (WFH), dan PSBB membuat olahraga yang kita lakukan disesuaikan dengan keadaan.

Jika pada puasa Ramadan tanpa pandemi dulu kita bisa jalan-jalan dan melakukan olahraga di ruang-ruang publik, maka kali ini terasa lebih pelik. Tak ada lagi jalan-jalan kolosal yang penuh dengan kegembiraan. 

Tak ada lagi permainan olahraga beregu yang membuat suasana bisa lebih seru. Satu-satunya keramaian yang bisa kita lakukan saat olahraga hanyalah kebersamaan bersama keluarga. Namun tak apa, setidaknya melalui olahraga kehangatan keluarga makin terbina.

Memberi contoh anak perempuan - Sumber Foto: Dokpri.
Memberi contoh anak perempuan - Sumber Foto: Dokpri.
Di antara berbagai pilihan olahraga yang cocok untuk dilakukan di saat melaksanakan puasa, saya memilih yoga. Menurut saya yoga bersama keluarga adalah salah satu solusi pribadi saya untuk mengatasi dilema olahraga di tengah adanya pandemi corona. 

Cukup mudah dilakukan di ruang-ruang yang tersedia di rumah saja, sekaligus tidak terlalu memompa energi dan tenaga kita yang tengah berpuasa.Yoga tak hanya melenturkan otot-otot yang terasa kaku karena kebanyakan #dirumahaja, namun juga bisa menenangkan pikiran yang sumpek dan galau karena kejenuhan yang menerpa. Melalui yoga kita bisa menghadirkan keseimbangan dan kedamaian di dalam jiwa, tubuh dan pikiran (soul, body & mind).

Yoga di pekarangan tetap menjaga physical distancing - Sumber Foto: Dokpri.
Yoga di pekarangan tetap menjaga physical distancing - Sumber Foto: Dokpri.
Kegembiraan anak-anak berlatih yoga bersama - Sumber Foto: Dokpri.
Kegembiraan anak-anak berlatih yoga bersama - Sumber Foto: Dokpri.
Lalu bagaimana dengan pendapat bahwa yoga merupakan olahraga yang tidak islami? Saya pribadi meyakini bahwa olahraga adalah olahraga. Yoga hanyalah melatih otot-otot tubuh dan konsentrasi dalam pikiran. 

Tidak menyangkut keimanan dan kepercayaan. Seperti halnya berkuda, panahan, berenang, atletik, beladiri, sepakbola, basket dan banyak lainnya, olahraga terlepas dari agama. Jadi jika kita mewarnai yoga dengan doa-doa islami sebagai pendukung konsentrasi, maka yoga kita pun jadi terasa sangat Islami. Pikiran tenang, otot-otot relaks, tubuh bugar dan puasa pun lancar. Tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun