Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Lulus Jalur Corona, Bangga atau Lara?

3 Mei 2020   07:11 Diperbarui: 4 Mei 2020   04:19 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegembiraan anak-anak SMU/SMK yang enegik dan emosional (Sumber foto: genmuda.com)

Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (2 Mei) kemarin, kabar bahagia menjadi kado istimewa bagi siswa SMU/SMK. Hari itu mereka mendapatkan pengumuman kelulusan sekaligus menerima ijazah atau sertifikat kelulusan secara daring (online).

Tentu saja sistem pengumuman kelulusan secara daring ini tidak serta merta dilakukan Departemen Pendidikan begitu saja. Sebelumnya, sistem pendidikan yang dijalankan memang sudah diubah menyesuaikan dengan kondisi kritis akibat pandemi corona yang menimpa. 

Dimulai dengan sistem belajar dari rumah (School From Home/SFH), hingga peniadaan Ujian Nasional (UN) yang pertama kalinya. Sehingga keputusan/penilaian kelulusan diserahkan kepada sekolah masing-masing.

Apakah hal ini akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas kelulusan SMU/SMK yang ada? Entahlah, untuk menjawab hal tersebut tentunya nanti memerlukan riset atau evaluasi tersendiri memngenainya.

Kegembiraan anak-anak SMU/SMK yang enegik dan emosional (Sumber foto: genmuda.com)
Kegembiraan anak-anak SMU/SMK yang enegik dan emosional (Sumber foto: genmuda.com)
Jika mempertimbangkan pemerataan kualitas masing-masing sekolah termasuk antar daerah, tentunya standar kualitas kelulusan tahun ini tidak akan sama di tiap-tiap sekolah dan daerah. Namun tentunya hal ini bisa dimaklumi mengingat kondisi krisis karena pandemi Covid-19 yang tengah melanda.
Yang jelas pada 2 Mei 2020 kemarin, siswa kelas 3 SMU/SMK bisa merayakan pesta atas kelulusan mereka. Sialnya mereka tidak bisa mengekspresikan kegembiraannya, seperti tradisi yang biasanya dilakukan para siswa pendahulu mereka. 

Tak ada aksi semprot pilok dan corat-corat spidol di baju putih sekolah. Tak ada aksi konvoi dan kegilaan khas anak SMU/SMK lainnya. Dan yang lebih menyedihkan lagi, tak ada acara perpisahan sebelum kelas mereka dibubarkan untuk melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi lagi.

Pengumuman Kelulusan Online Menguntungkan Atau Terasa Ada yang Kurang? (Sumber Foto: videoblocks.com)
Pengumuman Kelulusan Online Menguntungkan Atau Terasa Ada yang Kurang? (Sumber Foto: videoblocks.com)
Di satu sisi, kondisi ini memberikan sisi positifnya yang tersendiri. Tak ada kegaduhan, tak ada keributan, dan tak ada euforia berlebihan yang membahayakan. Boleh jadi kelulusan SMU/SMK tahun 2020 ini akan menjadi rekor sebagai kelulusan paling tenang dan paling damai sepanjang sejarah.

Memang, kelulusan angkatan mereka jelas akan menjadi catatan penting dalam sejarah. Catatan yang akan memperkaya pengalaman dan pilihan metode kelulusan baru yang mungkin bisa dijadian acuan untuk menciptakan sistem kelulusan di masa depan yang lebih ideal dan menjanjikan.

Bukankah selama ini, banyak kalangan mengimpikan terwujudkan momen kelulusan SMU/SMK yang santun, beradap, tenang, damai, disiplin dan teratur? Sementara itu hal tersebut nampak sulit untuk diwujudkan. 

Energi, emosi dan gairah anak SMU/SMK yang begitu besar selalu menjadikan euforia kebahagiaan momen kelulusan berlangsung dengan dipenuhi rasa was-was atas hal-hal yang riskan dan membahayakan.

Selamat atas kelulusan jalur corona siswa-siswi SMU/SMK 2020, Sukses Selalu Untuk Kalian. (Sumber Foto: idntimes.com/hype/throwback)
Selamat atas kelulusan jalur corona siswa-siswi SMU/SMK 2020, Sukses Selalu Untuk Kalian. (Sumber Foto: idntimes.com/hype/throwback)
Seperti mimpi, akhirnya kelulusan SMU/SMK telah diumumkan. Tak ada keramaian, tak ada keributan, tak ada pesta euforia khas anak SMU/SMK. Semua berlangsung senyap dan hikmat di dunia nyata. 

Keriuhan hanya terjadi di dunia maya. Di paltform-platform sosial media. Kebetulan memang dunia itulah dunia generasi mereka. Generasi Z atau generasi rebahan. Akankah akhirnya mereka mampu menemukan ciri khas euforia kegembiraan mereka sendiri melalui dunia sosial media yang mereka gandrungi? 

Bisa saja euforia kegembiraan mereka diwujudkan dalam bentuk corat-corat seragam digital, pesta virtual kelulusan, Video Conference perpisahan, atau entahlah apa yang mungkin nanti akan mereka temukan.

Yang pasti bukan tak mungkin, pelan atau lambat mereka akan menemukan sendiri cara untuk mewujudkan kalian anak-anak SMU/SMK 2020 melalui jalur Corona. 

Berbanggalah meski ada duka karena tidak ada pesta yang seperti biasanya, kelulusan kalian akan tercatat dalam sejarah bangsa dan bisa menjadi acuan bagi sistem kelulusan di masa mendatang.(*)      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun