Atau jangan-jangan bukan itu juga masalah utamanya. Bagaimana jika data ilmiahnya yang kurang benar? Bagaimana jika masa pengembangan, penyebaran dan penularan virus corona itu bukan 14 hari? Yang jelas berlarut-larutnya masa PSBB ini telah membuat kita semua gundah dan galau berkepanjangan. Masalahnya bukan hanya pada ancaman virus corona semata, melainkan juga masalah perekonomian yang turut terdampak karenanya.
Jika kendalanya memang ada pada taraf kedisiplinan masyarakat, mungkin sudah saatnya aparat pemerintahan melakukan tindakan tegas dalam artian yang sebenarnya. Jika memang masyarakat yang sudah diatur maka memang ketegasan tindakan aparat pemerintahlah yang menjadi kuncinya.
Membahas masalah 14 hari ini, saya jadi ingat sebuah iklan yang tayang di edisi cetak harian Kompas edisi 19 Maret 2020 lampau. Iklan sebesar dua pertiga halaman koran tersebut menampilkan format seperti jurnal dengan judul/headline "Nanti Kita Catat Tentang 14 Hari ini".
Iklan Kompas yang dibuat oleh agensinya Celcius Creative Lab ini mengadopsi konsep film dan buku "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)" yang sempat populis sebelumnya. Tujuannya adalah iklan berbentuk jurnal tersebut bisa digunting, ditempel dan diisi dengan kegiatan dan kontak yang dilakukan selama 14 hari WFH. Dengan begitu jurnal ini bisa memberikan kesadaran kepada banyak orang akan pentingnya 14 hari di rumah tersebut.
Namun bagaimana kenyataannya? Untungnya karena alasan kebutuhan lainnya yang lebih mendesak, yaitu masalah kampanye kebutuhan akan APD yang sangat kurang, maka iklan ini tidak dilanjutkan. Jika iklan ini diteruskan dan tidak dialokasikan pada kebutuhan lain, maka iklan "Nanti Kita Catat Tentang 14 Hari ini" akan berubah-ubah dan bisa menjadi panjang tak bertuan.
Sungguh menghadapi Coovid-19 ini, 14 hari itu tidak lagi pasti berapa lamanya. Semoga kita semua masih tetap mampu menjaga semangat dan harapan bahwa semua akan kembali baik setelah pandemi ini berakhir nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H