Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keberanian (Berkorban) adalah Kecantikan yang Sesungguhnya

14 April 2020   01:59 Diperbarui: 14 April 2020   01:56 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan terus merabaknya pandemic Covid-19 yang terus menelan korban, Dove melalui iklan terbarunya berupaya memberikan wajah baru atas apa ayng disebut sebagai “Kecantikan Sejati”.

Hal tersebut dilakukan Dove sebagai bentuk penghargaan atau apresiasi terhadap pengorbanan dan dedikasi para petugas medis dalam kerja keras mereka untuk melawan pandemic Covid-19.

Di saat seperti sekarang ini, menurut mereka, penampilan-penampilan cantik yang selama ini ditampilkan dalam iklan-iklan Dove terasa tidak berguna lagi, sia-sia dan tak relevan dengan keadaan pandemik yang mencekam dan memprihatinkan.

Kecantikan yang sebelumnyya Nampak anggun dan glamour tiba-tiba dihadapan pandemic corona menjadi Nampak dangkal dan tak berguna.

Dus, Dove pun segera memasang wajah baru yang benar-benar mengejutkan bagi pemirsa pada serial iklan Real Beauty yang dikemas sebagai kampanye iklan berkonsep “Courage Is Beautiful” yang sudah diputar di Amerika Serikat.

Salah satu fragmen dari iklan Dove versi Amerika Serikat - Sumber Foto: Capture TVC Dove
Salah satu fragmen dari iklan Dove versi Amerika Serikat - Sumber Foto: Capture TVC Dove "Courage Is Beautiful"
Bukannya memajang wajah cantik dan seksi para model ternama, iklan Dove kali ini justru memperlihatkan wajah-wajah petugas kesehatan yang menghitam, mencoklat atau luka oleh bekas pemakaian alat pelindung yang selalu mereka kenakan selama bekerja mengatasi dan menolong para korban pandemi Covid-19 sekarang.

Seperti yang dilansir AdAge.com (9/4/2020), menurut Alessandro Manfredi, wakil presiden eksekutif dari merek Dove global.menyatakan bahwa gagasan untuk membuat konsep iklan ini dilontarkan oleh Ogilvy Canada WPP yang melihat foto-foto petugas kesehatan di garis depan yang diambil oleh fotografer Italia Alberto Giuliani.

“Ada perasaan bahwa keberanian itu indah,” kata Manfredi. “Kami pikir mengapa tidak mencoba menunjukkan kepada orang-orang yang melakukan ini dan juga meminta orang-orang untuk bergabung dengan kami untuk berterima kasih kepada orang-orang ini yang mempertaruhkan hidup mereka? Kami harus melakukannya, saya harus mengatakan, empat atau lima hari. Kemudian kami perlu tahu bahwa kami memiliki gambar yang tepat untuk AS dan mengambil dua hari lagi untuk AS. Itu adalah kampanye tercepat yang pernah saya lihat sepanjang hidup saya,” bebernya takjub.

Setelah diawali di Kanada, serial iklan versi “keberanian berkorban adalah kecantikan sejati” tersebut segera diproduksi di negara-negara lain dengan adaptasi talen sesuai negara tersebut.

Di tengah kondisi yang tengah memprihatinkan ditambah berbagai kebijakan #dirumahaja, #workfromhome dan lain-lainnya karena pandemic corona, maka iklan ini juga diciptakan dengan produksi yang seadanya, memanfaatkan foto-foto lokal sehingga Nampak bukan produksi yang mahal tetapi tetap kelihatan kreatif.

"Saya pikir semakin sedikit sumber daya yang Anda miliki, semakin kreatif Anda," pungkas Manfredi.

Setidaknya pelajaran dari kreativitas yang ditampilkan oleh iklan Dove kali ini, bisa memberikan pelajaran bagi produk-produk lainnya untuk bisa memanfaatkan situasi krisis untuk menunjukkan citra positif brand yang mampu menunjukkan kepedulian di luar keuntungan-keuntungan komersial semata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun