Kesadaran yang mendalam dalam beragama perlu selalu dimiliki oleh para pemimpin yang dianggap tauladan bagi jemaahnya, maka inilah yang membuat Islam senapas dengan kemanusiaan bukan kebencanaan ataupun malapetaka.  Di masa sulit ini kita jangan seolah-olah mempertentangkan agama dengan konteks yang sedang terjadi, logika pelarangan yang dibangun oleh pemerintah merupakan upaya untuk menyelamatkan nyawa manusia  selaras dengan napas Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Di tengah pandemi seperti ini ibadah harusnya menjadi perintah yang fundamental dalam menjauhi malapetaka, dalam surah  Al-ankabut ayat 45 yang berbunyi “sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatam keji dan munkar".  Ayat tersebut sangat baik sekali memerintahkan tentang esensi dari sebuah ibadah.Â
Dalam menghadapi pandemi ayat ini sangat relevan dengan tindakan menjauhi kerumunan dan menerapkan physical distancing. Â Ayat ini mengajak kita untuk tidak sekedar beribadah namun perlunya aktualitas dalam ibadah tersebut. Islam kemudian bukan sekedar mengajak kita untuk berbuat tetapi mengajak untuk berpikir dan merenung tentang segala apa yang terjadi. Â Iedul Fitri sebagai perayaan kemenangan tidak akan keluar dari esensinya meski kali ini dijalankan dengan cara yang berbeda.
Mohon maaf lahir dan batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H