Mohon tunggu...
Rohim Matur Rofiah
Rohim Matur Rofiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

UIN Raden Mas Said Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Low Self Esteem: Berpengaruh Buruk terhadap Kesehatan Mental?

28 Mei 2024   21:39 Diperbarui: 28 Mei 2024   21:56 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Self esteem adalah pikiran, perasaan, dan pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri dan dijadikan fondasi seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari . Memiliki self esteem yang kuat dapat membantu individu merasa percaya diri. Jika individu merasa kurang percaya diri dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan, tentunya akan berpengaruh terhadap berbagai hal, mulai dari pekerjaan, lingkungan sosial dan lain sebagainya.
Terkadang, setiap orang dapat mengalami fase dimana ia memiliki low self  esteem atau rendah diri. Penyebabnya pun berbeda-beda. Namun ketika low self  esteem terjadi secara terus menerus dan menjadi masalah berkepanjangan, apakah berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental?


Rendah diri adalah perasaan tidak berharga, rendah diri, atau kurang percaya diri yang dapat menghambat kemampuan seseorang untuk merasa bahagia dan berhasil dalam kehidupan mereka. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman masa lalu, interaksi sosial, dan persepsi diri yang negatif. Seseorang dengan rendah diri mungkin merasa tidak berdaya, merasa dirinya tidak pantas mendapat kasih sayang atau penghargaan, dan memiliki keyakinan negatif tentang kemampuan dan nilai mereka. Hal ini dapat mengarah pada perasaan cemas, depresi, isolasi sosial, dan masalah lainnya.


Memilki low self esteem dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan mengekspresikaan diri dalam menjalani hubungan sosialnya. Individu dengan low self esteem kurang mampu melawan tekanan untuk menyesuaikan diri dan kurang mampu untuk merasakan stimulus yang mengancam. Lebih lanjut lagi seseorang dengan low self esteem lebih senang menarik diri dari orang lain dan memiliki perasaan takut atau malu, inferior, membenci dirinya, kurang mampu menerima dirinya, dan bersikap patuh atau submitif. Orang dengan low self esteem menunjukkan level kecemasan yang lebih tinggi, dan lebih banyak menunjukkan simtom psikomatis dan perasaan depresi.
Low self esteem tidak bisa dianggap sebagai suatu hal yang sepele karena bisa mempengaruhi kesehatan mental. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Self Esteem Institute, individu yang memiliki low self esteem bisa menderita penyakit mental “self esteem-attack”. Hal ini terjadi ketika individu dengan low self esteem merasa telah melakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak sensitif, tidak pantas, bodoh, atau konyol. Biasanya akan muncul tanda-tanda seperti merasa sanagt kecewa, jantung berdebar kencang, merasa malu hingga wajah memerah, dan mengalami kecemasan yang menyiksa. Pada tahap ini penderita low self esteem attack akan mengisolasi diri dari lingkungan, dan menolak keluar dari zona nyaman mereka. Lalu bagaimana strategi untuk mengatasi low self esteem?


Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu Anda mengatasi rendah diri dan meningkatkan kesejahteraan emosional Anda:
Kenali pola pikir negatif: Sadari dan identifikasi pola pikir negatif yang mungkin Anda miliki tentang diri Anda sendiri. Tantang dan gantikan pikiran-pikiran ini dengan pemikiran yang lebih positif dan realistis.


Tetapkan tujuan kecil: Tetapkan tujuan kecil yang dapat Anda capai secara bertahap. Meraih tujuan-tujuan ini dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri Anda dan memberikan dorongan motivasi.


Jaga diri dengan baik: Perhatikan kesehatan fisik dan emosional Anda dengan makan makanan sehat, tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur. Mengelola stres dan merawat diri dapat membantu Anda merasa lebih baik tentang diri Anda.


Hindari perbandingan diri: Hindari membandingkan diri Anda dengan orang lain, terutama dalam hal pencapaian dan penampilan. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup dan pengalaman yang unik.


Berlatihlah bersyukur: Fokuslah pada hal-hal yang Anda miliki dan berterima kasih atasnya. Menghargai hal-hal positif dalam hidup Anda dapat membantu mengubah persepsi Anda tentang diri Anda sendiri.


Cari dukungan: Bicarakan perasaan Anda dengan teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Mendapatkan dukungan dari orang lain dapat membantu Anda merasa didengar, dimengerti, dan didukung.


Kembangkan keterampilan diri: Belajarlah hal baru dan kembangkan keterampilan yang Anda minati. Meningkatkan kompetensi dan kepercayaan diri Anda dalam berbagai bidang dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri Anda secara keseluruhan.

Setelah mengetahui bagaimana strategi untuk meningkatkan self esteem dalam diri, kita dapat lebih untuk membangun rasa percaya diri yang kuat. Dengan self esteem yang tinggi membuat kita lebih mensyukuri apa yang dimiliki. Tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain juga salah bentuk self esteem. Kekrurangan dan kelebihan diri harus diterima dengan baik. Jika merasa kurang maka samarkan dengan kelebihan yang kamu miliki, tidak perlu malu karena kekuranganmu. If you want to find happiness, find gratitude.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun