Pergerakan tanah terjadi diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi selama tiga hari bertutut-turut yang menimpa wilayah kabupaten Sukabumi yaitu pada tanggal 2 sampai tanggal 4 Desember 2024
Bagaimana bisa terjadi tanah yang terlihat padat dan rata tiba-tiba terjadi pegerakan yang menyebabkan keretakan dan kerusakan terhadap bangunan yang berdiri diatasnya ?
Beberapa hari yang lalu foto-foto dokumentasi dan beberapa video bencana alam yang diakibatkan oleh pergerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Sukabumi tersebar di beberapa media sosial. Bahkan kemarin hari Jum'at 06 Desember 2024 wakil presiden terpilih Gibran melakukan peninjauan terhadap satu titik lokasi bencana pergeseran tanah yang ada di Kampung Cihonje Desa Sukamaju Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi (Sumber terasinformasi 06/12/2024).Tahun ini pergerakan tanah memang terjadi tidak begitu luas seperti yang terjadi pada tahun 2020 lalu yang terjadi di Kampung Ciherang Desa Cijangkar Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi yang mana waktu itu merusak sekitar merusak 20 rumah dan mengancam 103 rumah lainnya (Sumber: Kompas.com 10/02/2021).
Namun pergerakan tanah tahun ini terjadi di beberapa titik, meskipun pergerakan tanahnya tidak luas dari beberapa dokumentasi yang warga setempat abadikan di media sosial salah satu titik pergerakan tanah terjadi  di Kampung Cibodas Desa Cijangkar Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi tanah yang bergeser mengakibatkan jalan retak dan hanya bisa dilalui sebagian bahu jalan saja sehingga terjadi antrian panjang karena harus bergantian dengan pengguna jalan lain yang berlawanan arah.
Pergerakan tanah yang cukup parah terjadi di Kampung Cisayar Lebak RT 004/008 Desa Mekarsari Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi, ada sekitar 15 rumah yang mengalami kerusakan ringan sedang hingga kerusakan berat. Pergeseran tanah ini uga mengakibatkan ruas jalan provinsi menuju sagaranten dari arah kota sukabumi terputus dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Warga yang tekena dampak pergerakan tanah sudah dievakuasi ketempat pengungsian yang tidak jauh dari lokasi kejadian yaitu di Sekolah Madrasah Diniyah yang ada dikampung tersebut. Tenda darurat yang didirikan oleh BNPD juga sudah didirikan dan posko kesehatan darurat oleh PUKSESMAS Cijangkar juga sudah tersedia di tempat pengungsian.
Titik selanjutnya daerah yang mengalami pergerakan tanah tidak jauh dari Kampung Cisayar yaitu terjadi di Kampung Caringin Desa Mekarsari Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi, pergerakan tanah juga menyebabkan kerusakan jalan dan beberapa rumah mengalami kerusakan ringan.
Titik berikutnya yang mengalami pergeseran tanah juga tidaklah jauh sekitar 1 KiloMeter dari Kampung Caringin yaitu Kampung Jati Desa Mekarsari Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi. Yang mana pergeseran tanah ini menyebabkan tanah anjlok dan beberapa rumah mengalami kerusakan ringan.
Masih ada titik-titik yang lain yang informasinya masih simpang siur kita doakan semoga saudara-saudara kita diberikan ketabahan dan kesabaran juga para relawan, petugas yang membantu semoga diberikan kelancaran dan kesehatan.
Lalu apa yang menjadi penyebab pergerakan tanah bisa terjadi ?
Pergerakan tanah terjadi diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi selama tiga hari bertutut-turut yang menimpa wilayah kabupaten Sukabumi yaitu pada tanggal 2 sampai tanggal 4 Desember 2024. Menurut BPD kabupaten Bogor Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan pergerakan tanah bisa terjadi :
Tanah Jenuh Air.
Beberapa jenis tanah yang ada di Indonesia juga merupakan tanah yang suka akan air. Tanah jenis ini banyak ditemukan pada  tanah liat. Tanah jenis ini mampu menyerap air dengan cepat,  akan tetapi sangat berbahaya ketika musim hujan tiba. Karena ketika intensitas turun hujan sangat tinggi, akan sebanding dengan laju penyerapan tanah yang tinggi pula. Ketika tanah tersebut mencapai titik jenuhnya, maka ada kemungkinan tanah akan kehilangan daya penopang hal inilah yang  menyebabkan bencana yaitu pergerakan tanah taupun tanah menjadi amblas.
Erosi
Erosi bisa terjadi akibat tingginya curah hujan yang terjadi pada lereng-lereng bukit yang curam dan sedikitnya pohon yang ada pada lereng-lereng tersebut, sehingga erosi dapat terjadi
Gempa Bumi
Pegerakan tanah juga bisa terjadi akibat gempa bumi yang terjadi, gempa bumi yang terjadi dengan getaran yang tinggi dapat mengakibatkan pergeseran pada tanah.
Beban Berlebih
Beban berlebih yang ada diatas permukaan tanah juga dapt menjadi penyebab tanah menjadi bergerak. Biasanya hal ini terjadi di kota-kota besar dengan bangunan ataupun gedung yang menjulang sangat ini dengan bobot yang berat.
 Untuk warga kabupaten Sukabumi dan sekitarnya juga untuk para pengguna jalan yang akan melintasi jalan sukabumi- sagaranten harap tetap berhati-hati dan mencari jalan alternatif sementara, untuk menhindari hal-hal yang tidak diinginkan mengingat cuaca memang saat ini adalah musim hujan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI