Mohon tunggu...
Rohilah Zahran
Rohilah Zahran Mohon Tunggu... Administrasi - Administrasi Bisnis

Jika Belum Siap Untuk Dikritik, Maka Belum Juga Layak Untuk Dipuji

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Utang Pernikahan: Kemewahan Demi Gengsi

21 November 2024   15:25 Diperbarui: 21 November 2024   17:18 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memutuskan menikah dengan berutang adalah keputusan yang memerlukan pertimbangan yang sangat-sangat  matang. Meski setiap pasangan memiliki kondisi keuangan dan prioritas yang berbeda-beda, ada beberapa hal yang perlu dipikirkan sebelum memutuskan untuk berutang demi pernikahan:

Ketika Menikah dengan Berutang Menjadi Keputusan Yang Tidak Bijak 

1. Tidak Ada Rencana Keuangan yang Jelas

Jika Anda tidak punya rencana bagaimana utang ini nantinya  akan dilunasi, utang ini  bisa menjadi beban serius dalam kehidupan pernikahan, karena utang tanpa perencanaan berisiko merusak kestabilan finansial di awal pernikahan. Yang mana Lima tahun awal pernikahan adalah masa-masa penyesuaian dan masa-masa yang paling berisiko dan rentang dengan perceraian. Tentu kita tidak menginginkan hal-hal buruk terjadi pada kehidupan pernikahan yang kita jalani.

2. Mewah Demi Gengsi

Jika utang pernikahan dilakukan untuk pesta yang lebih besar dari kemampuan yang kita miliki, hanya demi memenuhi ekspektasi diri sendiri, teman,  keluarga ataupun gengsi, hal ini bisa menjadi keputusan yang sangat tidak bijak untuk dilakukan, karena menikah tidak harus mahal, yang terpenting dari pernikahan  adalah komitmen dan kebahagiaan bersama. 

Dan jangan lupakan, ada kehidupan yang tidak kalah penting dan memerlukan biaya yang tidak sedikit, yaitu kehidupan setelah pernikahan, yang mana biaya itu bukan hanya diperlu dikeluarkan pada  hari H pernikahan saja, akan ada hari-hari setelah pernikahan yang harus kita jalani bahkan mungkin akan memerlukan biaya yang jauh lebih besar dari pada hari H pernikahan tersebut. Jadi bersiaplah sematang mungkin.

3. Beban Bunga yang Berat

Berutang dengan bunga tinggi (seperti melalui kartu kredit atau pinjaman konsumtif) akan menambah tekanan finansial, dan ini akanmemberikan efek terhadap kelangsungan sebuah pernikahan.

4. Meninggalkan Utang untuk Masa Depan

Dengan adanya utang pernikahan yang harus dilunasi terlebih dahulu,  bisa mengurangi kemampuan pasangan untuk mengejar tujuan lain seperti membeli rumah, kendaraan, menabung, atau membangun keluarga.

Ketika Berutang Untuk Pernikahan  Mungkin Masih Bisa Dipertimbangkan

1. Utang Terkendali

Jika utang yang diambil kecil dan sudah ada rencana pelunasan jangka pendek.

Misalnya, Anda berutang hanya untuk menutup kekurangan kecil dari tabungan yang sudah ada.

2. Menikah untuk Kepentingan Mendesak

Jika pernikahan perlu dilakukan segera (misalnya, untuk alasan agama atau keluarga) dan utang adalah satu-satunya cara, pastikan untuk memilih utang dengan bunga rendah atau tanpa bunga. dan adamemiliki kemampuan untuk membayarnya dalam waktu dekat.

3. Investasi Jangka Panjang

Jika Anda percaya bahwa pesta pernikahan sederhana dengan sedikit utang pernikahan  akan membawa kebahagiaan dan kenangan positif, serta utang itu tidak akan membebani secara signifikan, hal ini mungkin masih bisa diterima.

Alternatif: Menikah Tanpa Utang

1. Pernikahan Sederhana

Fokus pada inti acara dari sebuah pernikahan yaitu  akad nikah dan dihadiri oleh keluarga inti.

Tidak perlu pesta besar yang menghabiskan banyak biaya, dan bingung bagaimana cara membayarnya, pernikahan yang sederhana tetapi bermakna tetap bisa berkesan.

2. Tabungan Pernikahan

Pernikahan mebutuhkan biaya jadi persiapkan pernikahanmu  denganmenabung lebih dulu. Ini menunjukkan komitmen dan kedewasaan finansial.

3. Dukungan Keluarga

Jika memungkinkan, meminta bantuan keluarga untuk meringankan biaya bisa dilakukan tetapi bukan berarti membebankan mereka juga, biaya pernikahan tetap prioritaskan tanggung jawab sendiri.

4. Konsep Budget Wedding

Gunakan konsep pernikahan sederhana dengan mengatur prioritas anggaran. Fokus pada hal yang paling penting, seperti makanan untuk tamu atau lokasi.

Menikah dengan utang bukan  merupakan pilihan yang bijak, terutama jika utang tersebut besar atau berbunga tinggi. Kehidupan pernikahan lebih baik dimulai tanpa tekanan finansial yang signifikan, karena masalah ekonomi sering kali menjadi salah satu pemicu konflik rumah tangga. Jika utang tidak dapat dihindari, pastikan itu adalah keputusan yang terukur, dengan rencana keuangan yang jelas untuk melunasinya segera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun