Memutuskan menikah dengan berutang adalah keputusan yang memerlukan pertimbangan yang sangat-sangat  matang. Meski setiap pasangan memiliki kondisi keuangan dan prioritas yang berbeda-beda, ada beberapa hal yang perlu dipikirkan sebelum memutuskan untuk berutang demi pernikahan:
Ketika Menikah dengan Berutang Menjadi Keputusan Yang Tidak BijakÂ
1. Tidak Ada Rencana Keuangan yang Jelas
Jika Anda tidak punya rencana bagaimana utang ini nantinya  akan dilunasi, utang ini  bisa menjadi beban serius dalam kehidupan pernikahan, karena utang tanpa perencanaan berisiko merusak kestabilan finansial di awal pernikahan. Yang mana Lima tahun awal pernikahan adalah masa-masa penyesuaian dan masa-masa yang paling berisiko dan rentang dengan perceraian. Tentu kita tidak menginginkan hal-hal buruk terjadi pada kehidupan pernikahan yang kita jalani.
2. Mewah Demi Gengsi
Jika utang pernikahan dilakukan untuk pesta yang lebih besar dari kemampuan yang kita miliki, hanya demi memenuhi ekspektasi diri sendiri, teman,  keluarga ataupun gengsi, hal ini bisa menjadi keputusan yang sangat tidak bijak untuk dilakukan, karena menikah tidak harus mahal, yang terpenting dari pernikahan  adalah komitmen dan kebahagiaan bersama.Â
Dan jangan lupakan, ada kehidupan yang tidak kalah penting dan memerlukan biaya yang tidak sedikit, yaitu kehidupan setelah pernikahan, yang mana biaya itu bukan hanya diperlu dikeluarkan pada  hari H pernikahan saja, akan ada hari-hari setelah pernikahan yang harus kita jalani bahkan mungkin akan memerlukan biaya yang jauh lebih besar dari pada hari H pernikahan tersebut. Jadi bersiaplah sematang mungkin.
3. Beban Bunga yang Berat
Berutang dengan bunga tinggi (seperti melalui kartu kredit atau pinjaman konsumtif) akan menambah tekanan finansial, dan ini akanmemberikan efek terhadap kelangsungan sebuah pernikahan.
4. Meninggalkan Utang untuk Masa Depan
Dengan adanya utang pernikahan yang harus dilunasi terlebih dahulu, Â bisa mengurangi kemampuan pasangan untuk mengejar tujuan lain seperti membeli rumah, kendaraan, menabung, atau membangun keluarga.