Mohon tunggu...
Rohilah Zahran
Rohilah Zahran Mohon Tunggu... Administrasi - Administrasi Bisnis

Mimpi itu harus jadi rencana, Dan rencana harus jadi Aktivitas ... Semangat Meraih MIMPI ..

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Fenomena Doom Spending, Betulkah Gen Z dan Milenial Sudah Lama Terjebak di Dalamnya?

19 Oktober 2024   11:33 Diperbarui: 19 Oktober 2024   11:42 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doom Spending merupakan sebuah istilah mengenai perlaku seseorang yang melakukan kegiatan berbelanja dengan cara yang implusif. Atau perilaku pengeluaran uang tanpa berfikir panjang, dan hal ini terjadi dengan berbagai macam penyebab. salah satunya adalah kekhawatiran tentang ekonomi. Beberapa alasan pemicu kekhawatiran tentang keadaan ekonomi  dimasa depan yaitu inflasi, kenaikan harga, dan tuntutan gaya hidup. 

Dari kekhawatiran tersebut, timbulah perasaan khawatir untuk tidak mampu menghabiskan uang untuk membeli hal-hal yang menjadi impian atau hal-hal yang memberikan kebahagiaan. Sehingga tanpa berfikir panjang dan rencana pengeluaran yang matang berlomba-lomba untuk menghabiskan uang untuk hal-hal yang sebetulnya tidak begitu penting.

Lantas betulkah fenomena Doom Spending ini, sering dialami bahkan menjadi kebiasaan  pada gen Z dan milenial ?

Generasi Milenial Dan Generasi Z merupakan generasi yang hidup pada masa transisi fenomena serba digital, tidak heran generasi ini pula yang mempunyai akses informasi lebih banyak dari generasi sebelumnya mengenai inflasi, pesatnya perubahan gaya hidup, fenomena interaksi sosial berbasis media  yang begitu luas dan lain sebagainya hal ini pula yang dapat memicu rasa khawatir bahwa tujuan keuangan mereka tidak bisa dicapai, dan merasa tidak ada gunanya untuk menabung, karena keyakinan atau pola pikir yang tertanam tentang keuangan masa depan yang begitu suram. Sehingga banyak sekali dari mereka kemudian terjebak dengan menghabiskan uang yang begitu banyak untuk menikmati hidupnya sekarang. Apakah ini merupakan hal yang wajar?

Wajar saja, uang yang mereka gunakan juga adalah uang hasil kerja mereka juga, tetapi kita tidak hanya bisa melihatnya hari dari satu sisi, karena kalau kita melihat dari sisi keuangan hal ini adalah hal yang merugikan.

Mereka yang sudah terjebak dalam perilaku doom spending, merasa menabung bukan sesuatu yang penting karena mereka merasa bahwa menabung hanya mempersulit diri, sehingga mereka tidak dapat menikmati kehidupan saat ini, mereka lebih memilih untuk hidup di masa sekarang dan bersenang-senang sekarang juga. Tentu hal ini juga tidak terlepas dengan kemajuan  teknologi yang terjadi pada saat ini, yang mana dapat memudahkan akses untuk melakukan pembelanjaan secara impulsif.

Penyebab terjebak dalam fenomena doom spending adalah tingkat stres yang tinggi terhadap tekanan hidup, serta kekhawatiran akan kondisi ekonomi dan masa depan. Doom spending dianggap sebagai jalan keluar atas permasalahan tersebut. Sehingga Banyak kalangan terutama gen Z dan Milenial,  beranggapan bahwa stres dapat dihilangkan dengan cara belanja, travelling, dan makan makanan yang enak. Tanpa merek sadari bahwa cara-cara itu hanya kepuasan sesaat, yang dapat mengakibatkan kerugian finansial jangka panjang.

Lantas Bagaimana agar kita tidak terjebak dalam perilaku Doom Spending ini ? Beberapa tips berikut dapat kita lakukan agar kita terbebas dari fenomena doom spending ini.

Buka Media Sosial seperlunya

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa sebagian banyak dari kita, lebih banyak menghabiskan waktunya di dunia maya daripada didunia nyata, padahal dunia nyata tidak kalah menariknya dengan dunia maya. Kita bisa mengeksplor hal-hal baru yang lebih bermanfaat di dunia nyata seperti berolahraga, berkebun, memasak dan lain sebaginya.

Menambah Literasi Keuangan

Menambah literasi tentang keuangan sangatlah penting hali ini dapat membantu kita dalam mengatur keuangan kita, seperti menentukan berapa persen kita harus menabung dan berapa persen untuk berbelanja dan untuk berinvestasi. Ada banyak sekali aplikasi digital yang adapt membantu kita dalam memantau pengeluaran, cara tersebut akan sangat efektif jika diaplikasikan dengan baik.

Tetapkan Prioritas dan Rencanakan anggaran pengeluaran.

Dengan menetapkan prioritas pengeluaran dan merencanakan anggaran pengeluaran yang realisitisnantinya akan dapat membantu menjaga keseimbangan keuangan.

Dengan lebih memahami apa itu fenomena doom spending dan menambahkan ketertarikan kita  tentang literasi keuangan tentu akan berdampak pada polapikir Gen Z dan Milenial saat ini  untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan. Perubahan kecil  yang dilakukan dalam perilaku konsumsi nantinya dapat membuat sebuah perbedaan besar dalam menciptakan  kesejahteraan finansial jangka panjang yang akan dirasakan oleh Gen Z dan Milenial.


.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun