Dalam konteks ini, pendekatan tanpa upah di Pondok Pesantren Al-Aqsho memainkan peran yang penting. Guru-guru dan staf pesantren tidak menerima upah langsung. Sebagai gantinya, mereka mendapatkan pembinaan dan pahala dalam bentuk amal jariyah sebagai bentuk penghargaan atas pengabdiannya. Pendekatan ini tidak hanya menciptakan semangat ikhlas dan pengabdian yang tinggi tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi di kalangan para ustadz.
1.4 Badan Usaha Milik Ma'had (BUMM)
Pondok Pesantren Al-Aqsho juga merencanakan pendirian Badan Usaha Milik Ma'had (BUMM). BUMM ini akan mengelola berbagai usaha ekonomi pesantren, termasuk koperasi, kantin, pertanian, dan usaha lainnya. Pendirian BUMM menciptakan sumber pendapatan internal yang dapat mendukung keberlangsungan pesantren secara mandiri, melibatkan santri dan guru dalam pengembangan usaha.
2. Pengatasi Kendala dan Solusi
Dalam perjalanan menuju kemandirian ekonomi, Pondok Pesantren Al-Aqsho menghadapi berbagai kendala, termasuk kurangnya kader yang kompeten dalam mengelola usaha mandiri dan keterbatasan modal awal. Namun, mereka telah menemukan solusi yang kreatif untuk mengatasi hambatan-hambatan ini. Salah satunya adalah melalui pembinaan dan pelatihan yang intensif serta kerjasama dengan lembaga keuangan dan mitra strategis untuk memperoleh modal awal dan sumber pembiayaan yang memadai.
3. Kesimpulan dan Saran
Dalam kesimpulannya, program kemandirian ekonomi di Pondok Pesantren Al-Aqsho menciptakan ekosistem yang seimbang di antara pesantren, asatidz, dan santri. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan sumber pendapatan yang beragam, mengurangi ketergantungan mutlak pada pesantren, dan memotivasi seluruh komunitas pesantren untuk berkontribusi pada keberlangsungan pesantren. Dengan cara ini, Pondok Pesantren Al-Aqsho dapat mencapai kemandirian ekonomi yang lebih besar dan memastikan kelancaran pendidikan serta pengembangan karakter para santri.
Sebagai saran, penting bagi pondok pesantren lainnya untuk mengadopsi pendekatan yang holistik seperti yang dijalankan oleh Pondok Pesantren Al-Aqsho. Pelatihan kewirausahaan yang memadai, pengelolaan keuangan yang bijaksana, pendekatan tanpa upah, dan pendirian BUMM adalah langkah-langkah konkret yang dapat diikuti oleh pesantren-pesantren lain dalam mencapai kemandirian ekonomi.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, pondok pesantren di seluruh Indonesia dapat menjadi pusat pendidikan yang tidak hanya menghasilkan generasi yang saleh tetapi juga mandiri secara ekonomi, memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitarnya, dan mempertahankan integritas pesantren sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan yang utuh.
reverensi: Fahri. (2017). Pemberdayaan Kemandirian Ekonomi Berbasis Pesantren Melalui Program Santripreuner
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H