Meningkatkan Imunitas di Masa Pandemi dengan Puasa
minum serbat makan mi
telan pelan-pelan biar terasaÂ
tetap sehat di masa pandemi
jangan lupa untuk puasa
Pandemi COVID19 masih belum berakhir. Kita juga masih belum mendapatkan vaksin sebagai salah satu cara mengatasi penyakit yang disebabkan oleh infeksi Virus Corona ini. Kita dianjurkan melakukan protokol kesehatan.Â
Kita harus mengikuti  anjuran pemerintah untuk selalu menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun pada air mengalir selama minimal 20 detik, menjaga jarak, menghidari kerumunan, dan perilaku hidup sehat. Selain itu,  kita juga harus menngkatkan imunitas tubuh.Â
Imunitas menjadi kunci keberhasilan tubuh melawan virus dan bibit penyakit lain. Saat kita membicarakan imunitas tentu kita tidak bisa lepas dari tugas sel darah putih dalam tubuh kita. Â
Peran sel darah putih sebagai penjaga dari penyakit menjadi sangat penting.  Dengan sel darah putih yang sehat tentu akan mampu menghalau  berbagai jenis penyakit yang akan menyerbu badan.Â
Sistem kekebalan tubuh sangat ditentukan oleh keberadaan sel darah putih. Sel darah putih merupakan sel yang bertugas menjaga tubuh dari serangan berbagai penyakit.Â
Kekurangan sel darah putih tentu akan membuat tubuh jadi lemah dan mudah terserang penyakit. Namun demikian, produksi sel darah putih berlebihan juga bisa jadi pertanda adanya penyakit.Â
Di masa pandemi seperti sekarang mutlak dibutuhkan imunitas yang baik. Dengan imunitas yang baik, tubuh akan mempunyai kemampuan menghalau, mencegah dan mengobati kerusakan sel pada tubuh akibat penyebaran bibit penyakit baik dari virus, bakteri maupun lainnya. Â
Bagi seorang muslim ada tuntunan yang diberikan oleh Nabi Muhammad dalam menjaga kesehatan. Salah satu tuntunan Nabi Muhammad SAW yang bisa kita ikuti adalah dengan berpuasa. Â Puasa bukan hanya sebagai penuaian rutinitas ibadah, tetapi ada hikmah besar di balik amalan tersebut. Â
Puasa 3 hari
Nabi Muhammad SAW tidak pernah melakuan penelitian tentang hubungan puasa dan kesehatan. Beliau hanya memberikan teladan dengan berpuasa. Baru setelah Nabi Muhammad SAW wafat mulai banyak orang meneliti manfaat puasa.Â
Para pakar menyadari bahwa apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah benar dan sudah selayaknya dilakukan para pengikut beliau sebagai upaya menghidupkan sunah dan menjaga kesehatan. Â
Dari berbagai literasi yang ada, kita bisa mengetahui bahwa tubuh akan sehat jika sel-sela bekerja dengan baik dan tidak terbebani. Salah satu faktor yang membebani kesehatan dan sistem kekbalan tubuh adalah dan beban sel-sel  tua, rusak dan mati.  Â
Sel-sel yang membebani kerja sistem kekebalan itu harus segera di atasi. Â Diperlukan pembersihan sel-sel mati agar kekebalan tubuh jadi efektif. Sel-sel rusak juga harus diganti oleh sel-sel baru yang lebih segar dan sehat. Itu megapa kita harus selalu ingat untuk meregenerasi sel-sel sehingga menjamin kelangsungan kerja imunitas tubuh.Â
Dari beberapa informasi yang dilansir oleh berbagai media ada penemuan yang dipublikasikan pada awal Juni 2014 di The Telegraph tentang manfaat puasa yang berhubungan dengan ini sistem kekebalan tubuh. Â
Puasa yang dianjurkan agar lebih efektif adalah puasa tiga hari berturut-turut setiap bulan. Dengan komposisi puasa dan tidak puasa 16 : 8. Artinya dalam sehari kita berpuasa selama 16 jam dan 8 jam untuk waktu makan. Â Â
Ternyata Nabi Muhammad SAW sudah memberikan teladan kepada kita untuk berpuasa tiga hari berturut-turut tiap bulan yaitu puasa di tengah bulan.Â
Puasa ini kita kenal dengan nama ayyaumul bidh yang dilakukan setiap tanggal 13, 14 dan 15 dalam kalender Hijiriyah. Â Dan untuk bulan Rabiul-Awal ini jatuh pada tanggal 30 Oktober - 1 November 2020.Â
Nah, jika kesempatan ini masih belum bisa menunaikan kita bisa melakukannya bulan Rabi'ul_Akhir pada tanggal 28 - 30 November 2020, dan  satu bulan kemudian ayyamul bidh bulan Jumadil-Ula akan jatuh pada tanggal 29-30 Desember 2020. Â
Kalau ingin menjalankan sunah rasul puasa tiga hari maka jadikan ini sebagai pengingat ya?...Â
Pada saat berpuasa terjadi proses detoksifikasi. Racun-racun dalam tubuh dikeluarkan. Saat sistem metabolisme diistirahatkan maka tubuh akan membakar kalori yang berasal dari tubuh dan juga lemak. Â
Saat pembakaran kalori terjadi kita juga sedang melakukan pembersihan sel-sel mati dan rusak.  Tubuh juga akan mampu menyingkirkan bagian-bagian dari sistem yang mungkin rusak atau tua, bagian-bagian yang tidak efisien  saat melakukan puasa.  Ini dapat menghasilkan sistem kekebalan tubuh yang baru.
Puasa memberikan komando pada sel-sel induk untuk terus memproduksi sel-sel darah putih dan membangun regerasi sistem kekebalan tubuh secara menyeluruh.Â
Bahkan, puasa ini akan menghasilkan sel-sel darah putih yang "muda dan lapar" sehingga akan agresif terhadap invasi bibit penyakit dari luar  seperti virus dan bakteri.Â
Puasa bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena  ketika berpuasa tingkat limfosit dalam tubuh meningkat hingga 10 kali lipat. Hal ini membuat kekebalan tubuh meningkat, sehingga tidak mudah jatuh sakit.  Dengan demikian sistem kekebalan tubuh akan sangat aktif menjaga kesehatan tubuh termasuk menjaga tubuh dari serangan virus Corona di masa pandemi ini.
 Demikian tulisan saya kali ini semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H