Mohon tunggu...
rokhani
rokhani Mohon Tunggu... Guru - tan kendhat nyuwun mring gusti

pernah dan akan berusaha berteater. menulis untuk menghibur dan membuat kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Demonstrasi, Sebuah Simpang Jalan Antara Provokator dan Tujuan

25 September 2019   21:17 Diperbarui: 25 September 2019   21:30 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejelasan tujuan

Sebuah unjuk rasa pasti mempunyai latar belakang yang bisa ditelusuri.  Setelah indonsia merdeka ada catatan menarik yang bisa diambil dari tiap generasi. masing masing zaman punya kekhasan tersendiri. namun, semua itu lebih banyak digerakan oleh satu kekuatan besar. Mereka yang menggerakkan demonstrasi adalah pada pemuda dan mahasiswa.

Mari kita lihat demontrasi yang digerakkan oleh mahasiswa, pemuda dan berbagai kesatuan aksi yang sudah terbentuk sjah Oktober 1965.  Para pendemo menuntut perbaikan keadaan saat pergantian orde lama ke orde baru. Mereka menuntut tiga hal yang sngat dirasakan oleh masyarakat, yang kita kenal dengan Tritura. Tiga tuntutan rakyat, yang terdiri dari menuntut pembubaran PKI  dan ormas-ormasnya, pembersihan Kabinet Dwikora dari unsur PKI dan menuntut perbaikan ekonomi dengan menurunkan harga.

Semua tuntutan itu mewakili dan mencerminkan keinginan sebagian warga masyarakat yang sedang mengalami penderitaan. Setelah G 30 S maka semua biang keladi dijatuhkan kpada PKI.

PKI dianggap menjadi awal mula penderitaan melalui proses politik yang dijalankan hingga berpengaruh terhadap perekonomian rakyat. Perekonomian yang memburuk dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi dan harga barang yang tak terjangkau membuat para pemuda dan mahasiswa tergerak hatinya untuk menyuarakan nasib rakyat.

Kejelasan tujuan dan kesamaan visi para peserta demo akan membuat langkah yang dengan mudah dikomando. Satu langkah satu komando sehingga tidak akan ada yang berdemo dengan liar tanpa arah.

Peran penting dari para orlap dibutuhkan leadership yang baik. Di sini kita dituntut untuk bisa mengarahkan peserta demo untuk tidak asal teriak kencang.

Mereka harus diberi penjelasan sehingga saat demo mereka bisa mengerti apa yang jadi tuntutan. Jangan sampai banyak orang demonstrasi tapi tidak tahu pa yang dilakukan.

Demikian seelumit tulisa saya kali ini. Semoga bisa jadi bahan renungan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun